Author : July
Main cast : B.A.P Bang
Yongguk & Kim Himchan (BANGHIM)
Support cast : B.A.P member
Gendre : Romance – Yaoi / Boy Love
Length : Oneshot
Rate : M (maybe kkkkk)
Disclameir : The story it’s mine but not for all the cast
WARNING:
No Bash!
JUST LEAVE IF YOU DON'T LIKE THE GENDRE OR PAIRING!
Typo's normal
- At (some) fansign-
Fans: Apa BangHim itu nyata?
Yongguk : Antisipasi saja
Fans: Menurutmu kapan Himchan terlihat sangat lucu?
Yongguk: Saat dia lapar akan terlihat lucu
Fans: Kau lebih memilih mana, Kopi atau Yongguk?
Himchan: Kopi yang dibeli Yongguk
Fans: Jika harus memilih, siapa sahabat terdekatmu diantara member?
Himchan: Bang Yongguk
Yongguk: Untuk seseorang yang aku cinta, aku akan katakan jika aku
mencintaimu
Himchan: Uh, haruskah aku mengantisipasi sesuatu?
Yongguk: Hey, jangan berkata seperti itu. Mereka akan menulis sesuatu
yang aneh (fanfiction) tentang kita.
-At (some) interview-
Daehyun: Senyumnya Yongguk hyung itu karena Himchan hyung …
Himchan: Aku tidak suka saat dia (Yongguk) tidak menghabiskan
makanannya. Bbang, tolong habiskan makananmu, makanlah dengan baik.
Yongguk: Aku sangat berterima kasih pada Himchan yang selalu
menggantikanku untuk mengurus member jika aku sedang sangat lelah.
Himchan: Aku mau melakukan apa saja bersama Bang Yongguk
Yongguk: Aku sangat berterima kasih karena dia (Himchan) selalu
membantuku untuk menyampaikan sesuatu pada member karena aku terlalu kikuk.
Himchan: Produser Bang ,,, I love you ..
Yongguk: Himchan, apa kau mendengarku? Ayo kita makan bersama ..
Himchan: Dia (Yongguk) selalu bekerja hingga larut malam. Kau hanya
akan bisa bekerja dalam keadaan sehatkan? Kumohon, tidur lebih cepat.
Yongguk: Dia (Himchan) tidak bisa membuat dirinya sendiri membaik jika
sedang badmood, dia butuh orang lain untuk membantunya
Himchan: Saat sedang sedih atau stress aku akan mencari Yongguk karena
dengan berbicara dengannya aku bisa mendapatkan pencerahan.
-At S.N.S-
Himchan:
#ProducerBANG
#HolidayWithBbang
#Today is #TogetherWithLeaderBang
“With one of five people I love the most”
.
.
.
.
.
.
Clishe but I love
you, so glad that I found you
-Jeff Bernat – My baby-
I though I saw a
shimmer in yours, so I pulled you in close, held on tight
-Matt Wertz –
Somebody will love you-
.
.
.
.
.
.
THE LOVE
SIGNAL
-Himchan POV-
See, dia masih tertidur, menarik selimut hingga sebatas leher
menutupi tubuhnya. Kami ada latihan dan dia masih tertidur padahal yang lain
sudah selesai dengan sarapan mereka dan bersiap untuk latihan, tapi disini sang
leader masih tertidur pulas.
“Bbang bangun, ini sudah siang
dan kita harus latihan…”
“Bbang banguunn!!!!”
“Bbang ,,, Bang Yongguk!! PALLI
IRONA!!!”
Sibodoh ini malah semakin menarik
selimutnya, sepertinya suaraku hanya dianggap alarm rusak saja. Mati kau Bang
Yongguk.
“Demi Tuhan Bang Yongguk! jam
berapa kau pulang semalam?!!! Cepat bangun!!”
-Yongguk POV-
Cantik memang tapi suaranya kala
berteriak itu sangat memekak telinga, selimut semakin aku pegang erat karena
sebentar lagi dia pasti akan menariknya. Benarkan?, dia menarik-narik selimut
yang aku pakai. Kim Himchan, bisakah kau berhenti dan biarkan kekasih tampanmu
ini tidur dengan nyaman? Tidak, dia tidak akan berhenti sampai aku membuka mata
atau. Haruskah aku membungkammu?
Tangannya yang kini menarik
selimut aku tarik dan membuatnya terjatuh tepat diatas tubuhku, kepalanya
bertubrukkan dengan kepalaku, membuatnya meringis. Oh tidak, dia akan murka.
“YAK BANG BABBO, SAKIT!”
“Huung, kepalaku …”
Aku mengusap pelan dahinya yang keliatan
sedikit memerah akibat bertubrukkan denganku, “Sakit?” tanyaku, “Aku kan sudah
bilang sakit, masih bertanya”. Kalau ada yang namanya makhluk penggoda dialam
semesta itu pasti Kim Himchan kalau ada perusak konsentrasi itu pasti Kim
Himchan. Entah dia sadar atau tidak dengan segala tindak tanduknya itu
membuatku kadang ingin sekali menjadikannya cemilan untuk aku gigit dan lumat
perlahan.
Bibirnya, jangan tanyakan itu
karena bibirnya adalah perusak konsentrasi terbaik yang dia punya untuk
menghancurkan segala konsentrasiku, bibir yang selalu bisa menenangkanku dengan
kata-kata cintanya, memberikan ciuman manisnya untuk mengekspresikan cintanya.
Matanya, kelemahanku. Sesuatu yang bisa dengan sangat mudah membuatku lemah
hanya dengan melihat sorot mata memohon, meminta dan melihat sorot mata penuh
cintanya padaku. Tangannya, sesuatu yang akan memberikan kenyamanan yang tidak
bisa aku temukan dimanapun dan pada siapapun, hanya dia yang memiliki itu.
Kakinya, yang akan selalu dibawanya untuk selalu mengiringi langkahku,
menemaniku menapaki jalan kehidupan.
“Mian” kukecup pelan dahinya yang
memerah itu. “Masih sakit?” dan si cantik yang sudah lebih tenang ini hanya
bergumam. Satu kecupan lagi aku berikan dan kini lebih lama sambil tanganku
merengkuhnya kedalam pelukkanku. “Bbang, kau pulang larut lagikan? Aku sudah
bilangkan jangan pulang larut, kau akan selalu bangun siang dan tidak ikut
latihan bersama. Kau kenapa tidak pernah mendengarkanku sih?”. Aku menghirup
aroma shampo yang menguar disurai hitamnya selagi si cantik ini mengoceh,
mengeluh tentangku. “Aku tidak akan memberikan pembelaan, hanya berharap
kekasihku yang bawel ini membiarkan aku melanjutkan tidurku karena aku sangat
butuh tidur” aku mendekapnya, sangat nyaman saat tidur bisa mendekap erat
tubuhnya.
“Kalau kau tidak berulah aku juga
tidak akan bawel babbo” aku hanya terkekeh, meski terdengar kesal Himchan malah
menelusupkan kepalanya didadaku. Dasar manja. “Lepas, aku mau latihan” bukannya
melepas pelukkannku, aku malah semakin mengeratkanya. “Gimme now and I’ll let you go” sautku, merenggangkan sedikit
pelukkanku dan menatapnya. Meski sempat mendengus Himchan tetap memberikanku
sesuatu yang sudah menjadi keharusannya setiap pagi, morning kiss.
(u_u)(n_n)
-Normal POV-
Kelima pria tampan itu bergerak
dengan sangat lincah mengikuti alunan musik yang kini memenuhi ruangan. Nafas
mereka terdengar putus-putus akibat kelelahan namun kadang senyum masih bisa terlihat
pada wajah dengan penuh peluh itu. “Jadi Hyung membiarkan Yongguk hyung tidur
lagi?” tanya Youngjae, Himchan yang sedang sibuk melepaskan dahaganya itu hanya
bergumam pelan, dia tidak mau ambil resiko untuk tersedak dengan menjawab
pertanyaan Youngjae sambil minum.
“Sekarang kita bisa apa. Jika dia
tidak sibuk distudio maka lagu untuk album baru tidak akan selesai, jadi yah
ini kosekuensinya. Tidak bisa latihan bersama” Himchan memang akan selalu jadi
perantara bagi Yongguk kepada para membernya, memberikan pengertian akan
sesuatu yang ingin Yongguk jelaskan pada para member karena untuk melakukan itu
sendiri sedikit sulit baginya.
“Aku ingin sekali membantu hyung
tapi aku masih harus banyak belajar untuk membuat lagu” ucap Zelo sedikit lesu.
Yah, si magnae yang satu ini memang sering kali meminta arahan Yongguk dalam
menulis lagu, beberapa kali Yongguk memberikan catatan pada Zelo untuk
membantunya membuat sebuah lagu. Selain karena memang dia ingin mengasah
bakatnya dalam membuat lagu, Zelo juga ingin sedikit meringankan beban Yongguk
yang harus selalu sibuk dalam mempersiapkan lagu-lagu untuk mereka, meski
sebenarnya hal itu tidak pernah membebaninya.
“Hari ini aku tidak ada bagian
untuk recording jadi nanti aku akan
menemani Yongguk hyung untuk latihan dance” ucap Jongup dengan senyum khasnya,
membicarakan untuk kembali latihan padahal nafasnya kini belum normal. Himchan
tersenyum, membernya mungkin kadang akan sangat menjengkelkan, maklum saja
mereka masih terbilang muda tapi kadang membernya juga bisa sangat terlihat
begitu menyayangi satu sama lain, seperti saat ini.
-Love signal-
-Himchan POV-
Jepang, rasanya ingin selalu
menyambangi toko-toko di Harajuku jika sedang menginjakkan kaki dinegeri ini,
tapi mana bisa aku pergi dengan leluasa. Langit Jepang cerah dan aku hanya
bergelung didalam selimut, lelah. “Kau sudah makan?” aku hanya bergumam
menjawab suara berat yang muncul dari balik pintu. “Dari mana kau?” tanyaku
yang masih sibuk bergelung malas. “Ini, minumlah. Kau belum minum ini seharian kan?
Makanya kau lesu seperti itu” aku membuka selimut dan melihat satu cup kopi
yang Yongguk letakkan dinakas samping tempat tidur. Yah, aku belum meminum Americano hari ini.
Entahlah member menyadarinya atau
tidak tapi aku rasa mereka mengetahuinya. Tahu akan hubunganku dengan Yongguk.
Kami tidak pernah membahasnya, Yongguk tidak pernah menunjukkannya, hanya aku
yang kadang suka lost control menunjukkan
akan adanya hubungan diantara kami. Sungguh kadang aku sangat ingin mengatakan
jika dia milikku, hanya milikku tapi aku tau itu tidak mungkin, aku sudah gila
jika melakukannya. Jadi aku terkadang dengan sedikit pintar akan memberikan signal khusus akan hal itu, akan
perasaanku padanya.
Selesai mandi Yongguk berjalan
menuju pintu dan aku dapat mendengar jika dia mengunci pintu. Oh, baiklah Bang
Yongguk yang manja akan muncul sebentar lagi. Kamar hotel kami ini adalah kamar
dengan double bed tapi si bodoh ini
akan selalu merusuh dikasur milikku seperti saat ini, merebahkan tubuhnya
disampingku.
“Kau turun sendirian?” tanyaku
sambil mengelus pelan surai hitamnya yang sama denganku. Yongguk tidur
terkelungkup, kebiasaanya saat tidur. “Bersama Daehyun dan Zelo” dan aku hanya
ber-OH ria. Menikmati cairan hitam kesukaanku masih dengan tangan yang membelai
rambutnya, hening. “Hime, kau tidak ingin memelukku?” dan akhirnya si manja
Bang Yongguk muncul. “Bang babbo, bagaimana aku bisa memelukmu jika kau
terkelungkup begitu” sedetik kemudian Yongguk sudah membalik tubuhnya. “Hug me now”.
Wangi sabun yang menempel
ditubuhnya sangat memanjakan indra penciumanku, sangat nyaman bisa berada dalam
pelukkannya. “Besok jangan pernah berdiri jauh dariku” titahnya, “Jangan
biarkan member lain untuk mengambil tempat duduk disampingku”. Senang? Tentu
saja, ini berarti dia ingin memberikan signal
akan perasaannya padaku didepan umum. “Wae?” tanyaku dan entah kenapa dia malah
melepaskan pelukkanya dariku. “Tidak apa jika kau tidak mau”.
“Aku bertanya Bang babbo, aku
tidak bilang jika aku tidak maukan? Kau bisa bedakan hal itu” aku kesal, aku
hanya bertanya, bukan untuk menolak. “Salah, jika aku ingin kekasihku terus ada
disampingku? Jika iya, jangan lakukan” manja, Bang Yongguk nyatanya lebih manja
atau mungkin lebih egois dariku. “Salah, tentu saja salah jika kau memintanya
dengan cara seperti itu”.
-Yongguk POV-
Haruskah aku memberitahunya
kenapa aku meminta hal itu, memintanya untuk terus disampingku selama acara
besok?. Aku kembali memeluknya, meniup lembut wajahnya hingga dia memejamkan
matanya. Cantik. “Kadang aku juga ingin menunjukkannya, seperti yang sering kau
lakukan” mata marbelnya menatapku lembut. “Say it” pintanya yang sudah
melingkarkan tengannya dileherku. “ I love you Chanie”.
Bibir pinknya mendarat mulus
dibelahan bibirku, menyesapnya pelan seakan menggodaku untuk melakukan hal yang
sama namun lebih dalam. Meletakkan kedua tanganku dipinggulnya, menariknya
untuk semakin mendekat padaku kemudian menyambut godaannya untuk menyesap
bibirnya lebih dalam. Jika bibir Himchan terbuat dari pemanis buatan maka aku
sudah pasti mengidap diabetes saat ini karena terlalu sering merasakan rasa
manis bibirnya.
Aku menyukai sensasinya saat kini
melumat bibirnya karena ada rasa manis dan saat aku merasai rongga mulutnya
yang baru saja meminum Americano, ada
rasa pahit dari kopi yang akan menyapaku. Himchan mengecup collar bone milikku, “Aku lelah” ucapnya dan itu sukses membuyarkan
segala pikiran yang sudah ingin aku realisasikan padanya, dia sangat pintar
untuk menghentikanku. “You know, when you should stop me Chanie” ucapku dan aku
tau dia tersenyum saat ini. “Belum terlambatkan?” tanyanya sambil menyamankan
posisinya didalam rengkuhanku, “Eeum, tidurlah”.
-Love signal-
“Siapa yang akan kau ajak kencan jika kau perempuan?”
“Kalian sudah tau bukan? Itu,, Jongup”
Tersenyum, yah aku tersenyum.
Malah aku nyaris tertawa mendengar jawaban Himchan yang menunjuk Jongup untuk
menjadi orang yang dia pilih untuk berkencan. Daehyun memberikan tatapan aneh
padaku meski hanya sekilas, mungkin merasa aneh kenapa bukan aku yang Himchan
sebut tetapi Jongup. Jika Daehyun saja bingung bagaimana denganku.
Maid, harus berpakaian maid.
Aah, bisakah aku meloloskan diri?. Himchan menepuk bahuku pelan saat aku harus
berganti pakaian seperti maid, aku
hanya menutup wajahku malu tanpa menghiraukan Himchan yang menepuk bahuku
pelan.
Jongup berpakaian seperti
pangeran sekarang dan aku seperti orang bodoh dengan kostum maid. Aku pikir Himchan akan tertawa
bahagia melihatku seperti ini namun nyatanya dia hanya tersenyum, sedikit
melegakan.
(u_u)(n_n)
Acara selesai, aku kembali ke
kamar hotel. Melepaskan jas serta kemeja yang sedari tadi membalut tubuhku.
Himchan, dia tidak kembali kekamar bersamaku, tadi manajer Kang menariknya
entah kemana. Selesai mandi aku sudah mendapati Himchan yang sedang melepaskan
pakaiannya. “Kau sudah selesai? Aku mau mandi” ucapnya dan berlalu begitu saja
melewatiku yang masih berdiri didepan kamar mandi.
“Tadi itu apa?” Himchan menatapku
bingung sedangkan aku mengalihkan pandanganku untuk kembali fokus pada layar
ponselku. “Yang mana?”.
“Bbang, kau tidak ingin makan
sushi?” tanya Himchan setelah sekian lama hening. Dia duduk disampingku yang
sibuk bermain game diponselku. “Bbang, aku mau sushi” tuturnya lagi dan kini
menarik paksa ponselku. “Kim Himchan, kau bisa pesan sendirikan. Berikan
ponselku” tangan kananku terulur meminta kembali ponselku.
“Aku tau ini karna tadi aku
menyebut Jongup dan bukan kau, iyakan? Harusnya kau bertanya kenapa, bukannya
jadi mendiamiku seperti ini. Aku terlalu mengenalmu Bang Yongguk” ucapnya
dengan nada kesal. Yah, dia selalu benci jika ada keheningan diantara kami.
“Jika kau sudah tau, kenapa tidak langsung mengatakannya padaku, kau tau aku
kan? Jadi harusnya kau tau aku tidak akan mempertanyakan hal itu”.
Himchan menghembuskan nafasnya
kasar, kesal? Kau pikir aku tidak, malah mungkin aku merasa marah. Aku duduk
bersandar dengan meluruskan kakiku ditempat tidur, sedangkan Himchan yang duduk
bersila disampingku dengan kepalanya yang tertunduk. Jika saat ini dia
menangis, maka aku akan kalah namun setelahnya aku mendengar dia yang kembali
menghela nafas.
“Kau tau, tadi sebelum acara
mulai manajer Kang bilang padaku untuk tidak menyebut namamu dan tadi selesai
acara manajer Kang bilang harusnya aku jangan berdiri atau duduk disampingmu,
tapi aku sudah janji padamu bukan untuk selalu disampingmu hari ini”.
“Bbang, kau mau kemana?” tanya
Himchan saat aku malah bangkit dari tempat tidur. “Menemui manajer Kang”. Aku
tau dia melakukan ini untuk kami tapi setidaknya jika dia memang sudah
mengetahui tentang aku dan Himchan, dia harus bicara padaku jika ingin meminta
Himchan melakukan keinginannya.
-Himchan POV-
“Menemui manajer Kang”
Mungkin akan buruk tapi aku tau
Yongguk pasti sudah memikirkan apa yang akan dia ucapkan pada manajer Kang
tanpa membuat ini jadi masalah. Aku memang tidak bisa menahannya, awalnya aku
ingin menyimpan ini sendiri namun mendapatkan perlakuan dinginnya membuatku
tidak tahan. Mungkin hanya sebuah keheningan yang muncul tapi itu sungguh
menyiksa untukku.
(u_u)(n_n)
Setelah satu jam Yongguk akhirnya
kembali kekamar, aku menatapnya meminta jawaban. “Dia minta maaf dan bilang
jika lain kali akan membicarakan hal-hal seperti itu langsung pada kita
berdua”. Aku menghela nafas lega. Yongguk, dia memang memiliki sifat tenang
tetapi kadang ada kalanya jika kemarahan itu muncul dia akan menjadi sangat
menyeramkan, hal biasa jika seseorang telah hilang kendali akan kemarahan.
“Dan aku membelikan sushi
untukmu” tangan kanannya yang sedari tadi bersembunyi dibalik badannya itu
diulurkannya padaku. Aku tersenyum, dia memang benar-benar manis. Salah jika
selama ini orang beranggapan seorang Bang Yongguk tidak bisa berbuat manis.
-Love signal-
“Kau sudah mau pergi?”
melingkarkan tanganku dipinggangnya. Hari ini jadwal kosong, jadi kami bisa
sedikit rileks dan bisa berkeliaran untuk jalan-jalan, karenanya kini Yongguk
tengah bersiap untuk pergi ke studio milik Charu hyung dan Natasha noona. “Kau
sudah jadi makan?” kini giliran Yongguk yang bertanya, dia membalikkan tubuhnya
dan menatapku. “Aku akan makan nanti”.
Yongguk mengecup bibirku sekilas,
aku masih memeluknya dan mengerucutkan bibir. Sebenarnya aku ingin menghabiskan
waktu bersamanya hari ini tapi ternyata dia sudah lebih dulu membuat janji
dengan Charu hyung jadi ya, aku mengalah saja. “Aku akan kabari saat aku
sampai” ucapnya dan kembali memberikan ciuman manis dibibirku.
(u_u)(n_n)
-Normal POV-
Youngjae, Daehyun dan Himchan
sedang sibuk membuka buku menu untuk menentukan pilihan mereka. “Hyung tidak
ikut Yongguk hyung?” tanya Daehyun,
Himchan hanya menggeleng, masih sibuk memilih menu makanan. “Kenapa kalian
tidak kencan saja. Kenapa Yongguk hyung malah pergi?” ucap Daehyun lagi,
Himchan menutup buku menu dan menatapnya. “Kami tau hyung dan kami tidak
melarang hal itu. Itu pilihan kalian dan terlebih itu hidup kalian, jadi kami
hanya akan mendukungnya” ucap Youngjae bijak dan jika boleh Himchan ingin
sekali menangis saat ini. Membernya merestuinya dan Yongguk.
Himchan menatap ponselnya,
pasalnya Yongguk belum juga memberinya kabar jika dia sudah sampai distudio
Charu seperti apa yang dia tadi sampaikan. Khawatir, namun Himchan mencoba
untuk biasa saja, dia tetap berbincang dengan Youngjae dan Daehyun sambil
menunggu pesanan mereka datang.
Bangstergram: 7IN13STUDIO
“Wah tumben sekali Yongguk hyung
yang meng-upload fotonya sendiri”
ucap Daehyun dan Himchan langsung merogoh sakunya untuk mengambil kembali
ponselnya. Langsung saja Himchan membuka akun instagramnya dan melihat jika
Yongguk meng-upload fotonya bersama
Charu di studio. Dia sudah sampai,
batin Himchan dan seulas senyum hadir diwajah tampannya.
Makanan yang dipesanpun datang,
Himchan mengarahkan kamera ponselnya untuk memfoto makanan yang sudah tersedia
dihadapanya dan kembali membuka akun instagramnya, menuliskan beberapa kata
hingga akhirnya meng-upload foto
makanan yang menjadi menu makan malamnya saat ini.
Strong_chan: 의기투합 콩나물밥 (Depressed sprouts Rice coincide)
*dari google
translate*
Youngjae
tersenyum, “Kalian lucu sekali hyung” Himchan membalas ucapan Youngjae juga
dengan senyuman. “Seperti kalian sedang melaporkan kegiatan masing-masing saja”
tambah Daehyun dan sukses membuat senyum Himchan semakin melebar, pasalnya rasa
bahagia itu serta merta menyebar keseluruh tubuhnya mendengar ucapan Daehyun
tersebut.
Ditempat
lain Yongguk juga tersenyum melihat foto yang di upload Himchan dan jari-jari lentiknya menuliskan beberapa kata di chat room pribadinya dengan sang
kekasih. “Eat well baby” dan selang
satu menit denting nada masuk terdengar dari ponsel Yongguk. “I’ll. Have fun there and I love you Gukkie”
isi pesan Himchan dengan tambahan beberapa emoticon
lucu yang membuat Yongguk tersenyum membayangkan wajah sang Hime saat
mengatakannya.
-Love signal-
Jam dua siang, dua orang nampak
sedang bermalas-malasan diatas kasur empuk milik mereka. “Hyung, kami akan main
keluar dan akan pulang malam” ucap Jongup ketika sudah berhadapan dengan kedua
orang tertua di BAP itu, “Kalian mau kemana?” tanya Himchan dan Yongguk ikut
memandang kearah Jongup, menunggu jawaban. “Entahlah, hanya berkeliling
mungkin. Aku juga tidak tahu, Daehyun hyun bosan di dorm jadi dia mengajak kami
keluar” jelas Jongup. “Baiklah, tapi jangan berbuat bodoh diluar sana” ucap
Yongguk memperingati dan diangguki oleh Jongup.
“Kita tidak kemana-mana?” Himchan
menghampiri Yongguk di tempat tidurnya. “Memangnya kau mau kemana? Tadi kenapa
tidak ikut Jongup dan yang lainnya” saut Yongguk. Himchan hanya berdecak pelan,
memang seharusnya dia langsung saja mengajak Yongguk untuk kesuatu tempat tanpa
harus memberikan kode jika dia sebenarnya ingin keluar bersamanya.
Himchan menutup buku yang sedang
dibaca Yongguk, membuka halamannya asal dan membaca beberapa kalimat yang ada
dan dia merasa bosan. “Kau tidak bosa membaca ini?” Yongguk menggeleng pelan.
“Kembalikan” Himchan menyembunyikan buku itu dibalik punggungnya dan malah memajukan
wajahnya. “Kiss me first”.
Menolak mencium bibir manis
Himchan? Tidak akan. Yongguk mengecup bibir yang tengah tersaji dihadapannya
diawal dan setelahnya dia menyapukan lidahnya untuk membasahi permukaan bibir
pink kekasihnya itu, mencicipi rasanya.
Himchan memeluk leher Yongguk
untuk menghilangkan jarak diantara mereka, menikmati bibir tebal Yongguk yang
menyesap bibirnya. Jemari Yongguk menyisirkan poni Himchan untuk melihat mulus
dahi kekasihnya itu dan menjeda ciuman dibibir mereka dengan mengecup dahi
Himchan. “Sekarang bisa kembalikan bukunya?” pinta Yongguk.
Himchan memang telah
mengembalikan buku Yongguk namun dia tidak membiarkan Yongguk membaca dengan
tenang. Himchan berada dirangkulan Yongguk saat Yongguk sibuk membaca, tiupan
lembut Himchan hembuskan tepat diperpotongan leher Yongguk.
-Yongguk POV-
Sudahku bilangkan, Himchan itu
perusak konsentrasi? Dia memang mengembalikan buku yang tadi sempat diambilnya
tapi tetap saja dia tidak membiarkan aku membaca dengan tenang, dia terus saja
berusaha mengusikku. “Chanie …” tegurku untuk kesekian kalinya, baru saja dia
menyesap pelan leherku dan jika niatnya untuk membuatku ingin menerkamnya
sekarang juga, dia berhasil. Sekarang aku benar-benar ingin memakanmu Kim
Himchan.
Aku menutup buku-ku, tidak ada
lagi niat untuk membacanya karena makhluk cantik ini sudah menghilangkannya. “Kau
merusak mood bacaku”, “Baguslah”
sautnya enteng dan menelusupkan kepalanya didadaku. “Bbang, tidakkah dia terlalu cepat bangun? Aku hanya
bermain dengan lehermu”. Jelas Himchan akan merasakannya, jika dibawah sana
sudah ada yang terbangun karena kakinya memeluk sebelah kakiku.
(u_u)(n_n)
-Himchan POV-
Aku tidak tahu sejak kapan aku
sudah berada didalam kungkungan tubuhnya. Manghirup oksigen sebanyak mungkin
selagi Yongguk beralih untuk bermain diputingku, menyesapnya seakan dengan hal
itu bisa menghilangkan dahaganya. Salah memang caraku untuk mengalihkan
perhatiannya dari buku tadi dan kini aku menyesal karena sangat kualahan
menanggapi perlakuannya.
“Aaagh…” giginya dengan gemas
mengigit putingku, perih. Yongguk kembali mendaratkan ciumannya dibibirku,
melumatnya sedikit kasar dan kemudian menyelusupkan lidahnya, bermain dirongga
mulutku. Tangan kanannya menahan tengkukku sedangkan yang kiri meremas pelan
paha dalamku. Aku sedikit mendorong dadanya saat kembali aku merasakan
kehabisan nafas.
Selagi aku sibuk mengatur nafas,
tidak sama sekali aku merasakan Yongguk berbuat sesuatu pada tubuhku, membuatku
akhirnya memandang wajahnya yang ternyata sedang menatapku. “I love you” ucapnya
pelan sembari mengecup telingaku.
-Normal POV-
Jemari Himchan menyusuri wajah
Yongguk pelan yang disambut dengan pejaman mata oleh Yongguk, merasai lembut
sentuhan Himchan pada wajahnya. Himchan mengecup lembut bibir Yongguk dengan
miliknya yang sudah membengkak, “I love you more” ucapnya dan mereka kembali
masuk dalam ciuman hangat yang menuntut. Tangan Yongguk menggapai kesejatian
Himchan, meremasnya pelan. Yah, sudah hampir sepuluh menit yang lalu keduanya
tak lagi tertutupi sehelai benang pun.
Remasan Yongguk pada kesejatian
Himchan kini berganti dengan kocokkan yang semakin cepat dan cepat, hingga jika
saja Yongguk kini tidak melumat bibir Himchan, sudah dipastikan akan terdengar
desahan dari bibir Himchan. Yongguk yang merasakan sudah keluarnya cairan
kental diujung kesejatian Himchan kini melepaskan bibir Himchan untuk berganti
menghisap kesejatian Himchan.
“Euuungghhh … Aaassh .. “
Yongguk tetap mengocok cepat
kesejatian Himchan saat mulutnya sibuk untuk menghisap benda panjang yang mulai
menampakkan urat-uratnya itu. Tangan Himchan menahan kepala Yongguk untuk
menenggelamkan seluruh batang kesejatiannya pada mulut Yongguk.
“Aaaaghhh …. “
Lagi-lagi Yongguk kembali melumat
bibir Himchan, tanganya mengarahkan tangan Himchan untuk memberikan pijatan
pada kesejatiannya. Himchan dengan lembut meremas milik Yongguk, sesekali
menariknya hingga membuat leguhan Yongguk lolos.
“Kau mau ke kafe?” tanya Yongguk
disela kegiatan mereka, “Euunng” gumam Himchan entah sebagai jawaban atau hanya
desahan saja. “Kita main cepat” ucap Yongguk dan kemudian membawa tubuh Himchan
dalam gendonganya menuju kamar mandi.
“Menunduklah” perintah Yongguk
sambil mengarahkan Himchan untuk menunduk dan kemudian dia yang memang
posisinya berada dibelakang Himchan itu berjongkok. “Aaaasshhh …” lidah hangat
Yongguk menyapu lubang anal Himchan, menusuk otot cincin itu dengan lidahnya.
Himchan hanya bisa mendesah sambil tangannya meremas pelan kesejatiannya
sendiri, menambah rasa nikmat yang didapatnya saat ini.
Yongguk mengangkat tubuh Himchan
untuk duduk diwastafel kemudian membawa satu kaki Himchan untuk berada
dibahunya. Yongguk menatap Himchan, “Mian” ucapnya pelan lalu lagi-lagi melumat
bibir Himchan. “Aaaaaagh! Babbo, itu sakit!!” Himchan mendorong Yongguk untuk
bisa meneriakkan kesakitannya.
-Himchan POV-
Dasar Yongguk bodoh, kenapa dia
langsung memasukkan miliknya. Ini sangat sakit, tidak sadarkah jika miliknya
itu sangat besar? Setidaknya pemanasan dulu dengan jarinya, ini sangat sakit.
“Aaaaggh! Babbo, itu sakit!!”. Menelusupkan wajahku didadanya dan terisak
disana, ini benar-benar sakit. “Hiks,, appo ,,”.
Yongguk membawa kakiku untuk
memeluk pinggangnya, “Mian” ucapnya sambil menenangkanku dengan belaian
lembutnya dipunggungku.
“Itu sakit Bbang”
“Ne, mian”
-Normal POV-
Yongguk memeluk Himchan erat, dia
sudah mengeluarkan miliknya dari lubang hangat Himchan. Memutuskan untuk
menghentikan kegiatannya karena dia tau Himchan kesakitan dibawah sana. Kembali
Yongguk menggendong Himchan hingga tepat berada dibawah shower, menyalakannya
dan memandikan Himchan.
“Kau tidak marah?” tanya Himchan
saat tangan Yongguk sibuk melumuri rambutnya dengan shampo. Yongguk mengecup
lembut bibir Himchan, “Masih banyak kesempatan buat melakukannya nanti” Yongguk
tersenyum manis pada Himchan, kembali menyalakan shower untuk membilas busa
yang berada dikepala Himchan.
(u_u)(n_n)
Hanya sebuah kafe biasa, tidak
ada yang special namun keberadaan seseorang yang ada bersamamu saat melakukan
sesuatu atau mendatangi suatu tempatlah yang akan membuat setiap tempat yang
biasa akan jadi special, itulah yang Himchan rasakan kini, saat dirinya dan
Yongguk duduk berdampingan disebuah kafe.
Dua gelas Americano sudah tersedia dan sepiring cake coklat sebagai teman minum kopi juga sudah tersedia. “Bbang ,,
“ sesendok cake masuk kedalam mulut
Yongguk yang sibuk dengan ponselnya, hasil suapan Himchan.
“Huuft” sengaja Himchan menghela
nafasnya sedikit keras supaya Yongguk mendengarnya. Yongguk memang tidak
mengalihkan pandangannya dari ponsel namun sebelah tangannya kini sudah
menggenggam tangan Himchan dengan sangat erat dibawah meja. Himchan rasanya
ingin mengecup pipi kekasihnya yang sudah tidak terlihat tirus lagi jika saja
saat ini mereka tidak berada ditempat umum, gemas akan tingkah Yongguk.
Tangan kirinya yang bebas
mengambil ponselnya yang tergeletak diatas meja. Menekan gambar kamera pada
layar ponselnya, lalu mengarahkan kamera ponselnya pada dirinya dan Yongguk
yang kini duduk saling berdekatan.
BAP_Himchan: With one of five people I love the most
“And I love you too” baca Himchan pada layar ponsel Yongguk yang
diarahkan padanya, membuat tawa renyah terdengar diantara mereka.
-THE END-
**Please Do not Copy Or Re-upload this story**
hmmm... Renmi setuju, Kim Himchan dengan bunny teethnya memang sanggup memecahkan konsentrasi...
ReplyDeletewalau kadang suka bingung, kenapa terpesonanya malah sama Himchan ya???
karena secara tipe ideal harusnya kan terpesona pada Yongguk atau Daehyun...
hadeuhh, kenapa malah curhat sama author ya... kekeke.
Mian author, FF ini bikin senyum2 sendiri sembari berimajinasi...