My Menu

Jan 15, 2015

Cinema

Author  : Julz
Main cast : Bang Yongguk & Kim Himchan (BANGHIM)
Gendre                : Romance – Yaoi (Boy love / Boy X Boy)
Leght : Oneshot / Drabble
Rate : T
Disclameir : The story and plot it’s mine, out from my little brain

WARNING:
No Bash!
JUST LEAVE IF YOU DON’T LIKE THE GENDRE OR THE PAIRING
Typo’s normal

Cinema




Tidak ada yang berbeda, rutinitas yang selalu sama dan kegiatan yang sudah sangat sering kali terulang setiap harinya, rasanya monoton tetapi inilah yang mereka inginkan, yang membuat keenam pria ini bertemu dan menjadi sebuah group, membuat musik dan menunjukkan pada dunia apa dan bagaimana music mereka. BAP.

“Hari ini hanya ada jadwal untuk promo di radio, jam 7 malam”

“Yes!!”

“Yuhuuu!”

Sekiranya begitulah sambutan akan waktu luang yang akan mereka dapatkan hari ini, bukan hal yang mudah dan bisa didapatkan setiap hari jadi sedikit selebrasi dengan sebuah teriakkan bahagia sekiranya cukup pantas mereka suarakan.

.
.

Mata marbel milik Kim Himchan mengikuti gerak objek favoritnya. Dia disana, pria tampan dengan rambut yang mulai panjang hingga kini menutupi bagian dahinya, terlihat sangat tampan meski begitu imagenya yang selama ini manly sedikit tergantikan dengan kesan cute. Bang Yongguk, meletakkan sebelah tangannya untuk menyanggah tubuhnya di meja makan yang berada didapur, tangannya yang lain sedang menggenggam sebuah gelas yang berisi air putih, matanya memandang kesekitar dorm.

Mata panda, semburat warna hitam yang menghiasi bawah mata Yongguk dengan jelas memberitahu jika pemilik suara berat itu kurang tidur dan sepertinya sekarang ini hal yang sangat dibutuhkannya adalah berbaring diranjangnya dan memejamkan mata, mengistirahatkan sejenak tubuhnya.

Himchan bangkit, menghampiri pria yang sangat dikaguminya dan juga sangat dicintai. Bagaimana tidak, pria yang sedang sangat butuh tidur ini adalah kekasihnya. Mereka, Yongguk dan Himchan adalah sepasang kekasih. Berdiri tepat disamping Yongguk namun berlawanan arah, Himchan menatap lembut pria tampan disampingnya.

“Masih ada waktu 4 jam lagi, mau nonton?”

Melihat sejenak jam ditangan kirinya lalu kembali mengarahkan marbel coklat indahnya pada pujaan hati, menunggu jawaban. Dua menit dan jawaban itu tak juga datang, Himchan menarik tangan Yongguk yang hanya berjarak beberapa senti dari letak tangannya dimeja makan, menggenggamnya.

“Kau butuh tidur”

Himchan hanya ingin memberikan waktu untuk Yongguk bisa beristirahat, ini memang dorm mereka dan disini tentu terdapat kamar serta kasur empuk mereka biasa terbaring untuk istirahat namun Himchan tau dengan jelas, dia sudah hafal bagaimana prilaku Yongguk. Dia tidak akan benar-benar istirahat jika membernya memanggil namanya, jika leptopnya masih berada dalam jarak pandangnya terlebih jarak studio yang dekat seakan selalu memanggilnya untuk datang. 

Bukannya Himchan tidak suka jika Yongguk menjadi hyung yang baik untuk selalu ada bagi adik-adiknya, dia suka dan bahkan Himchan sangat ingin seperti Yongguk namun terkadang hanya hal yang sepele atau bahkan hanya sekedar candaan yang mereka lontarkan padanya, yah maklum saja mereka masih hitungan sangat muda dan mereka semua adalah anggota termuda dikeluarga masing-masing jadi untuk bermanja adalah hal yang terbilang lumrah. Berbeda lagi dengan leptop, Yongguk tidak akan bisa istirahat jika benda mati berbentuk hampir kotak sempurna itu masih terlihat olehnya, Yongguk akan menggunakannya untuk menuangkan rhythm yang ada dikepalanya, membuat beat simple yang diyakini akan membuatnya lari menuju studio satu jam setelahnya untuk membuat beat simple itu menjadi alunan music yang siap diolah nantinya.




(u_u)(n_n)



Dua lembar tiket sudah ditangan, satu gelas kertas berisi cola juga sudah berada di tangan mereka masing-masing. Film perang yang mereka berdua pilih untuk ditonton kali ini. Menonton? Benarkah atau hanya sebuah tempat yang dituju untuk berlari, pasalnya Himchan tadi mengatakan jika Yongguk butuh tidur dan bioskop? Rasanya bukan tempat yang akan dituju seseorang untuk tidur bukan?

.
.

Baris F, kursi pojok disisi kiri dari layar besar. Himchan menempati kursi pojok dekat dinding dan Yongguk duduk disebelahnya. Lampu padam, ruangan gelap gulita hanya ada layar besar dengan gambar orang-orang bergerak didalamnya hasil dari proyektor yang berada dibagian belakang.

Tidak butuh waktu lama, hanya sepuluh menit hingga akhirnya mata dengan warna kehitaman yang menghiasi bawah matanya itu terpejam. Yongguk tertidur dengan posisi tubuhnya yang sedikit condong kearah kiri, tempat Himchan yang duduk disampingnya. Topi dan hoodie sudah tak lagi menjadi tameng mereka karena lampu bioskop tak lagi menyala. Sesekali marbel coklat itu berpaling dari layar besar didepan sana hanya untuk melihat wajah damai sang kekasih yang terlelap.

Suara dentuman besar terdengar ketika sebuah tank menyerang sebuah rumah tua, mengantisipasi pihak musuh yang menjadikan rumah itu sebagai banker untuk tempat berlindung, berisik. Himchan membawa kedua telapak tangannya untuk menutupi kedua telinga Yongguk, meredam sedikit suara kencang adegan tembak menambak itu. Aneh memang memilih tempat bising untuk tertidur namun nyatanya Yongguk lebih cepat tertidur di tempat bising ini, lebih bersahabat baginya untuk mendengar suara kencang dari berbagai sound efek di film lagi pula bangku yang empuk dan nyaman serta ruangan gelap pekat cukup membantunya untuk mudah terlelap belum lagi seseorang yang duduk disampingnya, seseorang yang paham betul bagaimana keanehan dalam dirinya, seseorang yang paling cepat dan mudah khawatir dengan keadaannya. Kim Himchan.

Matanya memandang lembut pada sosok yang tengah tertidur itu, seulas senyum manis menghiasi wajah cantik itu, mengikis jarak wajahnya demi menghantarkan sebuah ciuman lembut di bibir tebal milik sang leader BAP itu.

“Mencuri ciuman orang yang sedang tidur itu sebuah kejahatan”

Kembali mengalihkan pandangannya dari layar besar ke pria tampan yang sudah terbangun dari tidurnya, menyesap cola miliknya sebelum akhirnya sengaja menemukan mata marbel kesukaannya. 

.
.

“Bagaimana filmnya?”

Oops, bagaimana sekiranya Himchan harus menjawab pertanyaan Yongguk saat ini. Haruskan dia bilang jika dirinya tidak tau jalan cerita peperangan yang diambil dari sudut pandang sebuah tank karena matanya lebih lama tertuju memandangi wajah tertidur Yongguk dibandingkan pada layar. 

“Bagus, Tom cruse. Seperti biasa selalu bermain difilm yang bagus”

Kekehan lembut Yongguk lolos, dia tidak mungkin tertawa keras jika tidak ingin seisi bioskop ini memarahinya atau mungkin melemparinya popcorn. Yongguk mengacak gemas rambut Himchan, menjawil ujung hidung mancung Himchan pelan, dia sungguh gemas dengan kekasihnya ini.

“Brad pitt, Kim Himchan. Dia itu Brad pitt, bukan Tom cruse”



OOPPS




Jelas sudah jika Himchan benar-benar tidak memperhatikan film yang berjudul FURY itu dan kebohongan kecilnya terkuak dengan mudah. Yongguk melihatnya, raut wajah malu Himchan dengan jelas. Tangan kirinya terulur untuk merengkuh bahu Himchan, menariknya pelan dan mengarahkan Himchan untuk bersandar padanya. Himchan menangkup wajah Yongguk, membawanya untuk sedikit menunduk agar dirinya bisa melihat kantung mata hitam Yongguk. “Nanti malam sebelum tidur ingatkan aku untuk mengompresnya” ucap Himchan yang dijawab dengan gumaman oleh Yongguk.

Film ternyata berlangsung lebih lama, kini keduanya melihat kearah layar meski kadang sesekali mereka akan melihat kearah satu sama lain seperti yang kini Yongguk lakukan, menatap Himchan yang tengah menyesap colanya dan sebuah ide manis menghampirinya.

Pipi putih itu terlihat sedikit mengembung tertanda jika cola yang baru saja diminumnya belum sepenuhnya tertelan melewati tenggorokkannya, Yongguk menarik bahu Himchan yang direngkuhnya untuk mempermudah menjangkau bibir Himchan. Yongguk menyesap cola yang masih tertahan dimulut Himchan hingga habis dan melumat bibir pink milik pria cantik yang masih cukup terkaget dengan perbuatan sang kekasih. 

Mendorong Yongguk dan melepaskan ciuman mereka? Tidak. Himchan tidak akan melakukannya, tidakkah akan merasa senang jika kekasihmu menciummu? Lagi pula tidak setiap waktu dan setiap hari Himchan bisa mendapatkan ciuman Yongguk, dia hanya akan melakukannya sesekali untuk menunjukkan rasa cintanya pada Himchan.

“Sweet as always

Himchan sangat bersyukur saat ini mereka ada di ruangan gelap gulita jadi Yongguk tidak akan bisa melihat wajahnya yang sudah pasti memerah untuk mendengar perkataan Yongguk barusan. 

Yongguk tersenyum, dia sangat yakin jika kini wajah Himchan pasti sudah dihinggapi rona merah yang akan membuatnya sangat manis. Yongguk menarik hoodie yang Himchan gunakan, menutupi seluruh bagian kepala dan begitupun dengan dirinya, mendekatkan lagi wajahnya untuk kembali menyesap manis bibir Himchan.

I need my drugs now

Himchan menyambutnya, pagutan manis Yongguk dibibir pink miliknya, membiarkan kekasihnya itu menikmati sesuatu yang disebutnya sebagai drugs. Mendapatkan waktu istirahat, tidur didampingi orang yang kau cintai dan mencintaimu, lalu terbangun dan menikmati bibir manis kekasihmu, bukankah ini menyenangkan. Yongguk mengisi waktu luangnya dengan sangat bagus, mengkonsumsi drugsnya sebelum kembali menjalani rutinitasnya.



-THE END-
**Please Do not Copy Or Re-upload this story**

No comments:

Post a Comment