My Menu

Mar 24, 2012

Somebody with the Stupid Love

Author : Rahma Julynda


Aku bodoh, yaa akulah orang bodoh. Orang bodoh yang terus saja berharap akan hal yang hanya akan menyakitiku sendiri. Kebodohan yang entah mengapa terus saja tumbuh dalam hati dan pikiranku yang tak lagi bisa berjalan beriringan. Kebodohan yang nyatanya membuatku bertahan dan entah mengapa membuatku ingin menjadi lebih baik, apa ini bisa menjadi kebodohan untukku? Entahlah akupun tidak tahu harus memposisikan hal ini dimana.

Tersakiti dan menderita, tidak sekali diberikannya padaku, dua kali. Sakit dan hanya sakit yang dia berikan dan tinggalkan untukku yang hanya mencintainya tanpa pernah mengkhiyanatinya sama sekali, hanya melihatnya dikedua mataku dan hanya dia. 

Mencintainya membuatku hancur, mencintainya membuatku ingin menjadi yang lebih baik, mencintainya membuatku membencinya, mencintainya membuatku egois, mencintainya membuatku banyak berubah, dank arena mencintainya aku hidup.

Kebahagiaan selalu aku rasakan hanya karenanya, hal kecil sudah sangat bisa membuatku mengembangkan senyum dibibirku. Tak banyak yang bisa aku berikan padanya, hanya perhatian dan rasa sayang yang aku punya untukknya dan buatnya itu sudah cukup, pikirku.

Kebersamaan dengannya adalah saat-saat yang paling menyenangkan dalam hidupku bahkan saat pertengkaran hadir diantara kami, aku menikmatinya. Kau selalu membuatku tertawa dengan semua ulahmu didepanku dan aku tau kau hanya bisa seperti itu dihadapanku. Aku selalu ingin melihat sisi lainmu yanh hanya kau tunjukkan padaku, tingkah manjamu padaku adalah hal yang paling aku ingat, memanjakanmu dengan caraku adalah hal yang ingin selalu aku lakukan untukmu.

Memelukku tanpa ragu, menenangkanku dalam dekap peluk hangatmu, hentikan tangis kesedihan dihatiku. Kau tak bayak bicara hanya menunjukkannya lewat tatapan dan caramu memandangku, aku rindu itu dan sangat ingin merasakan semua itu, terlebih aku ingin mencintaimu dengan bebas seperti dulu. 


Doaku terjawab Tuhan, dia kembali setelah perpisahan yang kita alami, kau khianati kita. Kau datang kembali dan menyalakan cinta  yang masih tersimpan dengan utuh dihatiku, menyalakannya tanpa ragu. Kau menghidupkanku lagi, membuatku tersenyum lagi dan terbuai dengan rasa sayangmu padaku. Aku merindukannya dan sangat bahagia saat semua itu bisa kembali aku rasakan darimu, pelukkanmu bahkan tatapan sayangmu itu.

Aku hidup untukmu, menata semuanya untukmu walau sebenarnya kaulah yang menghancurkan semua itu tapi cintaku kembali hidup karnamu tanpa mengingat pengkhianatan itu, pengkhianatan yang membuatku menjalani hari dengan penuh rasa sakit yang hanya bisa aku sembunyikan dilubuk hatiku tanpa bisa aku luapkan, hanya bisa tertahan.

Memelukmu dengan erat dan kembali mencium aroma tubuhmu yang selama ini aku rindukan. Ya, kau kembali dan sekarang ada didalam pelukku, tak ingin lagi aku kehilangan ini, kehilangan cinta ini lagi. Sungguh tidak ingin lagi. Aku hanya akan mencintaimu dan aku tau kau tau semua itu, kau tau betapa aku mencintaimu dan betapa aku selalu ingin bersama denganmu.

Aku tidak ingin lagi merasakan sakit dan mati karenamu, tak ingin lagi. Kau mengulanginya, mengulangi mengkhianatiku, pergi dengan cara yang lebih kejam dari kesalahanmu yang lalu. Aku hancur, mati dan hanya ingin mati. Kau pergi dan meninggalkan luka, meninggalkan kesedihan yang mendalam lagi. 

Aku membencimu, sangat membencimu tak ingin lagi melihatmu dalam hidupku tapi benarkah itu mauku. Dalam rasa kerinduan yang kadang menyerang hatiku karenamu, aku hanya bisa membenamkan kepala untuk melenyapkan suara tangisku, melenyapkan kesedihan dari sekitar duniaku selain tentangmu. Aku merindukanmu, sangat merindukanmu. Merindukan kau yang selalu bisa mengerti aku dan bagaimana keburukkanku, kau mengerti bagaimana memeperlakukanku.

Dengan sadar disamping rasa benciku padamu, aku masih memiliki cinta yang utuh untukmu, cinta yang ingin aku berikan lagi padamu dan merasakan kebahagaiaan bersamamu. Hatiku salalu menunggumu untuk kembali menghidupkannya, menghidupkan semua yang ada pada diriku untukmu. Kebodohan yang membuatku bertahan, kebodohan yang sangat ingin aku lakukan, mencintaimu lagi dengan bebas dan hanya denganmu. 

Dalam tangis sedihku, aku mengutuk dirimu yang mengkhianati aku namun dalam tangisku juga aku menginginkan dirimu lagi. Dirimu yang akan selalu menempati posisi puncak hatiku dan hanya akan ada kau disana, tidak ada yang lain. Kau yang mengerti aku, mengapa kau lakukan hal ini, membunuhku untuk yang kedua kalianya.

Didetik pertama hari ulang tahunmu, aku berdoa semoga kau akan datang lagi untuk mencintaiku dan akan mencintaiku lebih dalam, berharap kau datang tanpa meninggalkan kesedihan lagi untukku, hanya akan ada kebahagian. Kebodohan yang mampu membuatku percaya, bahwa aku akan hidup kembali.

-The END- 
*Please don't copy paste and Re-Upload*

No comments:

Post a Comment