Author : Rahma Julynda (RJulynda)
Duduk
di hadapan leptop yang menyala dengan tampilan MS word yang terpampang tanpa
satu kata pun, suara kipas angin yang memberikan sedikit kesejukan bagi ruang
kecil yang agak panas di mana aku berada sekarang. Malam saat ini, sepi rumah
ini, semua telah berlabuh dalam nyeyaknya tidur. Di temani dengan pesan-pesan
yang masuk di ponsel yang mulai usang membuat diri ku sedikit bergerak.
Sesekali
ku tulis beberapa kata di layar leptop ku, mencoba memulai kembali kegemaran ku
menulis cerita-cerita pendek tapi sedetik kemudian dengan menekan tombol ‘Del’
semuanya hilang dan kembali lagi hanya ada layar putih tanpa kata satu pun di
dalamnya.
Entahlah
dulu dengan mudah aku bisa menyelesaikan satu cerita pendek hanya dengan waktu
3 jam, walau bukan cerita bagus ataupun panjang namun setidaknya aku bisa
membuatnya, tapi sekarang aku tidak tau kemana ‘rasa’ ku untuk menulis.
Sekarang setiap melihat jejeran kata-kata yang sudah tersusun menjadi kalimat
dengan alur cerita yang sebelumnya aku buat dan belum selesai hanya bisa aku
baca kembali tanpa ada ‘rasa’ untuk menyelesaikannya, semuanya seperti hilang
dariku.
Sesekali
mulut yang sering mengucapkan kata keras ini menguap, menandakan bahwa
sebenarnya kesadaran sudah mulai berkurang tapi belum berkeinginan untuk
tertidur. Aku melihatnya lagi, layar putih yang sedari tadi aku berharap bisa menulis
dan membuat sesuatu di sana, tapi nyatanya sampai saat ini masih saja bersih.
Terbersit
dalam pikiran bahwa mungkin ini karena ‘inspirasi’ ku hilang, sesuatu yang
membuat ‘rasa’ itu hilang entah kemana. Yah, aku bukan baru suka menulis walau
kenyataannya tidak ada tulisan ku yang berhasil baik dan bagus, tapi tak apalah
toh ini hanya kegemaran ku saja, tapi semenjak aku tau itu, aku kenal mereka
aku mulai menulis lagi, mulai mengembangkan imajinasi yang sangat tinggi dengan
khayalan bersama orang-orang itu dan sekali lagi pikiran itu muncul. Apakah ini
karena ‘inspirasi’ ku? Entahlah aku pun bingung menjawabnya, tapi yang jelas
aku tau sejak dia tak lagi bisa dengan bebas aku lihat dan aku ikuti
kegiatannya, ini semua terasa berhenti dan yang paling bisa aku rasakan adalah
‘rasa’ itu lambat laun seperti berkurang.
Sesekali
kedua telapak tangan mengusap wajah ku, berharap bisa setelah itu bisa
memunculkan sesuatu untuk membuatku bisa menuliskan sesuatu di layar putih di
hadapanku ini, tapi tetap saja tidak ada yang bisa aku tuliskan di sana
walaupun aku sangat ingin bisa menghasilkan satu cerita dengan daya khayal dan
keterbatasan ku dalam mengembangkan cerita.
Suara
kipas semakin terdengar tapi masih saja layar putih itu terlihat bersih, aku
tau akan berakhir di mana ini, akan seperti apa ceritanya nanti. Arahkan kursor
ke menu keluar dan matikan leptop, yah hanya itu yang akan terjadi sekarang
ini, entahlah ‘rasa’ itu hilang dan pergi bersama ‘inspirasi’ ku yang kini
sedang mengapdikan dirinya untuk negara, untuk menjadi seorang pria seutuhnya,
menjalani proses yang akan membuatnya menjadi lelaki sejati.
‘Inspirasi’
ku, aku tau dengan pasti kau akan kembali nanti sehingga aku bisa menuliskan
lagi cerita-cerita hasil daya khayal ku yang kadang di luar nalar tapi itu
membuatku menjadi seseorang yang bisa menghasilkan sesuatu, terlebih karya.
Sehingga membuat ku tak lagi menjadi orang yang hanya menikmati karya orang
lain. ‘Inspirasi’ ku, memacu diri ku untuk menjadi sesuatu yang lebih baik dan
memberikan ‘rasa’ yang entahlah itu hanya kau yang bisa memberikannya dan aku
berterima kasih untuk itu dari mu. Aku menunggu hingga kau selesai dan terus
mencoba tanpa kau, mencoba mencari ‘rasa’ yang seperti kau berikan padaku,
mencoba bercerita walau tanpa ‘inspirasi’ hingga kau kembali nanti dengan
‘rasa’ yang akan selalu meng’inspirasi’ku. Semua ini tentang kau, semua ini
karena kau, semua ini bermula dari kau ‘inspirasi’ ku.
To Super Junior Leeteuk
(Park Jung soo)
* Don't Copy paste and Re-upload*
No comments:
Post a Comment