Author : Julz
Main cast : Bang
Yongguk & Kim Himchan (BANGHIM)
Gendre : Romance – Yaoi (Boy love / Boy
X Boy)
Leght
: Oneshot / Drabble
Rate : T
Disclameir : The
story and plot it’s mine, out from my little brain
WARNING:
No Bash!
JUST LEAVE IF YOU DON’T LIKE THE GENDRE OR THE PAIRING
Typo’s normal
Cinema
Tidak ada yang berbeda, rutinitas
yang selalu sama dan kegiatan yang sudah sangat sering kali terulang setiap
harinya, rasanya monoton tetapi inilah yang mereka inginkan, yang membuat keenam
pria ini bertemu dan menjadi sebuah group, membuat musik dan menunjukkan pada
dunia apa dan bagaimana music mereka. BAP.
“Hari ini hanya ada jadwal untuk
promo di radio, jam 7 malam”
“Yes!!”
“Yuhuuu!”
Sekiranya begitulah sambutan akan
waktu luang yang akan mereka dapatkan hari ini, bukan hal yang mudah dan bisa
didapatkan setiap hari jadi sedikit selebrasi dengan sebuah teriakkan bahagia
sekiranya cukup pantas mereka suarakan.
.
.
Mata marbel milik Kim Himchan
mengikuti gerak objek favoritnya. Dia disana, pria tampan dengan rambut yang
mulai panjang hingga kini menutupi bagian dahinya, terlihat sangat tampan meski
begitu imagenya yang selama ini manly sedikit tergantikan dengan kesan cute. Bang Yongguk, meletakkan sebelah
tangannya untuk menyanggah tubuhnya di meja makan yang berada didapur,
tangannya yang lain sedang menggenggam sebuah gelas yang berisi air putih,
matanya memandang kesekitar dorm.
Mata panda, semburat warna hitam
yang menghiasi bawah mata Yongguk dengan jelas memberitahu jika pemilik suara
berat itu kurang tidur dan sepertinya sekarang ini hal yang sangat
dibutuhkannya adalah berbaring diranjangnya dan memejamkan mata,
mengistirahatkan sejenak tubuhnya.
Himchan bangkit, menghampiri pria
yang sangat dikaguminya dan juga sangat dicintai. Bagaimana tidak, pria yang
sedang sangat butuh tidur ini adalah kekasihnya. Mereka, Yongguk dan Himchan
adalah sepasang kekasih. Berdiri tepat disamping Yongguk namun berlawanan arah,
Himchan menatap lembut pria tampan disampingnya.
“Masih ada waktu 4 jam lagi, mau
nonton?”
Melihat sejenak jam ditangan
kirinya lalu kembali mengarahkan marbel coklat indahnya pada pujaan hati,
menunggu jawaban. Dua menit dan jawaban itu tak juga datang, Himchan menarik
tangan Yongguk yang hanya berjarak beberapa senti dari letak tangannya dimeja
makan, menggenggamnya.
“Kau butuh tidur”
Himchan hanya ingin memberikan
waktu untuk Yongguk bisa beristirahat, ini memang dorm mereka dan disini tentu
terdapat kamar serta kasur empuk mereka biasa terbaring untuk istirahat namun
Himchan tau dengan jelas, dia sudah hafal bagaimana prilaku Yongguk. Dia tidak
akan benar-benar istirahat jika membernya memanggil namanya, jika leptopnya
masih berada dalam jarak pandangnya terlebih jarak studio yang dekat seakan
selalu memanggilnya untuk datang.
Bukannya Himchan tidak suka jika
Yongguk menjadi hyung yang baik untuk selalu ada bagi adik-adiknya, dia suka
dan bahkan Himchan sangat ingin seperti Yongguk namun terkadang hanya hal yang
sepele atau bahkan hanya sekedar candaan yang mereka lontarkan padanya, yah
maklum saja mereka masih hitungan sangat muda dan mereka semua adalah anggota
termuda dikeluarga masing-masing jadi untuk bermanja adalah hal yang terbilang
lumrah. Berbeda lagi dengan leptop, Yongguk tidak akan bisa istirahat jika
benda mati berbentuk hampir kotak sempurna itu masih terlihat olehnya, Yongguk
akan menggunakannya untuk menuangkan rhythm
yang ada dikepalanya, membuat beat simple
yang diyakini akan membuatnya lari menuju studio satu jam setelahnya untuk
membuat beat simple itu menjadi
alunan music yang siap diolah nantinya.
(u_u)(n_n)
Dua lembar tiket sudah ditangan,
satu gelas kertas berisi cola juga sudah berada di tangan mereka masing-masing.
Film perang yang mereka berdua pilih untuk ditonton kali ini. Menonton? Benarkah
atau hanya sebuah tempat yang dituju untuk berlari, pasalnya Himchan tadi
mengatakan jika Yongguk butuh tidur dan bioskop? Rasanya bukan tempat yang akan
dituju seseorang untuk tidur bukan?
.
.
Baris F, kursi pojok disisi kiri
dari layar besar. Himchan menempati kursi pojok dekat dinding dan Yongguk duduk
disebelahnya. Lampu padam, ruangan gelap gulita hanya ada layar besar dengan
gambar orang-orang bergerak didalamnya hasil dari proyektor yang berada
dibagian belakang.
Tidak butuh waktu lama, hanya
sepuluh menit hingga akhirnya mata dengan warna kehitaman yang menghiasi bawah
matanya itu terpejam. Yongguk tertidur dengan posisi tubuhnya yang sedikit
condong kearah kiri, tempat Himchan yang duduk disampingnya. Topi dan hoodie
sudah tak lagi menjadi tameng mereka karena lampu bioskop tak lagi menyala.
Sesekali marbel coklat itu berpaling dari layar besar didepan sana hanya untuk
melihat wajah damai sang kekasih yang terlelap.
Suara dentuman besar terdengar
ketika sebuah tank menyerang sebuah rumah tua, mengantisipasi pihak musuh yang
menjadikan rumah itu sebagai banker untuk tempat berlindung, berisik. Himchan
membawa kedua telapak tangannya untuk menutupi kedua telinga Yongguk, meredam
sedikit suara kencang adegan tembak menambak itu. Aneh memang memilih tempat
bising untuk tertidur namun nyatanya Yongguk lebih cepat tertidur di tempat
bising ini, lebih bersahabat baginya untuk mendengar suara kencang dari
berbagai sound efek di film lagi pula bangku yang empuk dan nyaman serta
ruangan gelap pekat cukup membantunya untuk mudah terlelap belum lagi seseorang
yang duduk disampingnya, seseorang yang paham betul bagaimana keanehan dalam
dirinya, seseorang yang paling cepat dan mudah khawatir dengan keadaannya. Kim
Himchan.
Matanya memandang lembut pada
sosok yang tengah tertidur itu, seulas senyum manis menghiasi wajah cantik itu,
mengikis jarak wajahnya demi menghantarkan sebuah ciuman lembut di bibir tebal
milik sang leader BAP itu.
“Mencuri ciuman orang yang sedang
tidur itu sebuah kejahatan”
Kembali mengalihkan pandangannya
dari layar besar ke pria tampan yang sudah terbangun dari tidurnya, menyesap
cola miliknya sebelum akhirnya sengaja menemukan mata marbel kesukaannya.
.
.
“Bagaimana filmnya?”
Oops, bagaimana sekiranya Himchan
harus menjawab pertanyaan Yongguk saat ini. Haruskan dia bilang jika dirinya
tidak tau jalan cerita peperangan yang diambil dari sudut pandang sebuah tank
karena matanya lebih lama tertuju memandangi wajah tertidur Yongguk dibandingkan
pada layar.
“Bagus, Tom cruse. Seperti biasa
selalu bermain difilm yang bagus”
Kekehan lembut Yongguk lolos, dia
tidak mungkin tertawa keras jika tidak ingin seisi bioskop ini memarahinya atau
mungkin melemparinya popcorn. Yongguk mengacak gemas rambut Himchan, menjawil
ujung hidung mancung Himchan pelan, dia sungguh gemas dengan kekasihnya ini.
“Brad pitt, Kim Himchan. Dia itu
Brad pitt, bukan Tom cruse”
OOPPS
Jelas sudah jika Himchan
benar-benar tidak memperhatikan film yang berjudul FURY itu dan kebohongan
kecilnya terkuak dengan mudah. Yongguk melihatnya, raut wajah malu Himchan
dengan jelas. Tangan kirinya terulur untuk merengkuh bahu Himchan, menariknya
pelan dan mengarahkan Himchan untuk bersandar padanya. Himchan menangkup wajah
Yongguk, membawanya untuk sedikit menunduk agar dirinya bisa melihat kantung
mata hitam Yongguk. “Nanti malam sebelum tidur ingatkan aku untuk
mengompresnya” ucap Himchan yang dijawab dengan gumaman oleh Yongguk.
Film ternyata berlangsung lebih
lama, kini keduanya melihat kearah layar meski kadang sesekali mereka akan
melihat kearah satu sama lain seperti yang kini Yongguk lakukan, menatap
Himchan yang tengah menyesap colanya
dan sebuah ide manis menghampirinya.
Pipi putih itu terlihat sedikit
mengembung tertanda jika cola yang
baru saja diminumnya belum sepenuhnya tertelan melewati tenggorokkannya,
Yongguk menarik bahu Himchan yang direngkuhnya untuk mempermudah menjangkau
bibir Himchan. Yongguk menyesap cola
yang masih tertahan dimulut Himchan hingga habis dan melumat bibir pink milik
pria cantik yang masih cukup terkaget dengan perbuatan sang kekasih.
Mendorong Yongguk dan melepaskan
ciuman mereka? Tidak. Himchan tidak akan melakukannya, tidakkah akan merasa
senang jika kekasihmu menciummu? Lagi pula tidak setiap waktu dan setiap hari
Himchan bisa mendapatkan ciuman Yongguk, dia hanya akan melakukannya sesekali
untuk menunjukkan rasa cintanya pada Himchan.
“Sweet as always”
Himchan sangat bersyukur saat ini
mereka ada di ruangan gelap gulita jadi Yongguk tidak akan bisa melihat
wajahnya yang sudah pasti memerah untuk mendengar perkataan Yongguk barusan.
Yongguk tersenyum, dia sangat
yakin jika kini wajah Himchan pasti sudah dihinggapi rona merah yang akan
membuatnya sangat manis. Yongguk menarik hoodie yang Himchan gunakan, menutupi
seluruh bagian kepala dan begitupun dengan dirinya, mendekatkan lagi wajahnya
untuk kembali menyesap manis bibir Himchan.
“I need my drugs now”
Himchan menyambutnya, pagutan
manis Yongguk dibibir pink miliknya, membiarkan kekasihnya itu menikmati
sesuatu yang disebutnya sebagai drugs.
Mendapatkan waktu istirahat, tidur didampingi orang yang kau cintai dan
mencintaimu, lalu terbangun dan menikmati bibir manis kekasihmu, bukankah ini
menyenangkan. Yongguk mengisi waktu luangnya dengan sangat bagus, mengkonsumsi drugsnya sebelum kembali menjalani
rutinitasnya.
-THE END-
**Please Do not Copy Or Re-upload this story**
No comments:
Post a Comment