My Menu

Apr 3, 2013

[Special Eunhyuk Birthday] My Birthday Gift



Author : Julz
Cast : Eunhyuk (Super Junior) - Kim young hyun (OC)


Aku sibuk dengan leptop mencari bahan untuk tugas kuliah yang sangat banyak, entahlah aku bingung padahal ini adalah masa-masa sibuk ku sebagai mahasiswa tingkat akhir yang sedang berkonsentrasi untuk menyelesaikan tugas akhir ku untuk lulus tetapi rasanya intensitas dosen untuk memberikan tugas berat masih saja sama seperti semester lain.

Dari kejauhan aku mendengar pembicaraan bebeapa orang membahas seseorang yang aku sangat tau siapa itu, seketika semua kesedihan yang pernah dan bahkan masih aku rasakan menguap, ingatan ku tentangnya menyeruak dengan mudahnya. “ Aku dengar Eunhyuk oppa sudah kembali ke korea “ aku mengepal erat tangan ku mendengar namanya dengan lantang di sebut wanita itu dan setitik rasa perih itu menyebar dengan cepat ke seluruh bagian hatiku. 

“ Sudahlah oppa aku yakin ini hanya rasa sesaat mu dan yang terpenting aku tidak merasakan yang sama pada mu, mianhae “  penolakan yang sangat bodoh memang tapi itulah yang aku lakukan 2 tahun yang lalu sebelum keberangkatannya ke Amerika untuk menggapai mimpinya, mengasah bakatnya dalam menari di salah satu kampus seni yang ada di sana. Jujur itu adalah hal terbodoh yang pernah aku lakukan, menutupi rasa yang sudah aku miliki untuknya sejaka lama dan malah saat yang paling aku harapkan muncul, saat di mana dia menyatakan perasaannya malah kata-kata bodoh itu yang terucap olehku.
Mungkin memang bodoh dan aku menyesalinya waktu itu tapi itu hal yang benar untuk ku lakukan demi menjaga dirinya. Dia terlalu bersinar untuk orang seperti aku, terlalu disayangkan apabila cahayanya redup hanya karna akulah yang ada disampingnya, aku bukan orang yang pantas untuknya, bukan orang yang bisa dijadikan kebanggan untuknya. Aku tau ini bodoh tapi ini caraku menjaga orang yang aku sayangi. 

-My Birthday Gift-

Aku berdiri di depan sebuah café yang menyediakan berbagai pilihan rasa kopi, dulu aku sering berpapasan dengannya di depan café ini dan beberapa kali juga kami pernah bersama datang untuk meminum kopi di sini. Aku baru saja akan berjalan melewati café ini saat melihat sosok yang 2 tahun ini aku rindukan keluar dari café dengan satu cup kopi digenggamannya. Aku melihat ekspresi wajah kaget yang sama dengan yang ada padaku diwajahnya, haruskah aku menyapanya terlebih dulu?.

“ Youngiee “ ya begitulah dia memanggil ku dari dulu, dia lebih suka memanggil ku dengan nama tengah ku di banding dengan nama belakang ku. Entah karena gugup atau memang tidak tau harus bagaimana, tanpa komando kaki ku melangkah melewatinya tanpa berucap apapun. Degupan jantung ku masih tidak beraturan walau aku sudah berada jauh dari café. “ Kenapa aku tidak bisa membalas sapaannya? “ benar-benar bodoh hanya untuk menyauti sapaannya saja aku tidak bisa, dia pasti membenci ku.

-My Birthday Gift-

Perasaan yang berkecamuk di hati sangat tidak nyaman terlebih pertemuan singkat ku dengannya beberapa hari lalu membuat perasaan ini semakin menjadi. Huuuh, kenapa kau pulang secepat ini oppa, aku bahkan belum bisa menghilangkan mu dari hati ku, harusnya beri aku waktu sedikit lagi untuk bisa menghilangkan perasaan ini. Sesekali aku membenarkan posisi kaca mata ku dan kembali berkutat dengan materi-materi tugas akhir yang akan menjadi penentu kehidupan pendidikan ku. 

Sebelum aku pergi ke kampus aku melihat kalender duduk yang ada di meja belajar ku dan di sana ada lingkaran dengan spidol merah di hari ini, cara untuk ku menandakan sesuatu yang penting dan memang hari ini adalah hari penting juga istimewa, ulang tahun Eunhyuk. Dalam perjalanan pulang aku sengaja mencari sebuah toko kue untuk membeli sebuah kue ulang tahun, ingin merayakan ulang tahunnya sendiri seperti 2 tahun belakangan ini meski tanpanya bersama dengan ku. 

Aku memilih kue dengan taburan buah peach yang menutupi permukaan atas kue dengan warna putih yang mendominasi kue tersebut. Entahlah ini memang sesuatu yang miris saat merayakan hari kelahiran seseorang tanpa ada orang tersebut, berdoa untuknya dan membuat harapan untuk kehidupannya. Aku seperti memiliki dua tanggal kelahiran saja, kadang aku merasa sangat sedih dengan kenyataan ini tapi inilah caraku mencintainya, hanya ingin melindunginya dari cibiran-cibiran yang akan keluar dengan pedas kalau saja aku benar-benar bersama dengan seseorang yang sangat bersinar seperti Eunhyuk.

Eunhyuk memiliki latar belakang keluarga yang kaya juga memiliki nama baik di kalangan pengusaha, prestasinya di bidang seni khususnya menari yang menjadi keahliannya membuatnya dengan mudah menjadi perhatian banyak orang terlebih dengan kepribadiannya yang supel, mau berteman dengan siapa saja membuat dia semakin banyak disukai dan entah bagaimana dia bisa memiliki rasa itu padaku yang menjadi salah satu dari sekian banyak pengagumnya.

Selesai mandi aku meletakan kue yang tadi aku beli di meja makan beserta beberapa cemilan juga minuman kemudian duduk dan selagi aku berniat untuk memulai berdoa untuknya bel apartemen ku berbunyi, “ Siapa yang datang? “ aku mengahmpiri pintu dan membuka kan pintu. Mataku terbelalak saat melihat Eunhyuk dengan penampilan yang selalu menjadi ciri khasnya dari dulu yang terlihat modis walau hanya menggunakan kaos tipis yang di balut dengan jaket. Eunhyuk masuk begitu saja ke dalam apartemen ku selagi aku masih mematung.

“ Sepertinya kau sedang merayakan sesuatu? “, “ Aah.. “ aku berjalan menghampirinya yang ternyata sudah berada di meja tempat aku meletakkan kue. “ Bagaimana bisa kau merayakan ulang tahun tanpa ada orang yang berulang tahun? “ ucapnya lagi. Ya dengan mudah dia bisa tau kalau itu adalah kue ulang tahunnya karena aku tadi meminta pegawai toko untuk menuliskan namanya dan itu kebodohanku. 

Eunhyuk menarik tangan ku, membawa ku duduk di meja bersamanya dan aku hanya bisa diam dengan apa yang terjadi sekarang, aku benar tidak membayangkan hal ini terjadi. “ Kenapa oppa ke sini ? “ aku melihatnya melirik kearah ku, “ Aku sedang make a wish jadi diamlah “ aku memandanginya, memandang objek indah yang selama ini aku nikmati walau kenyataannya 2 tahun ini aku kehilangan objek indah ini tapi kini dengan sangat tidak terduga dia ada di rumah ku, duduk di samping ku sambil membuat permohonan di hari ulang tahunnya. Selesai membuat doanya, Eunhyuk  kemudian meniup lilin di atas kue itu dan itu reflek membuat aku bertepuk tangan. Melihat tingkah konyol ku Eunhyuk tersenyum dan itu berhasil membuat desiran darah di dalam tubuhku semakin menggila.

“ Bisakah aku mendapatkan kado ku sekarang? “, “ Ne, kado? Aaah aku tidak menyiapkannya “ saut ku, bagaimana aku tahu harus menyiapkan kado karna aku tidak mengira sama sekali dia akan datang ke rumah ku. “ Ulang tahun harus ada kado bukan? “, “ Besok akan ku belikan untuk oppa “ saut ku perlahan, “ Ani, aku mau sekarang. Kau bisa memberikannya sekarang untuk ku “, “ Ne, tapi aku tidak punya apa-apa untuk aku berikan pada oppa “. Kenpa jadi begini, kenapa dia memaksa untuk aku memberikan kado untuknya.
“ Kau bisa menjadi kado untuk ku “, “ Mwo, aku? “ Eunhyuk menarik kursi yang dia duduki mendekat kearah ku, menggenggam tangan ku membuat ku semakin tidak bisa mengatasi debaran jantung ku yang makin lama, semakin kacau di buatnya. “ Ne, kau bisa jadikan dirimu sebagai kado ulang tahun. Kado yang selalu aku harapkan dari 2 tahun yang lalu “, “ Oppa ,, aku “ entah aku harus mengatakan apa sekarang padanya.

Aku mengangkat kepala ku untuk melihatnya yang tepat ada dihadapan ku namun yang ada aku malah di sambut dengan ciuman dari bibir tipis manis miliknya, dia melumat pelan bibir ku yang hanya bisa terdiam tanpa membalasnya sama sekali, bagaimana bisa aku berfikir untuk membalasnya saat dia mematikan kerja otak ku dengan ciuman mendadaknya. 

“ Itu kado untuk tahun pertama aku melewatinya tanpa bisa melihat mu dan kau harus memberikan kado kedua untuk membayar kado ulang tahun ku tahun lalu “, “ Mwo, kenapa harus dan apa yang oppa mau? “ Eunhyuk malah memamerkan giginya yang rapih itu padaku, tersenyum dengan lebarnya. “ Kadonya adalah kau, kau jadi milik ku “, aku kembali terkaget dengan perbuatannya. Eunhyuk merengkuh aku ke dalam pelukannya, “ Ciuman tadi itu peruntungan ku dan ternyata menjawab semuanya “ aku hanya bisa terdiam dengan nyaman di dalam pelukkannya. “ Aku tidak tau alasan mu dulu menolakku tapi aku yakin tidak akan terjadi sekarang “, “ Siapa bilang tidak, aku .. “, “ Aku tidak perduli lagi kau mau mencoba menolakku berapa kali, aku akan memaksamu menjadi milik ku “ di dalam dekapannya aku tersenyum mendengar pemaksaan yang sangat aku sukai, memaksaku untuk bersamanya. 

“ Lalu kado untuk tahun ini? “ tanya ku dan melepaskan pelukkannya, Eunhyuk terlihat berfikir lalu mengecup lembut bibir ku lagi dan mengusap lembut rambut ku dari ujung kepala sampai ke bahu, “ Kado ku tahun ini akan ku pikirkan lagi nanti dan kau harus ingat kalau kau masih berhutang satu kado ulang tahun pada ku “ rasanya aku seperti mimpi melihatnya ada dihadapanku, sangat dekat dengan jarak pandangku. Tanpa ragu aku memeluknya, “ Kau menyiksaku 2 tahun ini, sekarang aku pulang dan memberitahu mu kalau rasa ku tidak hanya sesaat pada mu “, “ Ne, gomawo untuk bertahan dan mian karna sudah menyiksamu dan jujur saja aku juga tersiksa, tapi oppa kenapa kau bisa menyukai ku ? “.

“ Aku pernah melihat mu saat sedang melihat ku menari dengan wajah lucu yang sangat mengagumi ku dan saat itu juga kau mendapatkan perhatian ku, aku jadi sering mencari tahu tentang mu, bagaimana diri mu yang ternyata membuat perasaan aneh untuk selalu ingin bertemu dengan mu muncul, malah rasa itu terganti dengan rasa untuk memiliki mu “, “ Hanya karna itu, karna wajah mengagumi ku lucu? “ Eunyuk tertawa ringan, “ Sama persis dengan yang sekarang “ ucapnya dan mencubit gemas pipi kiri ku. “ Mulai dari sekarang aku tidak menerima penolakan dengan jenis apapun dari mu karna kau adalah kado ulang tahun ku jadi kau adalah milik ku dan hak ku untuk bersama dengan mu “ ucapnya dengan nada memerintah namun terdengar manis untuk ku. “ Saranghae Youngiee dan gomawo untuk kado nya “, “ Naddo dan saenghil chukae oppa “.

-The End-
**Please don't copy paste and Re-Upload this story**

No comments:

Post a Comment