Author : Julz
Cast:
Lee Hyukjae (Super Junior) - Kim young hyun (OC)
Recoment
song : Ten2five – You/Jika
Telapak
tangan kanannya mengenggam tangan kirinya, sesekali meremasnya pelan. Hembusan
nafasnya mengepul ke udara menandakan dinginnya hari ini di seoul. Jaket tabal
tidak membalut tubuh yang semakin mengigil, bunyi gigi yang saling beradu makin
menyakinkan udara yang sangat dingin tapi seseorang yang nampak sedang berfikir
dengan pandangan sendu menghadap aliran sungai han itu seperti tidak merasakan
apa yang tubuhnya itu rasakan, “ Bodoh “ ucapnya sangat lirih.
-YOU-
“
Kau tau rasa itu masih ada untukmu, tapi aku hanya ingin menyimpannya sendiri,
hanya untuk ku “, “ Mianhae untuk semua yang pernah aku lakukan, mianhae karna
aku masih sangat menyayangimu dan menginginkan kau kembali padaku “ Hyun hanya
bisa mematung, entah dia harus berkata apa untuk menyauti ucapan seseorang yang
sudah hampir lima tahun ini mendiami hatinya, menguasai hatinya dan seseorang
yang juga telah membawanya dalam rasa sakit yang teramat dalam, Lee Hyukjae.
“
Aku sudah sepenuhnya berubah, apa yang aku lakukan dulu padamu tidak akan
terjadi lagi “ keyakinan yang sudah lama hilang, ketetapan hati yang selama ini
sudah dibangun seakan terbang menghilang bagai daun kering yang tertiup angin,
terbang menjauh dan hilang tanpa jejak. Hyun menatap Hyukjae dengan mata
sendunya, berusaha meyakinkan dirinya dengan apa yang baru saja pria itu
katakan tapi tatapannya pada pria itu tidak berlangsung lama entah mengapa dari
dulu Hyun tidak bisa bertahan untuk saling memandang dengan Hyukjae. “ Aku akan
jadi yang terbaik kali ini “ sentuhan lembut Hyukjae di tangan Hyun bagai
sengatan listrik yang langsung dijalarkan keseluruh tubuhnya. “ Kau tau, aku
sangat menyayangimu “ Hyukjae membawa Hyun ke dalam pelukkan hangatnya.
-YOU-
Mencoba
melupakan cerita lalu, melupakan waktu yang telah berlalu hampir dua tahun lalu
saat dengan mudahnya Hyukjae melapaskan Hyun karena sudah bersama dengan wanita
lain. Saat itu Hyun bukannya tidak tahu dengan apa yang sedang terjadi dengan
Hyukjae karena Hyun terlalu menganal bagaimana Hyukjae. Dia tau saat Hyukjae
sibuk dengan ponselnya di waktu mereka bersama di mana sebenarnya itu adalah
hal yang paling Hyukjae kesal apabila waktu mereka bersama malah harus melihat
salah satunya sibuk dengan hal lain tapi dia malah melakukannya bahkan di saat
sudah lama mereka tidak bertemu. Hyun mencoba menanggapinya dengan positif
segala keanehan Hyukjae yang terlihat olehnya, mencoba meyakinkan diri bahwa
cinta Hyukjae masih miliknya, masih untuknya.
-YOU-
“ Aku orang bodoh yang jahat, aku
menyakitimu “
“
Wae, apa maksud mu ? “
“ Aku memiliki seorang yang lain di sini
tapi hari ini semua terkuak kalau aku juga memiliki mu “
“
Ciih, wae? karena sms ku barusan kah, yeobo? “
“ Ne, dia melihatnya dan kini dia marah
padaku “
“
Aaaah, kau sangat hebat Hyukjae-aaa, kau bahkan memikirkan dia yang marah
padamu bukan aku yang kau khianati. Yaaaah …… “
“ Mianhae, aku bajingan “
“
Ne, bajingan. Kau memang bajingan. Jadi Nayoung membaca sms ku, ooh… kau bahkan
membiarkan dia memegang ponselmu tapi itu kebodohan mu Hyukjae-aaa, kau tidak
rapih menutupi kebohongan mu itu “
“ Bagaimana kau tau kalau Nayoung …. “
“
Aku bukannya tidak tau, aku hanya menunggu kapan kau akan mengatakannya padaku
dan ternyata harus dengan situasi seperti ini kau baru mengatakannya padaku.
Hyukjae-aa, aku …. Tidak bodoh “
“ Lalu bagaimana sekarang? “
“
Wae? Aiish jinja Lee Hyukjae, kau bahkan tidak punya keberanian untuk
mengakhirinya dengan ku. Apa, apa kau mau aku yang mengakhirinya? Ooh, tidak
akan “
“ Sudahlah, ini tidak akan berjalan baik.
Situasi yang membuat ini, aku tidak bisa “
“
Ne, sekarang kau menjadikan situasi jadi alasan lalu kemana pikiran ini saat
aku meminta mengakhirinya dulu sebelum kau pergi dari Seoul? “
Hyun
memeluk kedua kakinya dan menenggelamkan kepalanya disana, saat ini tak ada
lagi yang bisa dia lakukan. Dia menahannya, tangisan yang sangat ingin keluar
untuk mengekspresikan bagaimana hatinya terluka dan tersakiti. Isakkan yang
sangat terdengar memilukan itu akhirnya terdengar walau sebisa mungkin dia
menahan semuanya, ini terjadi, apa yang selama ini dia takuti terjadi padanya.
Bagaimana bisa Hyukjae dengan sangat tidak memiliki perasaan mengatakan semua
itu tanpa menemuinya langsung hanya melalui telephone.
Hyukjae
adalah kebanggan Hyun yang paling besar selama mereka bersama, buat Hyun bisa
memiliki dan bersama Hyukjae adalah kebahagiaan yang sangat besar dan indah
buatnya. Hari-hari yang berlalu dengan banyak cerita bahagia, lucu dan sedih
itu sangat manis buatnya. Dengan keteguhan hari Hyun menjalankan hubungan jarak
jauhnya bersama Hyukjae yang harus menuruti permintaan orang tuanya untuk
kuliah keluar kota, itu semua karena Hyukjae yang memintanya untuk tetap
bersamanya dan meyakinkan Hyun bahwa waktu akan terasa cepat untuk mereka
nantinya.
Bayangan-bayangan
waktu kebersamaan mereka bagai film yang sedang berputar dengan sangat jelas
menggambarkan bagaimana semua yang pernah mereka lewati bersama. Bagaimana
Hyukjae membawanya kepelukkan hangatnya hanya untuk membuat Hyun merasa lebih
baik dari rasa sedih yang sedang dirasakan gadisnya itu, saat dimana Hyun
bersabar menghadapi tingkah semaunya yang dimiliki Hyukjae.
Moment-moment
itu bergulir bersamaan dengan mengalirnya air mata yang keluar dari kedua mata
Hyun yang sudah semakin panas karena sudah terlalu banyak memproduksi air mata.
Tangan kanannya berada di sebelah kiri dadanya sambil sesekali dipukulnya
berusaha meringankan rasa sakit yang menyerang titik lemahnya itu. Hatinya
sangat sakit, hujaman jarum tajam terasa belum mampu menandingi bagaimana
sakitnya perasaan Hyun saat ini. Hyukjae yang selama ini dia sayangi dan baru
bisa sebentar bersamanya kini memberikan rasa sakit yang begitu menyiksa
baginya.
-YOU-
Langit
hanya menjadi semakin gelap dan gelap dengan berlalunya waktu menuju tengah
malam tapi dia masih saja di sana dengan posisi yang sama, dia tidak bergeming
sama sekali. Raut wajah sakitnya itu tidak bisa ditutupi walau wajahnya sudah
hampir membeku akibat angin bulan desember yang dingin bertiup menemani
aktifitasnya di pinggiran sungai Han. “ Kau tau, aku bahkan tidak pernah
memikirkan pria lain “
-YOU-
Bagaimana
bisa seorang yang selalu memperlihatkan senyumannya dan suara tawa yang selalu di
berikannya di manapun dia berada kini seakan menjadi sesuatu yang langka untuk
bisa di dapatkan darinya. Keceriaan dan rasa bahagia seperti tidak pernah
dikenalnya sama sekali dalam hidup, senyumnya hanya mengandung kebohongan dan
keterpaksaan.
Saat-saat
sebelum tidur adalah neraka baginya, di saat itu pikirannya hanya akan melayang
menuju kenangan bersama dengan Hyukjae dan kenyataan yang harus di terimanya,
Lee Hyukjae mengkhianatinya. “ Hah, aku bahkan membuatkan mu buku untuk
mengingatkan mu tentang diriku “ air mata dengan mudah tercipta mengiringi
ucapannya. Matanya panas, sudah sangat lama dia menangis tapi tangisannya tidak
bisa mengurangi barang sedikit rasa sakit hatinya saat ini.
-YOU-
Hyun
POV
Aku
sakit, yaa hampir dua tahun ini aku menjalani rasa sakit yang teramat dalam.
Sakitku memang bukan karena penyakit ganas yang mengerogoti tubuhku, bukan
sesuatu yang dapat diagnosa oleh dokter dan kemudian memberiku obat untuk
menyembuhkannya, penyakitku tak terlihat karena jauh di dasar hatiku, aku terluka
dan percayalah rasanya sangat sakit.
Aku
tidak pernah menyayangi pria dengan waktu yang selama ini, mengaguminya selama
ini. Yaa, aku memang bukan pertama kali menyukai lawan jenis tapi yang berbeda
hanya dengan dia, dan dia sangat berbeda. Aku menyukainya dengan sangat sadar,
bukan rasa yang seperti orang lain rasakan. Rasa sayang yang tiba-tiba datang
dan menjerat diri, aku tidak seperti itu dengannya. Secara sadar aku
menyukainya, meyukai apa yang ada pada dirinya dan menerimanya, dan kemudian aku
menyayanginya.
Kami
berteman diawal karena suatu permasalahan yang membuatnya akhirnya jadi dekat
denganku dan aku tidak mempermasalahkan itu. Kedekatan ku dengannya membuat
semua itu terjadi, rasa nyaman yang aku rasa darinya membuatku membuka hati
dengan lebar padanya dan percayalah itu KESALAHAN terbesar pertamaku.
Aku
menyayanginya dengan sadar sampai aku selalu menujukan pandanganku hanya
padanya, memperhatikannya dengan kedua mataku. Melihatnya melakukan seluruh
kegiatannya membuatku tersenyum, melihatnya tersenyum hatiku tertawa riang
membuat aku bahagia. Menyayanginya secara sadar, membiarkannya terus masuk
kerelung hatiku yang dalam, membuatnya menguasai hati ini.
-YOU-
Pelukan
yang selama ini hanya bayangan yang ingin sekali terjadi padanya kini benar
bisa di rasakannya lagi, lengan itu kini mendekapnya dengan penuh kehangatan
lagi membuatnya sangat merasa aman dan sangat nyaman. Haru dan bahagia berserta
sedikit ketakutan akan sakit yang dulu pernah dirasakannya semua menyatu
bersama dengan pelukkan Hyun dan Hyukjae saat ini.
“
Bogosippo “, “ Naddo “ saut Hyun lembut di tengah pelukkan mereka berdua, Hyun
tau Hyukjae tersenyum dengan sedikit tawa dari suaranya. “ Kau sudah makan? “,
“ Belum, kau mau temani aku makan? “, tanya Hyukjae dan melepaskan pelukkannya
untuk melihat Hyun dan menunggu jawaban dari ajakkannya. “ Ne, aku temani “ dan
belaian lembut Hyukjae di rambut Hyun lagi-lagi memberikan kenyamanan untuknya,
“ Aku merasakannya lagi “ ucap Hyun dalam hatinya sambil tersenyum manis ke arah
Hyukjae yang kini juga tersenyum padanya.
-YOU-
Hari-hari
berlalu terasa lambat, kini Hyun harus kembali menjalani hubungan jarak jauhnya
dengan Hyukjae. Mereka hanya bisa melapaskan rasa rindu dengan selalu
berhubungan lewat jaringan telepon ataupun sms tapi walaupun begitu Hyun merasa
bagaia karena dia bisa merasakan perhatian dari Hyukjae lagi padanya. Setiap
ada kesempatan Hyukjae akan pergi untuk menemui Hyun di Seoul dan menghabiskan
waktu bersama dengan bergembira.
Sekarang
ini mereka harus melakukan hubungan jarak jauh bukan karna Hyukjae yang harusk
bersekolah melainkan bekerja di luar kota. Beberapa kali Hyukjae meminta Hyun
untuk datang mengunjunginya di gangwon tapi dengan ijin yang tidak akan didapat
Hyun dari orang tuanya untuk pergi membuat Hyun tidak bisa berbuat apa-apa
karena saat ini dia masih tinggal bersama dengan orang tuanya.
-YOU-
Hyun
POV
Aku
merasakan keganjilan itu lagi, merasakan keanehan itu lagi dan aku menunggunya
untuk bicara. Dia tidak mengijinkanku untuk menunjukkan rasa sayangku dengan
tulisan yang aku buat di wall akun facebooknya, yang ku tulis langsung
dihapusnya dan aku merasakan itu, menunggu dirinya bicara padaku. Keganjilan
itu semakin aku rasa sampai pada kepulangan dia yang selanjutnya, dia tidak mau
menemui ku sama sekali, aku menunggunya bicara.
Hatiku
seakan tertusuk dan aku mulai sulit bernafas saat aku tau dia sudah memblock ku
dari facebooknya, aku menunggunya bicara. Hati ini sudah tidak lagi sanggup
menerima perbuatannya dan emosiku kembali pecah “ Aku sudah bilang tidak lagi
mau tapi kau yang meyakinkan ku dan memintaku memberikan kesempatan kedua
padamu dan sekarang, ini yang kau lakukan “. “ Maaf tapi kini aku harus tegas
“.
Demi
apapun aku sudah tidak bisa berfikir jernih dengan apa yang dia lakukan padaku.
Tegas. Apa yang dimaksudnya dengan tegas, aku tidak mengerti. Hubungan berakhir
tanpa ada kata pemutus diantara kami, dia pergi dan meninggalkan LUKA dan rasa
SAKIT padaku lagi. Setelah dulu perjuangan ku hampir dua tahun untuk
melupakannya sampai akhirnya sekarang dia kembali membuat lubang dihatiku,
butuh waktu berapa lama lagi aku harus menyembuhkannya?.
Selesai
dengannya dan belakangan ini aku mengetahui bagaimana selama ini dia menajalani
kisah cintanya, perjalanan cinta darinya seseorang yang aku sayangi. Dia hanya
mementingkan hatinya, keinginannya tanpa perduli dengan hati dan perasaan
pasangannya, ternyata bukan aku yang salah.
Harusnya
kau menjadi lebih menyayangiku, lebih mencintaiku dengan kesempatan kedua yang
aku berikan. Harusnya kau memperbaiki apa yang sudah kau rusak selama ini
dengan kesempatan yang aku berikan padamu, jadi apa kesempatan kedua untukmu?
Atau hanya kau jadikan aku tempat persinggahan sebelum kau temui yang baru?
Haruskah kau melakukannya padaku? Menyakiti aku yang sebenarnya kau tahu sangat
menyayangimu.
-YOU-
Hembusan
nafas panjang bersamaan dengan kepulan asap yang keluar dari hidung dan
mulutnya menunjukkan betapa berat apa yang sedang di rasakannya saat ini,
dengan air mata yang menetes perlahan di kedua ujung matanya dia berusaha
menata hatinya yang berantakan, berusaha mengembalikan semua yang sempat hilang
darinya.
Matany
terpejam sesaat, meyakinkan hatinya untuk menutup kisah pedih itu di dalam
hatinya dan mencoba menemukan titik terang dalam hatinya untuk kembali ke
kehidupannya yang bahagia dengan penuh tawa dan canda seperti sebelum cerita
yang di mulai dan berakhir dengan sangat pedih itu berada, kembali menjadi Hyun
yang akan selalu berusaha untuk menjadi bahagian tanpa harus meratap dengan
kesedihan yang menemani hari-harinya, kini hanya ingin rasakan bahagia untuk
selamanya.
“ Pergilah kau
selamanya, hilangkan jejak langkah mu dari jarak pandangku bahkan jangan
biarkan aku melihat setitik bayang dirimu lagi, ku mohon pergilah. Mungkin aku
memang tidak akan pernah bisa berjalan menjauh dan meninggalkan mu jadi ku
mohon kau yang berjalan berbalik dan menjauh dari tempatku berdiri, dari tempat
di mana aku selalu menunggu mu, lakukan itu untuk ku.”
-The END-
**Please don't copy paste and Re-Upload this story**
No comments:
Post a Comment