My Menu

Feb 6, 2013

I'm home ( to your love )


Author : Julz
Cast : Kangin - Leeteuk
Super Junior Member - Lala (OC)
                             


Ini bahkan belum bulan desember, di mana Seoul dan seluruh bagian Korea selatan di hinggapi musim dingin yang bisa membuat tulang seakan tertusuk dengan hawa dinginnya tapi di hati ini rasa dingin itu sangat menguasai. Aku hanya tau kehangatanku ada bersamanya, poros dunia ku bersamanya karna dialah dunia ku. Mungkin karna dia hati ini menjadi sangat dingin, dingin karna setiap kehangatan yang selalu dia berikan tak lagi ada.


Desain unik dengan banyak pernak-pernik cantik membuat toko kue ini banyak menarik pengunjung dengan suasana nyaman dan pelayanan yang juga sangat ramah membuat toko kue Haeven cake ini menjadi tempat favorite banyak orang, ya kiranya seperti itu tanggapan orang-orang yang datang ke sini untuk membeli kue. Duduk di sudut ruangan menatap lalu lalang orang-orang yang sedang menjalankan aktifitasnya adalah rutinitasku setiap hari sambil memikirkan membuat beberapa kreasi baru untuk kue, ya ini toko kue milikku. Aku menjalankan usaha di bidang kue karna aku suka dengan bentuk-bentuknya dan juga kue adalah hal penting dalam merayakan suatu moment dan yang paling penting karna aku senang membuat kue.


“ Hari ini Kangin Super Junior sudah resmi menyelesaikan masa baktinya dalam menjalankan wajib militernya setelah 22 bulan dan di hari ini para member Super Junior, Leeteuk, Eunhyuk, Donghae, Ryeowook, Sungmin dan Kyuhyun datang untuk menjemput ……. “


Siaran berita yang berlangsung itu berhasil menyita banyak perhatian orang-orang yang sedang berada di toko kue terlebih menyita perhatian sang pemilik, Lala. Pandangan Lala sepenuhnya tertuju ke layar tv yang sedang meliput selesainya wajib militer salah satu member boy band ternama Super Junior, Kangin. Ada kelegaan, bahagia namun yang jelas terlihat adalah rasa haru dan sedikit kesedihan, “ Kau pulang “ ucapnya lirih, sangat pelan bersamaan dengan setitik air mata yang membasahi sudut matanya. Lala melihat cincin yang melingkar di jari manisnya, tersenyum dan meletakkan tangannya tepat di tengah dada.


Lala tau dan sangat tau bahwa Kangin hari ini selesai dari kewajibannya tapi disinilah dia sekarang, di toko kuenya walau rasanya dia ingin berlari dengan sekuat tenaga untuk memeluk tubuh pria yang sudah mengambil dunianya itu, yah buatnya Kangin adalah dunianya dan kehilangan Kangin adalah hal yang paling menyakitkan.

2 days ago
Message from Leeteuk :
Lala-ya lusa Kangin selesai wamil dan kami akan menjemputnya, apa kau mau pergi bersama kami?

Reply Leeteuk :
Aniya Leeteuk-shi, aku rasa itu bukan hal bagus. Yah kau tau alasannya, gomawo sudah mengajakku dan salam pada yang lain, nan jeongmal bogosipposo.


From Leeteuk :
Arraseo, aku akan menemui mu secepatnya.


Bahkan sebelum Leeteuk memberitaunya Lala sudah mengetahui bahwa ini adalah hari di mana prianya itu menyelesaikan kewajibannya. Kerinduan yang sangat besar sudah sangat sulit untuk tidak di rasa. Senyum merekah dengan sendirinya tanpa sadar saat Lala melihat dari tv bagaimana Kangin tersenyum dan memeluk Leeteuk di susul dengan beberapa membernya, air matanya tak bisa lagi tertahan. Dia tau, Lala sangat tau bagaimana Super Junior untuk prianya itu “ Mereka adalah keluarga ku “ itu yang selalu terucap dari Kangin padanya.


Seorang gadis yang melihat Lala dengan perlahan mendekatinya “ Onnie , uljima “ gadis itu memeluk Lala dengan erat dia tau bagaimana sulit dan sakitnya Lala saat ini, “ Hyun’aa … “, “ Ne arasseo, uri oppa “ Hyun atau Kim young hyun adalah adik dari Kangin, dia tau dengan sangat jelas bagaimana hubungan Kangin dengan Lala dan bagaimana mereka berdua harus tersakiti karena keadaan. Keadaan saat dua tahun lalu Kangin harus memenuhi kemauan SM perusahaan di mana Super Junior bernaung memintanya untuk masuk wajib militer untuk meredam permasalan yang melibatkannya dalam keributan di sebuah bar.


Walau itu bukan kesalahan Kangin tapi masukknya dia ke wajib militer dianggap sangat tepat oleh pihak SM untuk menyelesaikan masalah dan saat itulah masalah lain bagi kehidupan pribadi Kangin berawal.

“ Aku hanya ingin kau bahagia, bahagia walau nyatanya bukan denganku. Aku akan selalu mendoakan kebahagian untukmu “

Dia mengakhirinya, mengakhiri pertunangan mereka dan semuanya. Walau Hyun tau itu hal terbodoh yang pernah Oppanya lakukan tapi dia tidak bisa mencegahnya, dia tau Kangin, dia sangat tau sifat Oppanya itu. Semua yang Kangin lakukan hanya untuk membahagiakan Lala, hanya ingin yang terbaik untuk wanita yang sangat dia cintai itu walau nyatanya itu hanya membuat hati Lala dingin membeku karna dia yang nyatanya adalah dunia bagi Lala, meninggalkannya.

                                                                           &&&
Aku menghampirinya, menghampiri mereka dan memeluknya, aku sangat merindukan mereka walaupun aku bukan sama sekali tidak bisa menemui mereka semua, keluarga ku Super Junior tapi waktu yang sedikit tidak membuatku bisa melepaskan kerinduanku pada mereka apabila aku sedang berkunjung ke SM beberapa kali. Aku mencoba menahan semua rasa haru saat mereka yang dulu mengantar dan sekarang tengah berdiri juga untuk menyambut ke pulangan ku saat ini, ELF terima kasih untuk masih menyayangiku, masih mengingat aku adalah bagian dari Super Junior, terima kasih untuk semua yang kalian berikan untukku, bagiku ini adalah berkah terindah, yah walau yang paling indah kini bukan milik ku lagi.


“ Aku pulang “ air mata menetes begitu saja saat aku sudah dapat mereguh Leeteuk ke dalam pelukan ku, “ Aku pulang “ ucapku lagi dan dia juga menangis, “ Bogossipo, jeongmal bogossipo “ dan kemudian aku di peluk oleh dongsaeng ku yang lain. Aaah, terima kasih Tuhan untuk keluarga yang kau berikan ini padaku, terima kasih.
Aku duduk di samping Leeteuk saat kami makan bersama, sungguh sangat bahagia bisa merasakan hal seperti ini lagi, duduk bersama dengan mereka semua berbagi canda dan tawa juga kesedihan bersama. Aku berkali-kali memandang mereka semua bergantian, hanya bersama dengan mereka lelah dan segala kesusahan hanya akan jadi angin lalu yang kami temui dalam perjalanan yang sangat melelahkan. Tidak bisa aku tutupi dan memang sangat mendominasi kalau aku juga merasa sangat sakit sekarang, sakit karena kenyataan bahwa yang terindah bagiku, untuk dunia ku bukan lagi milik ku. Aku melepasnya untuk berbahagia, menemukan kebahagiannya tanpaku dan aku tidak pernah menyesal dengan apa yang aku lakukan untuk membiarkannya menemukan kebahagiannya tapi saat ini aku sangat ingin melihatnya, bertemu dengannya dan memeluknya.


Leeteuk menepuk pundakku pelan beberapa kali, mungkin dia tau apa yang aku pikirkan. Yah Leeteuk lah yang paling tau tentang aku dan apa yang terjadi padaku, aku tersenyum lirih padanya dan Leeteuk memberikan senyum yang selalu bisa membuat ku sedikit lebih tenang, buat ku dia adalah sosok pria yang sangat baik dan bertanggung jawab, dia tak hanya mementingkan bagaimana kami harus bekerja bersama tapi dia juga memikirkan bagaimana kami bisa saling menjaga, berbagi juga hal-hal lainnya. “ Aku bahagia akhirnya bisa bersama kalian lagi “ ucapku saat semua perhatian mereka yang datang hari ini untuk menjemputku tertuju padaku, senyum mereka menggambarkan kebahagiaan yang sama denganku, sekali lagi aku berterima kasih padamu Tuhan.

                                                                           &&&

Mobil berwarna hitam metalik itu terparkir rapi di depan Heaven cake, seorang pria dengan pakaian santai dan sekeranjang buah di tangan kanannya kelua dari mobil itu dengan di sambut senyum manis dari sang pemilik toko. Lala menghampiri Leeteuk yang hari ini menyempatkan diri untuk menemuinya seperti apa yang dia janjikan. “ Annyeong ..” Leeteuk menaruh bawaannya di meja terdekat dan memeluk Lala, “ Apa kabar?, sudah lama tidak bertemu “ tanya Lala saat Leeteuk memeluknya, “ Baik, kau sendiri? “ saut Leeteuk saat mereka sudah duduk berhadapan, “ Aku bawa ini “ ucap Leeteuk lagi dan menyerahkan buah bawaannya, “ Ya, haruskah kau membawakan aku buah? “, “ Aku ingin bawa kue, tapi kan kau menjual kue nanti yang ada kue bawaanku kau jual “ Leeteuk mencairkan suasana diantara mereka. Leeteuk tau dengan jelas sorot mata Lala saat ini, dan ini juga yang dia lihat dari Kangin kemarin saat makan bersama. “ Haruskah kalian seperti ini? “ tanya Leeteuk dalam hatinya mengetahui apa yang Kangin dan Lala rasakan.


“ Oppa? “, “ eo, Hyun’a “ Hyun datang di tengah pertemuan Leeteuk dan Lala dan menghampiri mereka. “ Kau tertangkap selingkuh kali ini “, ucap Hyun sambil duduk di samping Leeteuk membuat Leeteuk hanya tersenyum lucu menanggapi ucapan yeojanya itu, yah Leeteuk dan Hyun berpacaran dan tentu saja Leeteuk sudah melewati banyak syarat dari Kangin sebelumnya. “ Ya Hyun’aa, bahkan Leeteuk membawakan onnie buah “ ucap Lala sambil memperlihatkan buah yang di bawa Leeteuk tadi, mereka tertawa bersama dengan kelucuan yang mereka buat sendiri. Waktu berlalu dengan obrolan-obrolan ringan yang kadang membuahkan tawa di antara mereka bertiga sambil sesekali mereka menikmati cake coklat yang di sediakan oleh Lala bersama dengan hot coklat menambah rasa nyaman dan santai.


“ Aku rasa Kangin salah dengan keputusannya yang bodoh itu “ ucap Leeteuk saat sudah berada di dalam mobilnya bersama dengan Hyun, “ Mereka berdua bodoh “ Hyun menanggapi, Leeteuk melihat ke arah Hyun yang berada disampingnya dan tersenyum,  “ Wae? “, “ Ani, aku hanya bingung ada orang bodoh yang menyebut orang lain bodoh “, “ Ya! “ Hyun memajukan bibirnya tanda ia kesal tapi hal itu malah membuat senyum Leeteuk semakin lebar dan malah ingin tertawa. “ Gurae, aku bodoh. Orang bodoh yang sudah membuat leader Super Junior jatuh cinta padaku “, senyum Hyun penuh kemenangan menatap Leeteuk.
                                                                                    
                                                                                  &&&

“ Noona, adonan ini diapakan? “ tanya Ryeowook padaku, yah saat ini aku berada di dorm Super Junior, mereka memintaku untuk datang di hari senggang mereka karena kalau mereka ke toko ku yang ada mereka tidak akan bisa bersantai dengan banyaknya ELF yang akan hadir di sana jadi aku yang datang, lagi pula aku merindukan mereka. Aku tau dengan sangat bahwa aku akan menemuinya di sini dan mungkin juga akan membuatnya tidak nyaman dengan keberadaan ku tapi aku tidak bisa untuk menghindari mereka yang lain hanya karena dia kan? Dan yah, aku ingin melihatnya walau dia tidak ingin berbicara, melihatnya sudah cukup.


Ryeowook dan Sungmin dengan baik mau membantuku membuat kue, sesekali Donghae dan Shindong menghampiri dapur hanya untuk melihat dan memakan coklat atau buah-buah yang ada di dapur, mungkin mereka sudah tidak sabar untuk makan. Di dalam sini dengan banyaknya orang, banyak pula yang mereka kerjakan, Eunhyuk dan Yesung yang sibuk dengan ipad mereka masing-masing dan Hyun yang malah bersadar pada Kyuhyun di hadapan Leeteuk yang sedang sibuk dengan iphone nya. Aahh inilah yang membuatku merindukan mereka, ada saja yang membuatku tertawa saat bersama mereka.


Aku dan Sungmin menata makanan yang sudah kami masak ke meja yang sudah Eunhyuk siapkan tadi bersama Donghae “ Aku pulang .. “ gerakan ku terhenti saat suara yang sangat aku tau pemiliknya itu, Kangin. Bagitu banyak yang aku rasakan sekarang saat bisa langsung melihatnya, aku mencoba mengalihkan perasaanku dengan melanjutkan menata makanan di meja makan.

                                                                                &&&

Aku bahagia bisa melihatnya sekarang ini dan rasanya aku ingin memeluknya menyalurkan rasa rinduku selama ini tapi aku menahannya, aku melangkah menuju kamar ku, mencoba untuk bersikap sewajarnya. “ Keluarlah, kita makan. Bersikap biasa saja “ ucap Leeteuk saat menghampiriku di kamar untuk mengajak makan bersama. Tawa dari obrolan kami memenuhi dorm, bahagia bisa meraskan hal ini dengan semua orang-orang yang aku sayangi, yah walau pun masih terasa kurang karena tidak semuanya hadir seperti Heechul yang wamil dan Kibum yang sibuk, juga Hangeng yang ada di cina tapi ini sudah membuatku cukup bahagia karena dia ada di sini.


Lala duduk di sebrang ku, dia terbawa dengan suasana dengan senyum yang terlihat indah di wajahnya itu. Wajahnya yang seperti itulah yang selalu aku bayangkan selama ini, tersenyum dengan bahagia tanpa ada kesedihan yang menganggunya dan sekarang dia di hadapanku dengan senyuman itu. Lala bersandar pada Leeteuk dan Hyun bersandar pada Kyuhyun, yah melihat hal ini aku sudah sangat terbiasa karena Leeteuk adalah sahabat Lala dan dari dialah aku mengenal Lala tapi untuk saat ini aku ingin sekali berada di posisi Leeteuk dan memeluknya dengan sangat erat.


Selesai makan bersama kami bersantai dengan menonton tv dan lainnya. Aku sesekali memadanginya yang tengah berbicara dengan Eunhyuk dan Siwon, yah Lala memang sudah sangat dekat dengan semuanya. Aku menikmati kegembiraanya dari sofa yang berada di tengah ruangan, “ Bicaralah dengannya “ ,” Aku takut tidak bisa lagi melepaskannya “ saut ku dan memalingkan wajah untuk tidak memperhatikannya lagi menuju tv yang sedari tadi aku tidak ikuti jalan ceritanya. “ Kalau begitu jangan lepaskan “ ucap Leeteuk lagi, aku hanya bisa terdiam.


“ Ku antar kau pulang “ ucap ku begitu saja saat Lala sedang berpamitan dengan member yang lain, yang ku lihat dia hanya diam tanpa menyauti ucapan ku. Aku mendahuluinya keluar dari dorm, entahlah mungkin hanya berbicara dengannya untuk sekedar melepas rindu itu tidak apa.

                                                                              &&&

Aku di sini, duduk disampingnya yang sedang sibuk memperhatikan jalan. Ada perasaan yang sangat bahagia saat ini bisa sedekat ini dengannya tapi ada juga rasa sedih karena dengan jarak yang sangat dekat seperti ini kami hanya diam tanpa ada satu kata pun bisa terucap, bahkan kata rindu tak sanggup terucap untuknya.


Aku tidak menyangka kalau Kangin akan mengajak ku kepinggiran  sungai Han saat ini dan duduk bersama. Seperti tadi kami hanya berdiam diri dengan pikiran entah melayang kemana, aku melihatnya di samping ku tanpa melakukan apapun.


“ Aku merindukan mu “ sontak membuat jantungku berdetak dengan sangat cepat saat indra pendengaran ku menangkap kalimat itu darinya, aku bahagia mendengarnya yang juga merindukan ku. “ Aku kira itu tidak salah bukan, merindukan seseorang. Itu tidak salah “ ucapnya lagi dan sekarang dia memandangku. “ Maksud mu? “, “ Ne merindukan seseorang itu tidak salah. Merindukan keluarga, sahabat atau teman itu tidak salahkan “ sakit, ya rasanya sangat menyakitkan. “ Merindukan mu sebagai sahabat sepertinya tidak salahkan? “, aku hanya bisa menahan aliran air mata yang sudah ingin tertumpah saat ini. Aku tak sanggup melihatnya apalagi mengeluarkan suara menanggapi ucapannya, hanya memfokuskan pandangan ku ke aliran tenang air sungai Han.

                                                                               &&&

“ Kau bahkan selalu memandangi fotonya “ ucap Leeteuk saat mendapati Kangin yang sedang melihat foto Lala di iphone nya, Kangin hanya diam dan terus memandangin seseorang yang menjadi anugrah terindah dalam hidupnya yang kini tak lagi jadi miliknya. “ Bersahabat dengannya mungkin lebih baik “ ucap Kangin pelan sambil menghela nafas beratnya. “ Kangin’a jangan lepaskan dia kalau kau sendiri tau kau tidak bisa “ ucap Leeteuk lagi memandang serius pada Kangin, “ Aku tidak bisa membuatnya bahagia, aku sudah cukup membebaninya dulu “, “ Ciih, itu hanya omongan dari seorang pengecut. Jangan menutup mata dan hati mu Kangin’a, kau tau dan liat sendiri apa yang kalian rasa itu sama. Tidak ada kata sabahat untuk mu dan Lala, pergi darinya atau buat dia selalu ada di samping mu, hanya itu pilihannya “ Leeteuk pergi meninggalkan Kangin yang masih melihat foto-foto dia bersama Lala waktu bersama dulu, “ Haruskah? “.


Promo album baru banyak menguras waktu Super Junior dengan segala kegiatannya untuk tampil di berbagai acara membuat mereka hanya punya sedikit waktu untuk urusan pribadi. Tidak seperti Leeteuk yang aman untuk membawa Hyun bersamanya saat perform karena bisa menutupi status mereka dengan Hyun yang adalah adik Kangin jadi tidak membuatnya pusing mengenai tanggapan orang lain. “ Oppa kau bahkan belum menyentuh makanan mu “ ucap Hyun membuyarkan lamunan Kangin, “ Ne, aku makan. Kapan kau datang? “, “ Setengah jam yang lalu, aku di depan menunggu kalian ganti baju “ jelas Hyun sambil memandangi Kangin yang sedang melahap makan siangnya.


“ Aku membawa pesanan Oppa “ Hyun menyerahkan satu kotak kecil berisi muffin yang menjadi kesukaan Kangin dari Heaven cake, yah Kangin sangat merindukan muffin buatan Lala karena itu dia meminta Hyun membelinya. “ Onnie masih akan membuatkannya buat mu asal oppa memintanya “ Kangin tidak menangapi ucapan Hyun dan hanya memandangi muffin coklat sambil terus menyantap makanannya. “ Oppa mau sam ,,,, “, “ Aku harus siap-siap “ Kangin memotong ucapan Hyun dan beranjak dari tepatnya, Hyun hanya bisa diam tanpa tau harus bagaimana supaya Oppanya itu merubah pikirannya.

                                                                                &&&

Leeteuk tertidur sambil bersandar di bahu Hyun saat ini, dia sedang kurang sehat sekarang ini. Keadaan di back stage ramai seperti biasanya dan Leeteuk sengaja meminta untuk pertama kali di make up agar bisa beristirahat. “ Onnie bisa gantikan aku sebentar, aku harus ke toilet “ Hyun menunjuk ke arah Leeteuk yang tengah bersandar padanya, meminta bantuan pada Lala yang hari ini kebetulan datang. Lala menggantikan posisi Hyun, tak selang lama dari Hyun yang  pergi meninggalkan ruangan, Kangin masuk dan melihat Lala yang menjadi sandaran Leeteuk.


Perubahan raut wajah Kangin terlihat dengan sangat jelas melihat Lala menjadi sandaran untuk Leeteuk yang tertidur, tidak dapat di pungkir bahwa Kangin cemburu melihatnya. Lala berusaha mengalihkan gugup yang sudah menjalar keseluruh tubuhnya dengan sibuk mengotak-atik iphone nya. Suasana kaku dengan atmosfir tidak menyenangkan menyelimuti mereka berdua sampai akhirnya Leeteuk terbangun. “ Lala-ya, kau. Mana Hyun? “, “ Dia ke toilet “ Leeteuk hanya mengangguk sambil membenarkan posisi duduknya dan kemudian melihat Kangin duduk mengadap kaca didepannya. “ Kalian bicaralah, aku ke depan dulu “ ucap Leeteuk saat melihat Lala yang ingin berdiri dan meinggalkan ruangan itu untuk Kangin dan Lala.

                                                                                   &&&

Sekali lagi aku bersamanya dalam keadaan seperti ini , kami hanya diam tanpa ada kata. Banyak sebenarnya yang ingin aku katakan padanya tapi tak ada satupun yang bisa keluar dari mulutku, semuanya seakan kaku dan sangat sulit aku lakukan.  Lama kelaman aku jengah dengan situasi seperti ini bersama dengannya karena ini membuat detak jantungku berdetak dengan sangat cepat. Aku beranjak dari kursi panjang itu, melangkah keluar dan meninggalkannya sendiri.


Berteriak sambil melambaikan light stick biru bersama dengan Hyun di bangku penonton membuat aku melupakan sedikit rasa sakit ku, menyaksikan mereka semua di atas panggung dan yang menjadi kelegaanku saat melihat Kangin sudah bersama mereka di atas panggung, inilah hidupnya. Tak kalah dengan ELF lainnya aku dan Hyun juga ikut bernyanyi melantunkan lagu-lagu yang dibawakan Super Junior saat ini.


Selesai menyaksikan perform Super Junior aku memutuskan kembali ke toko kue, saat ini aku hanya ingin memiliki waktu untuk ku berfikir dan aku sangat suka melakukannya sambil membuat kue. Aku menggunakan apron berwarna peach untuk melindungi baju ku dari bahan-bahan yang akan mengenai bajuku nantinya, mengikat rambut ku ke atas agar tidak menggangu.

                                                                             &&&

Suasana toko sudah gelap hanya bagian dapur yang terlihat terang saat ini karena Lala sedang sibuk di sana. Seseorang yang sudah sejak tadi berdiam diri di dalam mobil akhirnya keluar dan menghampiri pintu toko itu dan masuk ke dalam. “ Kangin “ ucap Lala tidak percaya kalau Kangin kini ada dihadapannya. Seutas senyum dengan mudahnya tercipta dari Kangin yang melihat bagaimana seseorang yang selama ini dicintainya sedang melakukan hal yang paling disukainya, membuat kue. Kangin sangat bahagia bisa lagi melihat Lala menggunakan apron dengan rambut yang di ikat ke atas dan sibuk dengan wadah-wadah adonannya. “ Kenapa bisa dengan keadaan seperti ini kau malah terlihat sangat cantik? “ Lala hanya bisa terpatri di tempatnya mendengar Kangin bicara memujinya, yah walau dulu itu sering diucapkanya.


                                                                               &&&

Lihatlah, bahkan dengan keadaan yang sedang berantakan seperti ini dia masih terlihat sangat cantik malah buatku dia yang seperti ini adalah Lala ku yang paling cantik, saat dia bergulat dengan bahan-bahan kuenya, kecantikan yang aku tidak bisa temukan di wanita lain. Aku menghampirinya yang masih terpaku ditempatnya yang mungkin masih tidak percaya aku datang.


Aku sudah tidak lagi bisa menahan untuk tidak memeluknya saat ini, aku merengkuh tubuhnya ke dalam pelukanku dan demi apapun aku tidak ingin membiarkan pelukannya di berikan pada pria lain. Rasanya sangat nyaman walau Lala belum membalas pelukanku, aku tau dia bingung dengan perubahanku ini, aku tidak perduli. “ Kau pulang “ ucap Lala dan membalas pelukkan ku, aku menganggukkan kepala mengiyakan ucapannya, “ Ne, aku pulang. Aku sudah pulang “ air mata menetes begitu saja, seperti air mata yang sudah sangat lama aku tahan kini dengan sendirinya tanpa bisa di tahan semuanya mengalir dan aku mendengar Lala juga menangis dipelukanku.


Aku menggenggam tangan Lala dengan sangat erat, aku tidak ingin dia pergi walaupun aku tau dia tidak akan pergi. “ Nan jeongmal bogossipo “ Lala memeluk lenganku, “ Naddo bogosipposeo “ aku melepaskan pelukannya di lengan ku dan membuatnya ada di hadapanku, memandangnya untuk memuaskan segala kerinduanku selama ini padanya. Aku mencium bibirnya lembut mencoba menyalurkan segala kerinduan dan cintaku padanya dan Lala pun membalas ciuman ku.


“ Dasar bodoh, kenapa kau harus meninggalkan ku “ ucap Lala, demi apapun aku juga menyesalinya tapi saat itu hanya hal itu yang aku rasa baik untunya, “ Minhae, mian “ aku hanya bisa mengatakan maaf padanya dan kembali membawanya ke dalam pelukan ku.

                                                                            &&&

Kangin duduk di bangku sebrang, menemaniku menyelesaikan kue yang sudah aku terlantarkan hampir setengah jam dengan kedatangannya yang tiba-tiba itu namun aku bahagia karena kini dia kembali padaku, bersamaku lagi dan menghangatkan ku. “ Aku mau muffin, kau harus buatkan untuk ku “ ucapnya, yah inilah Kangin ku. Seperti dulu dia selalu memintaku membuat muffin untuknya. “ Aku akan buat yang banyak dan kau harus memakannya sendirian “ ucapku dengan nada mengancam namun Kangin hanya terkekeh menanggapi ucapanku sambil berjalan mendekatiku , “ Baiklah nyonya Kim, kalau aku harus mati karena memakan semua muffin darimu aku rela. Saranghae “ , “ Naddo sarangheyo “.


-The END- 
 **Please don't copy paste and Re-Upload this story**

No comments:

Post a Comment