My Menu

Apr 3, 2013

Inspirasi & Rasa



Author : Rahma Julynda (RJulynda)


Duduk di hadapan leptop yang menyala dengan tampilan MS word yang terpampang tanpa satu kata pun, suara kipas angin yang memberikan sedikit kesejukan bagi ruang kecil yang agak panas di mana aku berada sekarang. Malam saat ini, sepi rumah ini, semua telah berlabuh dalam nyeyaknya tidur. Di temani dengan pesan-pesan yang masuk di ponsel yang mulai usang membuat diri ku sedikit bergerak.

Sesekali ku tulis beberapa kata di layar leptop ku, mencoba memulai kembali kegemaran ku menulis cerita-cerita pendek tapi sedetik kemudian dengan menekan tombol ‘Del’ semuanya hilang dan kembali lagi hanya ada layar putih tanpa kata satu pun di dalamnya. 


Entahlah dulu dengan mudah aku bisa menyelesaikan satu cerita pendek hanya dengan waktu 3 jam, walau bukan cerita bagus ataupun panjang namun setidaknya aku bisa membuatnya, tapi sekarang aku tidak tau kemana ‘rasa’ ku untuk menulis. Sekarang setiap melihat jejeran kata-kata yang sudah tersusun menjadi kalimat dengan alur cerita yang sebelumnya aku buat dan belum selesai hanya bisa aku baca kembali tanpa ada ‘rasa’ untuk menyelesaikannya, semuanya seperti hilang dariku. 

Sesekali mulut yang sering mengucapkan kata keras ini menguap, menandakan bahwa sebenarnya kesadaran sudah mulai berkurang tapi belum berkeinginan untuk tertidur. Aku melihatnya lagi, layar putih yang sedari tadi aku berharap bisa menulis dan membuat sesuatu di sana, tapi nyatanya sampai saat ini masih saja bersih. 

Terbersit dalam pikiran bahwa mungkin ini karena ‘inspirasi’ ku hilang, sesuatu yang membuat ‘rasa’ itu hilang entah kemana. Yah, aku bukan baru suka menulis walau kenyataannya tidak ada tulisan ku yang berhasil baik dan bagus, tapi tak apalah toh ini hanya kegemaran ku saja, tapi semenjak aku tau itu, aku kenal mereka aku mulai menulis lagi, mulai mengembangkan imajinasi yang sangat tinggi dengan khayalan bersama orang-orang itu dan sekali lagi pikiran itu muncul. Apakah ini karena ‘inspirasi’ ku? Entahlah aku pun bingung menjawabnya, tapi yang jelas aku tau sejak dia tak lagi bisa dengan bebas aku lihat dan aku ikuti kegiatannya, ini semua terasa berhenti dan yang paling bisa aku rasakan adalah ‘rasa’ itu lambat laun seperti berkurang. 

Sesekali kedua telapak tangan mengusap wajah ku, berharap bisa setelah itu bisa memunculkan sesuatu untuk membuatku bisa menuliskan sesuatu di layar putih di hadapanku ini, tapi tetap saja tidak ada yang bisa aku tuliskan di sana walaupun aku sangat ingin bisa menghasilkan satu cerita dengan daya khayal dan keterbatasan ku dalam mengembangkan cerita.

Suara kipas semakin terdengar tapi masih saja layar putih itu terlihat bersih, aku tau akan berakhir di mana ini, akan seperti apa ceritanya nanti. Arahkan kursor ke menu keluar dan matikan leptop, yah hanya itu yang akan terjadi sekarang ini, entahlah ‘rasa’ itu hilang dan pergi bersama ‘inspirasi’ ku yang kini sedang mengapdikan dirinya untuk negara, untuk menjadi seorang pria seutuhnya, menjalani proses yang akan membuatnya menjadi lelaki sejati.

‘Inspirasi’ ku, aku tau dengan pasti kau akan kembali nanti sehingga aku bisa menuliskan lagi cerita-cerita hasil daya khayal ku yang kadang di luar nalar tapi itu membuatku menjadi seseorang yang bisa menghasilkan sesuatu, terlebih karya. Sehingga membuat ku tak lagi menjadi orang yang hanya menikmati karya orang lain. ‘Inspirasi’ ku, memacu diri ku untuk menjadi sesuatu yang lebih baik dan memberikan ‘rasa’ yang entahlah itu hanya kau yang bisa memberikannya dan aku berterima kasih untuk itu dari mu. Aku menunggu hingga kau selesai dan terus mencoba tanpa kau, mencoba mencari ‘rasa’ yang seperti kau berikan padaku, mencoba bercerita walau tanpa ‘inspirasi’ hingga kau kembali nanti dengan ‘rasa’ yang akan selalu meng’inspirasi’ku. Semua ini tentang kau, semua ini karena kau, semua ini bermula dari kau ‘inspirasi’ ku.


To Super Junior Leeteuk (Park Jung soo)


* Don't Copy paste and Re-upload*

No comments:

Post a Comment