Author : Julz
Cast : Kangin - Leeteuk
Super Junior Member - Lala (OC)
Super Junior Member - Lala (OC)
Ini bahkan belum bulan desember, di mana Seoul dan seluruh bagian
Korea selatan di hinggapi musim dingin yang bisa membuat tulang seakan
tertusuk dengan hawa dinginnya tapi di hati ini rasa dingin itu sangat
menguasai. Aku hanya tau kehangatanku ada bersamanya, poros dunia ku
bersamanya karna dialah dunia ku. Mungkin karna dia hati ini menjadi
sangat dingin, dingin karna setiap kehangatan yang selalu dia berikan
tak lagi ada.
Desain unik dengan banyak pernak-pernik cantik membuat toko kue ini
banyak menarik pengunjung dengan suasana nyaman dan pelayanan yang juga
sangat ramah membuat toko kue Haeven cake ini menjadi tempat favorite
banyak orang, ya kiranya seperti itu tanggapan orang-orang yang datang
ke sini untuk membeli kue. Duduk di sudut ruangan menatap lalu lalang
orang-orang yang sedang menjalankan aktifitasnya adalah rutinitasku
setiap hari sambil memikirkan membuat beberapa kreasi baru untuk kue, ya
ini toko kue milikku. Aku menjalankan usaha di bidang kue karna aku
suka dengan bentuk-bentuknya dan juga kue adalah hal penting dalam
merayakan suatu moment dan yang paling penting karna aku senang membuat
kue.
“ Hari ini Kangin Super Junior sudah resmi menyelesaikan masa baktinya dalam menjalankan wajib militernya setelah 22 bulan dan di hari ini para member Super Junior, Leeteuk, Eunhyuk, Donghae, Ryeowook, Sungmin dan Kyuhyun datang untuk menjemput ……. “
Siaran berita yang berlangsung itu berhasil menyita banyak perhatian
orang-orang yang sedang berada di toko kue terlebih menyita perhatian
sang pemilik, Lala. Pandangan Lala sepenuhnya tertuju ke layar tv yang
sedang meliput selesainya wajib militer salah satu member boy band
ternama Super Junior, Kangin. Ada kelegaan, bahagia namun yang jelas
terlihat adalah rasa haru dan sedikit kesedihan, “ Kau pulang “ ucapnya
lirih, sangat pelan bersamaan dengan setitik air mata yang membasahi
sudut matanya. Lala melihat cincin yang melingkar di jari manisnya,
tersenyum dan meletakkan tangannya tepat di tengah dada.
Lala tau dan sangat tau bahwa Kangin hari ini selesai dari
kewajibannya tapi disinilah dia sekarang, di toko kuenya walau rasanya
dia ingin berlari dengan sekuat tenaga untuk memeluk tubuh pria yang
sudah mengambil dunianya itu, yah buatnya Kangin adalah dunianya dan
kehilangan Kangin adalah hal yang paling menyakitkan.
2 days ago
Message from Leeteuk :
Lala-ya lusa Kangin selesai wamil dan kami akan menjemputnya, apa kau mau pergi bersama kami?
Reply Leeteuk :
Aniya Leeteuk-shi, aku rasa itu bukan hal bagus. Yah kau tau
alasannya, gomawo sudah mengajakku dan salam pada yang lain, nan
jeongmal bogosipposo.
From Leeteuk :
Arraseo, aku akan menemui mu secepatnya.
Bahkan sebelum Leeteuk memberitaunya Lala sudah mengetahui bahwa ini
adalah hari di mana prianya itu menyelesaikan kewajibannya. Kerinduan
yang sangat besar sudah sangat sulit untuk tidak di rasa. Senyum merekah
dengan sendirinya tanpa sadar saat Lala melihat dari tv bagaimana
Kangin tersenyum dan memeluk Leeteuk di susul dengan beberapa membernya,
air matanya tak bisa lagi tertahan. Dia tau, Lala sangat tau bagaimana
Super Junior untuk prianya itu “ Mereka adalah keluarga ku “ itu yang selalu terucap dari Kangin padanya.
Seorang gadis yang melihat Lala dengan perlahan mendekatinya “ Onnie ,
uljima “ gadis itu memeluk Lala dengan erat dia tau bagaimana sulit dan
sakitnya Lala saat ini, “ Hyun’aa … “, “ Ne arasseo, uri oppa “ Hyun
atau Kim young hyun adalah adik dari Kangin, dia tau dengan sangat jelas
bagaimana hubungan Kangin dengan Lala dan bagaimana mereka berdua harus
tersakiti karena keadaan. Keadaan saat dua tahun lalu Kangin harus
memenuhi kemauan SM perusahaan di mana Super Junior bernaung memintanya
untuk masuk wajib militer untuk meredam permasalan yang melibatkannya
dalam keributan di sebuah bar.
Walau itu bukan kesalahan Kangin tapi masukknya dia ke wajib militer
dianggap sangat tepat oleh pihak SM untuk menyelesaikan masalah dan saat
itulah masalah lain bagi kehidupan pribadi Kangin berawal.
“ Aku hanya ingin kau bahagia, bahagia walau nyatanya bukan denganku. Aku akan selalu mendoakan kebahagian untukmu “
Dia mengakhirinya, mengakhiri pertunangan mereka dan
semuanya. Walau Hyun tau itu hal terbodoh yang pernah Oppanya lakukan
tapi dia tidak bisa mencegahnya, dia tau Kangin, dia sangat tau sifat
Oppanya itu. Semua yang Kangin lakukan hanya untuk membahagiakan Lala,
hanya ingin yang terbaik untuk wanita yang sangat dia cintai itu walau
nyatanya itu hanya membuat hati Lala dingin membeku karna dia yang
nyatanya adalah dunia bagi Lala, meninggalkannya.
&&&
Aku menghampirinya, menghampiri mereka dan memeluknya, aku sangat
merindukan mereka walaupun aku bukan sama sekali tidak bisa menemui
mereka semua, keluarga ku Super Junior tapi waktu yang sedikit tidak
membuatku bisa melepaskan kerinduanku pada mereka apabila aku sedang
berkunjung ke SM beberapa kali. Aku mencoba menahan semua rasa haru saat
mereka yang dulu mengantar dan sekarang tengah berdiri juga untuk
menyambut ke pulangan ku saat ini, ELF terima kasih untuk masih
menyayangiku, masih mengingat aku adalah bagian dari Super Junior,
terima kasih untuk semua yang kalian berikan untukku, bagiku ini adalah
berkah terindah, yah walau yang paling indah kini bukan milik ku lagi.
“ Aku pulang “ air mata menetes begitu saja saat aku sudah dapat
mereguh Leeteuk ke dalam pelukan ku, “ Aku pulang “ ucapku lagi dan dia
juga menangis, “ Bogossipo, jeongmal bogossipo “ dan kemudian aku di
peluk oleh dongsaeng ku yang lain. Aaah, terima kasih Tuhan untuk
keluarga yang kau berikan ini padaku, terima kasih.
Aku duduk di samping Leeteuk saat kami makan bersama, sungguh sangat
bahagia bisa merasakan hal seperti ini lagi, duduk bersama dengan mereka
semua berbagi canda dan tawa juga kesedihan bersama. Aku berkali-kali
memandang mereka semua bergantian, hanya bersama dengan mereka lelah dan
segala kesusahan hanya akan jadi angin lalu yang kami temui dalam
perjalanan yang sangat melelahkan. Tidak bisa aku tutupi dan memang
sangat mendominasi kalau aku juga merasa sangat sakit sekarang, sakit
karena kenyataan bahwa yang terindah bagiku, untuk dunia ku bukan lagi
milik ku. Aku melepasnya untuk berbahagia, menemukan kebahagiannya
tanpaku dan aku tidak pernah menyesal dengan apa yang aku lakukan untuk
membiarkannya menemukan kebahagiannya tapi saat ini aku sangat ingin
melihatnya, bertemu dengannya dan memeluknya.
Leeteuk menepuk pundakku pelan beberapa kali, mungkin dia tau apa
yang aku pikirkan. Yah Leeteuk lah yang paling tau tentang aku dan apa
yang terjadi padaku, aku tersenyum lirih padanya dan Leeteuk memberikan
senyum yang selalu bisa membuat ku sedikit lebih tenang, buat ku dia
adalah sosok pria yang sangat baik dan bertanggung jawab, dia tak hanya
mementingkan bagaimana kami harus bekerja bersama tapi dia juga
memikirkan bagaimana kami bisa saling menjaga, berbagi juga hal-hal
lainnya. “ Aku bahagia akhirnya bisa bersama kalian lagi “ ucapku saat
semua perhatian mereka yang datang hari ini untuk menjemputku tertuju
padaku, senyum mereka menggambarkan kebahagiaan yang sama denganku,
sekali lagi aku berterima kasih padamu Tuhan.
&&&
Mobil berwarna hitam metalik itu terparkir rapi di depan Heaven cake,
seorang pria dengan pakaian santai dan sekeranjang buah di tangan
kanannya kelua dari mobil itu dengan di sambut senyum manis dari sang
pemilik toko. Lala menghampiri Leeteuk yang hari ini menyempatkan diri
untuk menemuinya seperti apa yang dia janjikan. “ Annyeong ..” Leeteuk
menaruh bawaannya di meja terdekat dan memeluk Lala, “ Apa kabar?, sudah
lama tidak bertemu “ tanya Lala saat Leeteuk memeluknya, “ Baik, kau
sendiri? “ saut Leeteuk saat mereka sudah duduk berhadapan, “ Aku bawa
ini “ ucap Leeteuk lagi dan menyerahkan buah bawaannya, “ Ya, haruskah
kau membawakan aku buah? “, “ Aku ingin bawa kue, tapi kan kau menjual
kue nanti yang ada kue bawaanku kau jual “ Leeteuk mencairkan suasana
diantara mereka. Leeteuk tau dengan jelas sorot mata Lala saat ini, dan
ini juga yang dia lihat dari Kangin kemarin saat makan bersama. “
Haruskah kalian seperti ini? “ tanya Leeteuk dalam hatinya mengetahui
apa yang Kangin dan Lala rasakan.
“ Oppa? “, “ eo, Hyun’a “ Hyun datang di tengah pertemuan Leeteuk dan
Lala dan menghampiri mereka. “ Kau tertangkap selingkuh kali ini “,
ucap Hyun sambil duduk di samping Leeteuk membuat Leeteuk hanya
tersenyum lucu menanggapi ucapan yeojanya itu, yah Leeteuk dan Hyun
berpacaran dan tentu saja Leeteuk sudah melewati banyak syarat dari
Kangin sebelumnya. “ Ya Hyun’aa, bahkan Leeteuk membawakan onnie buah “
ucap Lala sambil memperlihatkan buah yang di bawa Leeteuk tadi, mereka
tertawa bersama dengan kelucuan yang mereka buat sendiri. Waktu berlalu
dengan obrolan-obrolan ringan yang kadang membuahkan tawa di antara
mereka bertiga sambil sesekali mereka menikmati cake coklat yang di
sediakan oleh Lala bersama dengan hot coklat menambah rasa nyaman dan
santai.
“ Aku rasa Kangin salah dengan keputusannya yang bodoh itu “ ucap
Leeteuk saat sudah berada di dalam mobilnya bersama dengan Hyun, “
Mereka berdua bodoh “ Hyun menanggapi, Leeteuk melihat ke arah Hyun yang
berada disampingnya dan tersenyum, “ Wae? “, “ Ani, aku hanya bingung
ada orang bodoh yang menyebut orang lain bodoh “, “ Ya! “ Hyun memajukan
bibirnya tanda ia kesal tapi hal itu malah membuat senyum Leeteuk
semakin lebar dan malah ingin tertawa. “ Gurae, aku bodoh. Orang bodoh
yang sudah membuat leader Super Junior jatuh cinta padaku “, senyum Hyun
penuh kemenangan menatap Leeteuk.
&&&
“ Noona, adonan ini diapakan? “ tanya Ryeowook padaku, yah saat ini
aku berada di dorm Super Junior, mereka memintaku untuk datang di hari
senggang mereka karena kalau mereka ke toko ku yang ada mereka tidak
akan bisa bersantai dengan banyaknya ELF yang akan hadir di sana jadi
aku yang datang, lagi pula aku merindukan mereka. Aku tau dengan sangat
bahwa aku akan menemuinya di sini dan mungkin juga akan membuatnya tidak
nyaman dengan keberadaan ku tapi aku tidak bisa untuk menghindari
mereka yang lain hanya karena dia kan? Dan yah, aku ingin melihatnya
walau dia tidak ingin berbicara, melihatnya sudah cukup.
Ryeowook dan Sungmin dengan baik mau membantuku membuat kue, sesekali
Donghae dan Shindong menghampiri dapur hanya untuk melihat dan memakan
coklat atau buah-buah yang ada di dapur, mungkin mereka sudah tidak
sabar untuk makan. Di dalam sini dengan banyaknya orang, banyak pula
yang mereka kerjakan, Eunhyuk dan Yesung yang sibuk dengan ipad mereka
masing-masing dan Hyun yang malah bersadar pada Kyuhyun di hadapan
Leeteuk yang sedang sibuk dengan iphone nya. Aahh inilah yang membuatku
merindukan mereka, ada saja yang membuatku tertawa saat bersama mereka.
Aku dan Sungmin menata makanan yang sudah kami masak ke meja yang
sudah Eunhyuk siapkan tadi bersama Donghae “ Aku pulang .. “ gerakan ku
terhenti saat suara yang sangat aku tau pemiliknya itu, Kangin. Bagitu
banyak yang aku rasakan sekarang saat bisa langsung melihatnya, aku
mencoba mengalihkan perasaanku dengan melanjutkan menata makanan di meja
makan.
&&&
Aku bahagia bisa melihatnya sekarang ini dan rasanya aku ingin
memeluknya menyalurkan rasa rinduku selama ini tapi aku menahannya, aku
melangkah menuju kamar ku, mencoba untuk bersikap sewajarnya. “
Keluarlah, kita makan. Bersikap biasa saja “ ucap Leeteuk saat
menghampiriku di kamar untuk mengajak makan bersama. Tawa dari obrolan
kami memenuhi dorm, bahagia bisa meraskan hal ini dengan semua
orang-orang yang aku sayangi, yah walau pun masih terasa kurang karena
tidak semuanya hadir seperti Heechul yang wamil dan Kibum yang sibuk,
juga Hangeng yang ada di cina tapi ini sudah membuatku cukup bahagia
karena dia ada di sini.
Lala duduk di sebrang ku, dia terbawa dengan suasana dengan senyum
yang terlihat indah di wajahnya itu. Wajahnya yang seperti itulah yang
selalu aku bayangkan selama ini, tersenyum dengan bahagia tanpa ada
kesedihan yang menganggunya dan sekarang dia di hadapanku dengan
senyuman itu. Lala bersandar pada Leeteuk dan Hyun bersandar pada
Kyuhyun, yah melihat hal ini aku sudah sangat terbiasa karena Leeteuk
adalah sahabat Lala dan dari dialah aku mengenal Lala tapi untuk saat
ini aku ingin sekali berada di posisi Leeteuk dan memeluknya dengan
sangat erat.
Selesai makan bersama kami bersantai dengan menonton tv dan lainnya.
Aku sesekali memadanginya yang tengah berbicara dengan Eunhyuk dan
Siwon, yah Lala memang sudah sangat dekat dengan semuanya. Aku menikmati
kegembiraanya dari sofa yang berada di tengah ruangan, “ Bicaralah
dengannya “ ,” Aku takut tidak bisa lagi melepaskannya “ saut ku dan
memalingkan wajah untuk tidak memperhatikannya lagi menuju tv yang
sedari tadi aku tidak ikuti jalan ceritanya. “ Kalau begitu jangan
lepaskan “ ucap Leeteuk lagi, aku hanya bisa terdiam.
“ Ku antar kau pulang “ ucap ku begitu saja saat Lala sedang
berpamitan dengan member yang lain, yang ku lihat dia hanya diam tanpa
menyauti ucapan ku. Aku mendahuluinya keluar dari dorm, entahlah mungkin
hanya berbicara dengannya untuk sekedar melepas rindu itu tidak apa.
&&&
Aku di sini, duduk disampingnya yang sedang sibuk memperhatikan
jalan. Ada perasaan yang sangat bahagia saat ini bisa sedekat ini
dengannya tapi ada juga rasa sedih karena dengan jarak yang sangat dekat
seperti ini kami hanya diam tanpa ada satu kata pun bisa terucap,
bahkan kata rindu tak sanggup terucap untuknya.
Aku tidak menyangka kalau Kangin akan mengajak ku kepinggiran sungai
Han saat ini dan duduk bersama. Seperti tadi kami hanya berdiam diri
dengan pikiran entah melayang kemana, aku melihatnya di samping ku tanpa
melakukan apapun.
“ Aku merindukan mu “ sontak membuat jantungku
berdetak dengan sangat cepat saat indra pendengaran ku menangkap kalimat
itu darinya, aku bahagia mendengarnya yang juga merindukan ku. “ Aku
kira itu tidak salah bukan, merindukan seseorang. Itu tidak salah “
ucapnya lagi dan sekarang dia memandangku. “ Maksud mu? “, “ Ne
merindukan seseorang itu tidak salah. Merindukan keluarga, sahabat atau
teman itu tidak salahkan “ sakit, ya rasanya sangat menyakitkan. “
Merindukan mu sebagai sahabat sepertinya tidak salahkan? “, aku hanya
bisa menahan aliran air mata yang sudah ingin tertumpah saat ini. Aku
tak sanggup melihatnya apalagi mengeluarkan suara menanggapi ucapannya,
hanya memfokuskan pandangan ku ke aliran tenang air sungai Han.
&&&
“ Kau bahkan selalu memandangi fotonya “ ucap Leeteuk saat mendapati
Kangin yang sedang melihat foto Lala di iphone nya, Kangin hanya diam
dan terus memandangin seseorang yang menjadi anugrah terindah dalam
hidupnya yang kini tak lagi jadi miliknya. “ Bersahabat dengannya
mungkin lebih baik “ ucap Kangin pelan sambil menghela nafas beratnya. “
Kangin’a jangan lepaskan dia kalau kau sendiri tau kau tidak bisa “
ucap Leeteuk lagi memandang serius pada Kangin, “ Aku tidak bisa
membuatnya bahagia, aku sudah cukup membebaninya dulu “, “ Ciih, itu
hanya omongan dari seorang pengecut. Jangan menutup mata dan hati mu
Kangin’a, kau tau dan liat sendiri apa yang kalian rasa itu sama. Tidak
ada kata sabahat untuk mu dan Lala, pergi darinya atau buat dia selalu
ada di samping mu, hanya itu pilihannya “ Leeteuk pergi meninggalkan
Kangin yang masih melihat foto-foto dia bersama Lala waktu bersama dulu,
“ Haruskah? “.
Promo album baru banyak menguras waktu Super Junior dengan segala
kegiatannya untuk tampil di berbagai acara membuat mereka hanya punya
sedikit waktu untuk urusan pribadi. Tidak seperti Leeteuk yang aman
untuk membawa Hyun bersamanya saat perform karena bisa menutupi status
mereka dengan Hyun yang adalah adik Kangin jadi tidak membuatnya pusing
mengenai tanggapan orang lain. “ Oppa kau bahkan belum menyentuh makanan
mu “ ucap Hyun membuyarkan lamunan Kangin, “ Ne, aku makan. Kapan kau
datang? “, “ Setengah jam yang lalu, aku di depan menunggu kalian ganti
baju “ jelas Hyun sambil memandangi Kangin yang sedang melahap makan
siangnya.
“ Aku membawa pesanan Oppa “ Hyun menyerahkan satu kotak kecil berisi
muffin yang menjadi kesukaan Kangin dari Heaven cake, yah Kangin sangat
merindukan muffin buatan Lala karena itu dia meminta Hyun membelinya. “
Onnie masih akan membuatkannya buat mu asal oppa memintanya “ Kangin
tidak menangapi ucapan Hyun dan hanya memandangi muffin coklat sambil
terus menyantap makanannya. “ Oppa mau sam ,,,, “, “ Aku harus siap-siap
“ Kangin memotong ucapan Hyun dan beranjak dari tepatnya, Hyun hanya
bisa diam tanpa tau harus bagaimana supaya Oppanya itu merubah
pikirannya.
&&&
Leeteuk tertidur sambil bersandar di bahu Hyun saat ini, dia sedang
kurang sehat sekarang ini. Keadaan di back stage ramai seperti biasanya
dan Leeteuk sengaja meminta untuk pertama kali di make up agar bisa
beristirahat. “ Onnie bisa gantikan aku sebentar, aku harus ke toilet “
Hyun menunjuk ke arah Leeteuk yang tengah bersandar padanya, meminta
bantuan pada Lala yang hari ini kebetulan datang. Lala menggantikan
posisi Hyun, tak selang lama dari Hyun yang pergi meninggalkan ruangan,
Kangin masuk dan melihat Lala yang menjadi sandaran Leeteuk.
Perubahan raut wajah Kangin terlihat dengan sangat jelas melihat Lala
menjadi sandaran untuk Leeteuk yang tertidur, tidak dapat di pungkir
bahwa Kangin cemburu melihatnya. Lala berusaha mengalihkan gugup yang
sudah menjalar keseluruh tubuhnya dengan sibuk mengotak-atik iphone nya.
Suasana kaku dengan atmosfir tidak menyenangkan menyelimuti mereka
berdua sampai akhirnya Leeteuk terbangun. “ Lala-ya, kau. Mana Hyun? “, “
Dia ke toilet “ Leeteuk hanya mengangguk sambil membenarkan posisi
duduknya dan kemudian melihat Kangin duduk mengadap kaca didepannya. “
Kalian bicaralah, aku ke depan dulu “ ucap Leeteuk saat melihat Lala
yang ingin berdiri dan meinggalkan ruangan itu untuk Kangin dan Lala.
&&&
Sekali lagi aku bersamanya dalam keadaan seperti ini , kami hanya
diam tanpa ada kata. Banyak sebenarnya yang ingin aku katakan padanya
tapi tak ada satupun yang bisa keluar dari mulutku, semuanya seakan kaku
dan sangat sulit aku lakukan. Lama kelaman aku jengah dengan situasi
seperti ini bersama dengannya karena ini membuat detak jantungku
berdetak dengan sangat cepat. Aku beranjak dari kursi panjang itu,
melangkah keluar dan meninggalkannya sendiri.
Berteriak sambil melambaikan light stick biru bersama dengan Hyun di
bangku penonton membuat aku melupakan sedikit rasa sakit ku, menyaksikan
mereka semua di atas panggung dan yang menjadi kelegaanku saat melihat
Kangin sudah bersama mereka di atas panggung, inilah hidupnya. Tak kalah
dengan ELF lainnya aku dan Hyun juga ikut bernyanyi melantunkan
lagu-lagu yang dibawakan Super Junior saat ini.
Selesai menyaksikan perform Super Junior aku memutuskan kembali ke
toko kue, saat ini aku hanya ingin memiliki waktu untuk ku berfikir dan
aku sangat suka melakukannya sambil membuat kue. Aku menggunakan apron
berwarna peach untuk melindungi baju ku dari bahan-bahan yang akan
mengenai bajuku nantinya, mengikat rambut ku ke atas agar tidak
menggangu.
&&&
Suasana toko sudah gelap hanya bagian dapur yang terlihat terang saat
ini karena Lala sedang sibuk di sana. Seseorang yang sudah sejak tadi
berdiam diri di dalam mobil akhirnya keluar dan menghampiri pintu toko
itu dan masuk ke dalam. “ Kangin “ ucap Lala tidak percaya kalau Kangin
kini ada dihadapannya. Seutas senyum dengan mudahnya tercipta dari
Kangin yang melihat bagaimana seseorang yang selama ini dicintainya
sedang melakukan hal yang paling disukainya, membuat kue. Kangin sangat
bahagia bisa lagi melihat Lala menggunakan apron dengan rambut yang di
ikat ke atas dan sibuk dengan wadah-wadah adonannya. “ Kenapa bisa
dengan keadaan seperti ini kau malah terlihat sangat cantik? “ Lala
hanya bisa terpatri di tempatnya mendengar Kangin bicara memujinya, yah
walau dulu itu sering diucapkanya.
&&&
Lihatlah, bahkan dengan keadaan yang sedang berantakan seperti ini
dia masih terlihat sangat cantik malah buatku dia yang seperti ini
adalah Lala ku yang paling cantik, saat dia bergulat dengan bahan-bahan
kuenya, kecantikan yang aku tidak bisa temukan di wanita lain. Aku
menghampirinya yang masih terpaku ditempatnya yang mungkin masih tidak
percaya aku datang.
Aku sudah tidak lagi bisa menahan untuk tidak memeluknya saat ini,
aku merengkuh tubuhnya ke dalam pelukanku dan demi apapun aku tidak
ingin membiarkan pelukannya di berikan pada pria lain. Rasanya sangat
nyaman walau Lala belum membalas pelukanku, aku tau dia bingung dengan
perubahanku ini, aku tidak perduli. “ Kau pulang “ ucap Lala dan
membalas pelukkan ku, aku menganggukkan kepala mengiyakan ucapannya, “
Ne, aku pulang. Aku sudah pulang “ air mata menetes begitu saja, seperti
air mata yang sudah sangat lama aku tahan kini dengan sendirinya tanpa
bisa di tahan semuanya mengalir dan aku mendengar Lala juga menangis
dipelukanku.
Aku menggenggam tangan Lala dengan sangat erat, aku tidak ingin dia
pergi walaupun aku tau dia tidak akan pergi. “ Nan jeongmal bogossipo “
Lala memeluk lenganku, “ Naddo bogosipposeo “ aku melepaskan pelukannya
di lengan ku dan membuatnya ada di hadapanku, memandangnya untuk
memuaskan segala kerinduanku selama ini padanya. Aku mencium bibirnya
lembut mencoba menyalurkan segala kerinduan dan cintaku padanya dan Lala
pun membalas ciuman ku.
“ Dasar bodoh, kenapa kau harus meninggalkan ku “ ucap Lala, demi
apapun aku juga menyesalinya tapi saat itu hanya hal itu yang aku rasa
baik untunya, “ Minhae, mian “ aku hanya bisa mengatakan maaf padanya
dan kembali membawanya ke dalam pelukan ku.
&&&
Kangin duduk di bangku sebrang, menemaniku menyelesaikan kue yang
sudah aku terlantarkan hampir setengah jam dengan kedatangannya yang
tiba-tiba itu namun aku bahagia karena kini dia kembali padaku,
bersamaku lagi dan menghangatkan ku. “ Aku mau muffin, kau harus buatkan
untuk ku “ ucapnya, yah inilah Kangin ku. Seperti dulu dia selalu
memintaku membuat muffin untuknya. “ Aku akan buat yang banyak dan kau
harus memakannya sendirian “ ucapku dengan nada mengancam namun Kangin
hanya terkekeh menanggapi ucapanku sambil berjalan mendekatiku , “
Baiklah nyonya Kim, kalau aku harus mati karena memakan semua muffin
darimu aku rela. Saranghae “ , “ Naddo sarangheyo “.
-The END-
**Please don't copy paste and Re-Upload this story**
No comments:
Post a Comment