Author: Julz
Cast: Park Jung soo - Yesung - Kyuhyun - Eunhyuk -
Siwon - Kangin - Donghae - Heechul - Hangeng
Onew (Shinee) - Hyun - Soogi - Seungwoon (OC)
Cast: Park Jung soo - Yesung - Kyuhyun - Eunhyuk -
Siwon - Kangin - Donghae - Heechul - Hangeng
Onew (Shinee) - Hyun - Soogi - Seungwoon (OC)
Aku melihatnya, dia duduk ditaman dekat lapangan, Yesung disana. Aku memperhatikannya dari kejauhan dan tak lama Kyuhyun datang menghampiri Yesung dan duduk disebelahnya, Yesung tersenyum menyambut Kyuhyun. “ Liat apa? “ Jung so hadir disampingku, aku gugup dan langsung mengalihkannya, “ Kau sudah selesai? Ayo kita makan, aku sudah lapar “ ucapku sambil memegang perutku.
“ Jadi sidangnya kapan ? “, “ Mungkin 2 minggu lagi. Kenapa? Kau ingin aku cepat-cepat pergi dari kampus ya.! “ ekspresi muka Jung so seketika berubah, “ Anii, aku hanya Tanya saja “ kataku sambil merangkulnya. Aku dan Jung so menyantap makan siang kami dengan lahap sambil sesekali mengobrol dan kemudian saat kami sedang asik bercanda Yesung bersama Kyuhyun hadir dikantin. Mereka berdua duduk dihadapan kami karna Kyuhyun meminta untuk duduk bersama alhasil situasinya jadi canggung.
Wajah Yesung terlihat pucat saat ini, apa dia sakit?. Aku hanya mencuri pandang kearahnya agar tidak terlihat oleh Jung so yang sekarang ini sudah terlihat kesal disampingku, aku menggenggam tangannya yang ada dibawah meja sambil memandang kearahnya mengisyaratkan untuk tidak melihat Yesung dengan tatapan meyebalkan seperti itu dan sepertinya dia mengerti maksudku karna dia menundukkan kepalanya dan meneruskan makan siangnya walaupun dengan malas-malasan. Rasanya sungguh tidak nyaman sekarang, Jung so disampingku yang menahan kesal dan Yesung didepanku yang terlihat pucat dan tidak memandangku sama sekali. “ Aku duluan, kalo sudah selesai langsung keruang siaran ya “ ucap Jung so memecahkan keheningan diantara kami sambil mencium sekilas bibirku, aku tau dia sengaja melakukannya untuk membuat Yesung kesal dan aku tidak bisa berbuat apa-apa. “ Yeppa, makananmu sudah mau dingin, kenapa gak dimakan? “ Yesung masih saja diam dan tidak menghiraukan aku. Kyuhyun meninggalkan kami berdua karna dia harus mengurus sesuatu.
“ Yeppa mianhae , miahae oppa “ aku menunduk dihadapannya tapi Yesung masih saja diam, aku menahan tangisku. Aku sangat sedih melihatnya seperti ini, “ Benarkah kau lebih memilih dia dari pada aku? Sekarang masih sempat untuk merubahnya “ ucapnya pelan padaku sambil menatapku lembut, namun membuatku sakit. “ Ne Oppa, aku memilihnya. Aku mencintainya “ , “ Kenapa jadi begini ? “ ucap Yesung lalu meninggalkanku di kantin. Aku sakit melihatnya seperti ini, tapi harus bagaimana lagi mungkin ini cara yang terbaik supaya membuatnya lebih cepat melupakanku, Yeppa Mianhae.
***
“ Mworago, kau kembali lagi dengan Jung so? Kapan? Lalu Yesung? “ Heechul Oppa mencecarku banyak pertanyaan setelah aku menceritakan yang sebenarnya sekarang ini, “ Ne Oppa. Baru beberapa hari, soal Yeppa aku memang tidak kembali pacaran dengannya jadi yaa tidak ada apa-apa” , “ Tapi dia suka padamu kan? “ aku hanya menganggukkan kepalaku. “ Apa aku sudah jahat Oppa. Aku memanfaatkan perhatian Yeppa saat aku sakit hati dan sekarang setelah aku kembali dengan Jung so, aku meninggalkannya “, “ Kenapa jadi begitu? Alasan kau memilih Jung so dan bukannya memilih Yesung apa? “ aku diam sejenak untuk menjawab pertanyaan Heechul Oppa. “ Karna aku mencintai Jung so dan membutuhkannya disampingku, dengan Yeppa perasaan itu sudah berubah. Rasa sayangku ke Yeppa seperti sayangku padamu Oppa, sayang adik ke Oppanya “ kataku membuat Heechul Oppa mengangguk pelan. “ Kalo gitu sekarang ini adalah saat penyembuhan buat Yesung dan lebih baik kau menjauh dulu darinya. Sudah, aku mau kencan dulu “ , “ Yaaa Oppa ,, siapa Yeoja chingumu, kenalkan padaku “ Heechul oppa tidak menjawab pertanyaanku lagi, dia langsung menghilang dari kamarku, uuuh dasar Oppa.
Aku mendengar suara bel berbunyi, aku beranjak dari kamarku untuk membukakan pintu dan sangat kaget karna Yesung yang datang. “ Yeppa “ ucapku yang kaget melihatnya ada didepan pintu, Yesung masuk kedalam rumah, “ Heechul hyung tidak ada? “, “ Dia keluar “ aku duduk dihadapannya, wajahnya masih terlihat pucat. “ Yeppa, apa kau sakit ? wajahmu pucat sekali “, “ Ya, aku memang sakit Hyun “ dia memegang dadanya. Aku diam mendengar ucapannya, aku tau maksudnya adalah hatinya yang sakit, ya aku memang sudah sangat menyakitinya dengan sikapku yang tidak jelas padanya. “ Apa tidak bisa kau kembali denganku seperti dulu? Aku merindukan kau yang dulu selalu ada untukku, Hyun “ aku tidak sanggup melihat wajahnya sekarang ini, dia pasti terlihat sangat sedih mengatakan hal ini dan membuatku semakin merasa bersalah padanya. Aku hanya diam dan tidak menanggapi ucapannya itu, hal ini membuatku sakit.
Bel rumahku berbunyi lagi dan aku beranjak untuk membukakan pintu dan lagi-lagi aku dikejutkan dengan kedatangan seseorang. Ya, Jung so datang, dia datang disaat bersamaan dengan Yesung. Aku membukakan pintu untuknya, Jung so tersenyum padaku dan memelukku “ Chagii “ aku hanya diam dan kemudian Jung so melepaskan pelukkannya dariku. “ Kau sedang apa disini? “, “ Hyun, dia sedang apa disini? “ ucap Jung so lagi dan menetapku tajam, menunggu jawaban dariku yang sekarang sudah tidak tau harus berbuat apa. “ Apa kau belum menyerah dan masih ingin merebutnya dariku ? “ Jung so berjalan mendekati Yesung, aah ini sungguh tidak bagus. “ Menyerahlah, karna Hyun mencintaiku jangan membuat dirimu tambah sakit “ ucap Jung so lagi dan sekarang benar-benar sudah sangat dekat dengan Yesung, aku makin tidak tau harus berbuat apa, aku takut mereka berkelahi. “ Sakit atau tidak itu urusanku. Hyun’aa aku pulang dulu “ Yesung meninggalkan aku dan Jung so.
Aku tidak tau harus berkata apa sekarang pada Jung so, dia sudah terlihat sangat marah. Aku duduk tanpa berkata apa-apa disampingnya dan dia juga terlihat tidak menghiraukan aku. “ Dia bilang apa? Tadi itu dia bilang apa? “ , “ Maksudnya? “ aku bingung dengan perkataan Jung so padaku. “ Dia pasti memintamu kembali padanyakan? “ Jung so memandangku dengan tatapan yang tidak menentu dan aku hanya mengangguk menjawab pertanyaannya.” Chagi. Saranghae “ aku mengucapkannya sebelum Jung so berfikir yang lain, dia memandangku lembut membuatku menangis “ Uljima .. “ Jung so memelukku. Sekarang ini aku sudah tidak bisa berfikir apa-apa lagi, yang terjadi sekarang ini membuatku serba salah.
***
Selesai siaran aku beristirahat diruang siaran sambil menunggu jam kuliahku. “ Hyun’a .. bangun, cepat bangun “ aku membuka mataku pelan dan melihat Seungwon ada dihadapanku, wajahnya tampak tidak tenang. “ Wae? “, “ Jung so Seunbae sedang ada dilapangan basket dengan Yesung seunbae, Siwon menyuruhku memberitaumu “. Apa yang mereka lakukan disana?. Aku langsung beranjak dari ruang siaran dan berlari secepat mungkin, aku takut terjadi sesuatu dengan mereka.
Aku sampai dilapangan dan benar kata Seungwon mereka berdua ada dilapangan basket, mereka bermain one by one. Dipinggir lapangan banyak yang sedang memperhatikan mereka termasuk Siwon, Kyuhyun, Donghae, Eunhyuk dan Soogi onnie. “ Ini tidak akan berjalan baik “ , “ Aku harus bagaimana Oppa “ aku menahan tangisku sambil meminta pertolongan pada Eunhyuk oppa, “ Aku juga tidak berani menyuruhnya berhenti sekarang “ aku makin takut dengan keadaan yang sekarang ini.
Aku hanya bisa memandangi pemandangan yang sangat membuatku kaget, mereka berdua membuatku terkejut dengan apa yang mereka kenakan sekarang untuk bertanding satu sama lain. Mereka berdua sama-sama mengunakan warnanya, Jung so memakai kostum basket putihnya dan Yesung memakai kostum basket hitamnya. War of Black vs White again. Mereka saling mencetak point dan terlihat sangat serius dengan pertandingan ini, wajah pucat masih terlihat dari Yesung. Aku sudah tidak kuat melihat hal ini terlalu lama, aku berteriak kearah mereka yang sedang sibuk berduel “ Berhenti !!! “ ucapku dan kemudian meninggalkan lapangan.
Aku kembali keruang siaran untuk mengambil tasku yang masih ada disana dan kemudian aku pulang kerumah, aku tidak mungkin konsentrasi belajar dengan apa yang baru saja terjadi. Aku berlari menuruni tangga sambil menahan tangisanku tapi tertahan oleh Donghae yang menghampiriku “ Gwaenchana? Hyun , Gwaencahanyo? “, “ Mau pulang “ sautku pelan, Donghae membawaku kemobilnya dan mengantarkanku pulang kerumah, Donghae mengerti kedaanku sekarang ini karna dia juga ikut melihat kejadian dilapangan basket tadi.
Sampainya dirumah aku menangis, aku sudah menyakiti mereka berdua dengan sikapku selama ini. Aku mencintai Jung so tapi aku juga tidak tega melihat Yesung sakit karna aku, karna bagaimana pun juga aku pernah sangat mencintainya tapi sekarang ini perasaanku padanya hanya sebatas rasa sayang kepada oppa. Apa yang harus aku lakukan supaya semuanya ini tidak berlangsung lebih lama, karna jujur saja ini membuatku lelah.
***
“ Gwaenchana? Apa kau tidak apa-apa aku tinggal 3 hari? “, “ Oppa pergi saja, dan menang dalam pertandingan. Aku pesan piala padamu “ ucapku tersenyum pada Heechul Oppa dan membuatnya memelukku. “ Aku akan menang dan membawakan adikku yang jelek ini piala “ , “ Ne Oppa “ sautku dipelukkan Oppaku ini, rasanya nyaman sekali dan rasanya aku sudah lama tidak seperti ini dengan Heechul Oppa.
Setelah kejadian waktu itu dilapangan hari ini adalah hari pertama aku masuk kampus. Aku melewati ruang club basket dan melihat Jung so sedang berada disana, aku menghampirinya. Selama aku tidak masuk kuliah, aku juga tidak bertemu dengannya karna aku melarangnya untuk menemuiku. “ Waeyo ? “ aku duduk dihadapannya namun Jung so hanya menggeleng. Jung so meninggalkanku diruang club karna dia harus masuk kelas dan tak lama Yesung yang mengantikannya disana. “ Apa kau sudah sembuh ? “ Yesung menyentuh dahiku dan tiba-tiba saja Jung so datang lagi yang kemudian menepis tangan Yesung dariku. Jung so terlihat sangat kesal dan menghantamkan pukulannya kewajah Yesung dan membuat Yesung terjatuh, wajahnya sudah terlihat memar. Aku dengan cepat melerai mereka saat melihat Yesung yang ingin membalas pukulan Jung so, aku menarik Jung so keluar dari tempat itu.
“ Kenapa kau memukulnya? “ , “ Aku gak suka dia menyentuhmu “ saut Jung so yang terlihat sangat marah, “ Tapi gak harus menghajarnyakan, dia itu lagi sakit “ , “ Yaa kau lebih mementingkan dia dari pada perasaanku “ Jung so berteriak padaku dan meninggalkanku begitu saja. Aku hanya bisa menangis melihatnya pergi dariku, aaah aku harus bagaimana, aku bingung. Aku tau, aku salah berkata seperti itu pada Jung so dan dia pasti berpikir kalau aku lebih mementingkan Yesung dari pada dirinya. Aku memutuskan untuk menuju apartemennya dan menunggunya disana, karna sudah beberapa kali aku mencoba menghubunginya tidak ada jawaban. Aku mengajak Donghae untuk menemaniku kerumahnya. “ Apa kau akan menunggunya sampai pulang? “ ucap Donghae saat sudah sampai diapartement Jung so, “ Ia, aku akan menunggunya “.
“ Hyun,, dia pasti pulang jadi kau tidak usah khawatir “ Donghae tersenyum padaku, dia mencoba menenangkanku, aku beruntung sekali memilikinya sebagai sahabat yang sudah aku anggap seperti oppa ku sendiri. Jung so pulang, dia terlihat kaget melihatku dengan Donghae dirumahnya. “ Hyung kau kemana saja? Dia menunggumu dari tadi “ Jung so tidak menghiraukan ucapan Donghae padanya dan berjalan menuju dapur, aku menghampirinya dan menarik tangannya namun dia melepaskan tanganku. “ Donghae kau antar dia pulang, ini sudah malam Heechul pasti akan marah “, “ Hae, kau pulang saja. Nanti aku pulang sendiri setelah bicara dengannya” ucapku, Donghae terlihat bingung namun akhirnya dia pulang dan meninggalkan kami berdua.
“ Apa kau marah ? “ Jung so tidak menanggapi perkataanku, dia hanya bersandar pada kulkas sambil meminum bir yang aku tidak tau sejak kapan selalu ada didalam kulkasnya. “ Aku tau kamu gak suka Yesung menyentuhku, tapi gak harus memukulnyakan. Gimana kalo ada pihak kampus yang liat? Yang ada sidangmu bisa dibatalkan “, “ Gak peduli “ sautnya padaku sambil menatapku marah.
Cukup lama kami diam tanpa ada yang mengatakan sesuatu dan aku hanya memandanginya yang masih terus minum bir dihadapanku. “ Apa kau tidak percaya kalo aku mencintaimu? “ Jung so hanya memandangiku mendengar ucpanku barusan, aku mengambil bir ditangannya dan menggenggam tangannya. Aku mengecup bibirnya karna aku tidak tau harus bagaimana mengungkapkan hatiku padanya, awalnya Jung so tidak menaggapi tapi kemudian dia membalas ciumanku tapi rasanya caranya menciumku berbeda, mungkin karna dia sedang marah. Jung so masih melumat bibirku dimulutnya dan kemudian malah membawaku kekamarnya, dan aku tidak melakukan apa-apa untuk menghalanginya. Ya kami melakukan hal itu, sesuatu yang pernah membuatku menamparnya dan sempat membuatku kehilangannya tapi sekarang dengan sangat sadar kami melakukannya.
***
Aku memperhatikannya yang sedang tertidur disampingku sambil membelai wajahnya. Jung so, aku sudah memberikan semuanya padamu jadi jangan pernah pergi dariku lagi, ucapku dalam hati masih sambil memperhatikannya. Jung so membuka matanya perlahan dan memberikan senyumannya padaku, “ Apa sakit?“ ucapnya sambil memandangiku, aku hanya menganggukkan kepalaku pelan, “ Kenapa kau membiarkan aku melakukannya saat aku sedang marah? ”, “ Molla ” ucapku malu padanya.
Aku masih bersembunyi dibalik selimut saat Jung so selesai mandi, “ Heeii bangun “ Jung so menarik selimutku, “ Aku masih ngantuk “ sautku sambil kembali menutupi wajahku dengan selimut. Jung so memelukku “ Mianhae, semalam jadi agak kasar padamu “ , “ Ne dan lain kali jangan seperti itu lagi “ sautku dan Jung so malah tertawa “ Lain kali, berarti kau mau aku melakukannya lagi “ ucapnya sambil menggodaku, aah aku salah bicara. “ Ya sudah yang semalam itu pertama dan terakhir “ ucapku malu padanya, “ Andwae. Ne arasso, aku tidak akan seperti itu lagi, lain kali “ sambil tersenyum. “ Apa Heechul tidak akan marah kau tidak pulang semalam? “, “ Oppa lagi ada pertandingan diluar kota dan besok baru pulang, jadi aku tidak akan kena marah “ sautku tersenyum. “ Baguslah kalo begitu. Ya sudah bangun, nanti telat “, “ Aku gak ada kuliah hari ini, jadi aku mau tidur “ kataku sambil kembali berbaring. “ Ya sudah tidur saja, kau pasti masih sangat ngantuk. Nanti kalo mau mandi pakai bajuku saja “ ucap Jung so sambil membelai rambutku dan aku hanya menganggukkan kepala, “ Aku akan kunci pintunya dari luar. Ya sudah aku berangkat “.
Hari sudah sangat siang saat aku selesai mandi, niatnya aku ingin keluar untuk membeli makanan tapi aku tidak bisa keluar rumah karna mungkin Jung so salah membawa kunci, dia membawa kunci yang aku pegang. “ Yaa, apa kau membawa kunci yang menempel dipintu? “, “ ne , wae? “ sautnya saat sudah mengangkat teleponku. “ Itu kunciku, kemarinkan kau tidak pake kunci masuknya karna aku sampai duluan “ , “ Aaah iya lupa, punyaku juga ada padaku “ ucapnya sambil tertawa. “ Aku lapar, gimana caranya beli makanan kalo gak bisa keluar “ kataku memelas dan malah membuatnya makin tertawa. “ Apa kuliahmu sudah selesai?, cepat pulang dan bawain makanan, aku sudah mau mati kelaparan “, “ Ne, aku akan membawakanmu makanan jadi jangan mati dulu ya “ dia mengejekku.
Satu jam kemudian Jung so sampai dirumah dengan membawakanku makanan, dengan cepat aku memakan-makanan yang Jung so bawa untukku dan Jung so hanya bisa menahan tawanya yang melihatku makan seperti orang yang sangat kelaparan dihadapannya. “ Ini “ Jung so memberikanku air minum. “ Aaah kenyang “ ucapku sambil memengang perut “, “ Kau ini lucu sekali “ Jung so mencubit pipiku sambil tersenyum.
***
“ Aaahh Oppa ,, kau menang “ aku memeluk Heechul oppa, dia benar-benar membawa pesananku, dia membawakan aku piala kemenangannya dan aku sangat senang. “ Kan aku sudah bilang akan bawakan dongsaengku yang jelek ini piala “ Heechul oppa tersenyum padaku sambil mengacak-acak rambutku.
Heechul oppa membukakan pintu karna bel berbunyi, ada seorang gadis yang imut berjalan dibelakang Heechul oppa dan menghampiriku yang ada diruang tamu, “ Hyun’aa ,, ini dia yeoja chinguku “ dia sangat imut. “ Annyeong Hyun’aa, Raekyung-imnida “ sapanya padaku, waaah Heechul oppa pintar sekali memilih yeoja chingunya. “ Annyeong .. Bangapsumnida Raekyung’aa “. “ Nuguseyo ? “ Heechul oppa kembali membukakan pintu karna bel berbunyi lagi. “ Aaahh Jung so’ssi “, “ Annyeong Heechul’ssi “ aku menghampiri mereka dan mempersilahkan Jung so masuk.
“ Raekyung, ini namja chinguku, Jung so “ aku memperkenalkan Jung so pada Raekyung, “ Annyeong “ jawab mereka bersamaan. Bahagia sekali melihat Heechul oppa dengan Raekyung karna Heechul oppa terlihat behagia berada dekat dengan Raekyung. “ Kajja “, “ Oppa, aku sama Jung so mau pergi dulu yaa, bye “ aku meniggalkan mereka berdua dirumah karna Jung so memintaku untuk menemaninya membeli sepatu basket.
Jung so asik melihat-lihat sepatu yang dipajang ditoko dan aku menunggunya sambil melihat-lihat sekeliling mall yang terlihat tidak terlalu ramai saat ini, “ Yeppa , “ Yesung berhenti didepanku. “ Yeppa, gwaenchana? “ aku memegang keningnya, dia terlihat begitu pucat. “ Apa kau perduli? Kalau iya, kembali padaku “ ucapnya sambil menatapku lemah, aku hanya terdiam dan menundukkan kepala dihadapannya. “ Gak bisakan. Jadi jangan perduli padaku “ menusuk sekali rasanya ucapan yesung barusan padaku, tapi itu memang benar. “ Kau kenapa?”, “ Aniyo. Kau sudah selesai? “ kataku sambil menyembunyikan kesedihanku atas ucapan Yesung barusan yang sudah pergi dari hadapanku, Jung so mengangkat belanjaannya. “ Apa kau gak enak badan? “ , “ Sedikit “ sautku sambil menggandeng tangannya, “ Ya sudah kita pulang saja “ ucap Jung so sambil membelai rambutku dan aku hanya tersenyum padanya.
Selama perjalanan menuju rumah aku memejamkan mataku sambil memikirkan ucapan Yesung tadi, benarkah aku tidak boleh memperhatikannya kalau tidak bersamanya?, lalu sedang apa dia di mall sendirian, padahal sedang sakit begitu? Aaaah aku pusing.
-T.B.C-
**Please don't copy paste and Re-Upload this story**
**Please don't copy paste and Re-Upload this story**
No comments:
Post a Comment