Author: Julz
Cast : Kim Heechul (Super Junior)
Shin Raekyung(OC)
Shin Raekyung(OC)
Orang bilang hidup itu penuh warna dan cerita, hidup itu penuh teka-teki yang harus dengan sabar menemukan jawaban. Hidup itu sebuah perjalanan, tapi bagiku hidup itu membosankan.
Matahari sudah menampakkan wajahnya diseluruh pelosok Korea, memberikan sinar terangnya untuk menemani setiap manusia menjalankan aktivitasnya hari ini, suara burung yang berkicau menyambut bahagia kedatangan sang mentari pagi ini. Terbangun dari tidur dan mimpi indah yang menemani malam dan akhirnya menjalani hari ini.
Seoarang wanita muda yang manis baru saja terbangun dari tidur lelapnya karna suara nyaring dari jam dimeja sebelah tempat tidurnya, dia memandang malas pada jam itu dan kemudian menghentikan suara nyaring dari jam itu, berjalan menuju kamar mandinya yang juga terdapat didalam kamar. Beberapa saat kemudian dia telah menggunakan seragamnya dan menyandang tasnya dibahu bersiap untuk berangkat menuju sekolah.
“ Raekyung’aa apa kau tidak mau sarapan? “. Raekyung nama wanita manis itu, Ia hanya menunjukkan sekaleng susu yang baru saja diambilnya dari dalam kulkas pada Ommanya, “ Aku berangkat “ pamitnya pada sang Omma. Melangkah keluar dari pintu rumah Raekyung sudah memasang earphone ditelinganya, menghilangkan suara dari dunia yang dianggapnya membosankan. Dia menunggu keretanya untuk berangkat kesekolah, duduk dibangku yang ada disana, mengeluarkan novel untuk bahan bacaannya menunggu kereta datang.
Kereta yang akan mengantar Raekyung tiba dan perlahan dia memasukki kereta, mencari tempat untuknya duduk tapi sebelum sempat dia duduk ada seorang pria tinggi dan memiliki rambut yang cukup panjang mendahuluinya duduk membuat Raekyung menghentikan langkahnya dan berbalik arah bersandar pada tiang yang ada didalam kereta. Kereta berhenti distasiun dekat sekolah dan Raekyung pun bersiap untuk turun, baru saja ia ingin melangkahkan kakinya keluar kereta tapi lagi-lagi pria yang tadi mendahulinya duduk kembali mendahulinya untuk keluar kereta, Raekyung memandang kesal kearah pria itu karna dia menabrak badan Raekyung.
Raekyung sudah berada didalam kelasnya sekarang dikelas dua jurusan bahasa, meletakkan tasnya dimeja dan mengambil satu botol susu dari dalam tasnya yang dia bawa dari rumah tadi. “ Raekyung’aa .. apa kau sudah menyelesaikan tugas dari Jonghyun sosengnim? Aku belum “ Tanya seoarang teman sekelasnya, Raekyung tidak menjawab ucapan temannya itu, dia malah mengambil buku tugasnya dan memberikannya pada temannya itu. Sambil menunggu mulainya pelajaran hari ini yang masih ada beberapa menit lagi Raekyung duduk bersantai ditempatnya yang bedekatan dengan jendela sambil memandang kosong kelangit.
Kau percaya hidup akan memberikanmu kebahagiaan? Aku tidak percaya dan selamanya tidak akan pernah percaya itu, hidup hanya bisa memberikan tekanan yang membuat orang tidak ingin berlama-lama menjalani hidup.
Matahari selesai menjalani tugasnya hari ini dan sekarang waktunya bulan yang menemani manusia melewati malamnya. Raekyung duduk didepan meja belajarnya dan mengerjakan semua tugas yang diberikkan hari ini oleh sosengnimnya disekolah. Suara riuh dari lantai bawah membuat konsentrasinya tergangu, Raekyung mendengarnya orang tuanya bertengkar. Dia menangis mendengar pertengkaran keduanya, menangis tanpa mengeluarkan suara hanya air mata yang terus saja mengalir. Raekyung menghapus semua air mata yang membasahi wajahnya, beranjak dari meja belajar dan mengambil jaketnya yang tergantung rapi dibelakang pintu kamarnya. Earphone sudah terpasang ditelinga saat dia keluar dari rumah, dia tidak memperdulikan orang tuanya memanggilnya.
Ingin berontak dan mengeluarkan semua emosi yang tertahan selama ini didadanya tapi Raekyung tidak dapat melakukannya, dia hanya bisa menahan semuanya didalam hati, memendamnya dan keluar menjadi tangisan karna apapun yang dia katakana pada orang tuanya tidak akan ada hasilnya.
Raekyung manikki kereta dan turun dibeberapa stasiun setelahnya, dia hanya ingin jauh dari rumah jadi tidak perlu menentukan tempat yang akan dia datangi, hanya turun disembarang tempat saja sudah cukup.
Earphone masih setia menemani Raekyung, ia duduk ditaman dekat dengan stasiun yang tidak terlalu ramai. Tiga menit, lima menit dan akhirnya air matanya mulai turun kembali membasahi pipinya, dia menangis sampai terisak. Seorang pria menghampirinya dan kemudian duduk tidak jauh darinya, pria itu sempat memandang kearah Raekyung dan kemudian menyandarkan kepalanya pada bangku yang dia duduki, memandang langit malam diatasnya. Raekyung tidak memperdulikan pria disebelahnya dan masih bersedih dengan dirinya sendiri.
“ Apa menangis bisa membuat kita lega? “ ucap pria disamping Raekyung, dia menawarkan sapu tangannya pada Raekyung, Raekyung membuka earphonenya dan memandang pria itu kesal. “ Apa kau pernah merasakan kerja keras yang selama ini kau lakukan hanya dianggap sesuatu yang buruk oleh orang lain “ ucap Pria itu lagi sambil terdengar tertawa namun wajahnya terlihat sangat kecewa, Raekyung tidak menanggapinya.
“ Aku ingin sekali bisa menangis sepertimu sekarang ini, mengeluarkan kesedihanku karna orang lain yang menganggap kerja kerasku tidak cukup baik “ pria itu tertunduk disamping Raekyung dan Raekyung menatapnya aneh. “ Aku tidak bisa menolongmu dari masalahmu karna aku sendiripun punya masalah “, “ Aah iya, benar juga makanya kau menangis “ ucap pria itu menanggapi perkataan Raekyung dan anehnya dia tersenyum yang terlihat senang. Mereka berdua duduk berdampingan dengan pikirannya masing-masing.
“ Rumahmu dimana? Aku antar kau pulang “ pria itu menawarkan Raekyung untuk diantarnya, lagi-lagi Raekyung memandang aneh pada pria disebelahnya itu. “ Kau tidak mungkin tidak punya rumahkan? “ Raekyung makin kesal dengan pria ini. “ Disini bukan tempat yang aman buat wanita berjalan sendirian, aku tidak bemaksud jahat padamu hanya ingin membantu saja “ pria itu memberi senyumannya pada Raekyung, “ Yaa tadi kau sangat terlihat depresi tapi sekarang sudah terlihat tanpa beban “ ucap Raekyung yang merasa aneh dengan pria disampingnya yang semula terlihat sedih kini sudah terlihat seperti tidak ada apa-apa. “ Karna aku Kim Heechul “ sautnya lagi dan kembali mengembangkan senyumnya pada Raekyung dan kali ini Raekyung melihat senyum manis dari Heechul, pria yang sedari tadi duduk disampingnya.
Heechul menarik tangan Raekyung menuju mobilnya yang berada didepan taman, Raekyung sempat mencoba melepaskan genggaman tangannya dari Heechul tapi tidak bisa karna genggaman Heechul sangat kuat. “ Beri tahu aku alamat rumahmu, biar aku antar “, “ Aku bisa pulang sendiri “, “ Sudahlah bilang saja, atau kau mau aku bawa kerumahku? “ ucap Heechul dengan nada nakal, akhirnya Raekyung menyerah dan memberitahukan alamatnya pada Heechul.
“ Siapa namamu? “ ucap Heechul tapi pertanyaannya tidak ditanggapi oleh Raekyung. “ Heii nona, kau jangan curang “, “ Curang? “, “ Iya curang. Aku sudah memberitahukan namaku padamu jadi kau harus memberitahu namamu padaku “, “ Kan aku sudah menggantinya dengan memberitahu alamatku tuan “ saut Raekyung membuat Heechul tertawa. “ Aaah baiklah lain kali aku akan tau namamu “ sautnya lagi.
Raekyung memasukki pekarangan rumahnya dengan langkah malas, membuka pintu perlahan dan berjalan menaikki tangga menuju kamarnya dilantai dua. Sampai dikamar dia menyalakan tv untuk menyamarkan suara tangisnya, dia masih sangat sedih dengan pertengkaran orang tuanya tadi.
“ Netizen memberikan komentarnya terhadap Kim Heechul dari Super Junior, mereka mengatakan suaranya tidak cukup baik sebagai seorang penyanyi …… “ ucap narrator tv dalam sebuah acara, Raekyung terbangun dan menatap kearah tv “ Kim Heechul .. ?? “, “ Aaah itu, pria itu, dia. Kim Heechul “ ucap Raekyung yang terkaget melihat foto Kim Heechul yang disebut ditv sama dengan pria yang tadi bertemu dengannya ditaman dan baru saja mengantarnya pulang.
Apa yang tadi kau bicarakan itu adalah hal ini, kerja keras yang kau bilang tak cukup baik bagi orang lain adalah ini.
Raekyung beranjak dari tempat tidurnya dan menyalakan computer, dia penasaran dengan seorang Kim Heechul, dia mencari tau tentang Kim Heechul di internet dan disana secara tidak langsung dia bisa mengenal sosok Kim Heechul yang sebenarnya. Raekyung mendownload lagu yang Heechul nyanyikan dan menaruhnya di Ipod miliknya. Raekyung kembali berbaring dan memasang earphone ditelinganya, mendengarkan lagu yang baru saja dia download, lagunya Kim Heechul. Raekyung menutup matanya sambil menghayati lagu yang sedang diputarnya dan mendengarkan dengan teliti suara Kim Heechul, “ Suaramu bagus, bahakan sangat bagus. Kenapa mereka berkata seperti itu padamu “.
***
Raekyung mengeluatkan kotak bekalnya saat waktu istirahat tiba, dia memakan bekal makan siangnya dengan perlahan. Dikelas hari ini tidak terlalu banyak yang tinggal, yang lainnya sudah dengan cepat berlari waktu bel istirahat berbunyi. “ Netizen sungguh menyebalkan, dengan seenaknya bilang seperti itu tentang Heechul oppa … “ ucap seseorang teman sekelas Raekyung dan tanpa sadar Raekyung mendengarkan pembicaraan beberapa teman sekelasnya itu, dari apa yang temannya ucapkan Raekyung dapat menyimpulkan bahwa Heechul memiliki kesan yang sangat keren dimata fansnya.
Apa benar sekeren itu dirimu Kim Heechul sampai mereka berkata seperti itu? Tapi waktu melihatmu aku malah merasa kau itu pria aneh yang dengan sangat mudah berubah perasaannya.
Sampai dirumah dengan masih rasa penasaran yang semakin bertambah Raekyung kembali mencari tahu lebih banyak tentang seorang Kim Heechul dan membuktikan perkataan teman-temannya. Raekyung sempat meyunggingkan senyum dibibirnya saat membaca funfact dari Kim Heechul yang dia temukan dan tak lama kemudian tertawa lepas melihat video Kim Heechul. Raekyung terus mencari sebanyak mungkin informasi tentang Kim Heechul dan mendapatkan account twitter dari Kim Heechul, Heedictator dengan gambar bakpau sebagai avatarnya. Apa bakpau ini dirimu?. Raekyung terus mencari dan semakin banyak mengetahui tentang Kim Heechul, mulai dari tanggal lahir, warna favorite, golongan darah dan banyak lagi yang lainnya, sampai mungkin dia bisa menjawab semua pertanyaan tentang data diri dari seorang Kim Heechul.
***
Yaa kau sudah membuatku terbiasa, memberikan rutinitas baru dalam hidupku. Memberikanku suatu perasaan yang aku tidak tau apa ini, rasa yang sepertinya sudah menguasai hatiku.
Sehari dua hari, sebulan dua bulan dan sekarang Raekyung sudah dua tahun lebih mengenal Kim Heechul. Berawal dari pertemuan yang tidak senganja ditaman waktu itu dengan seorang pria yang terlihat sedang sedih duduk disampingnya yang juga sedang merasa sedih dan kemudian mengantarkannya pulang kerumah, pria yang ternyata seorang artis yang banyak dikagumi orang, dialah Kim Heechul.
Raekyung makin mengagumi sosok Kim Heechul dari semua informasi yang dia dapat membuatnya manaruh kagum pada Kim Heechul atau kalau dia sudah menyadarinya itu bukan rasa kagum melainkan cinta. 2 tahun dan sekarang Raekyung sudah memiliki banyak pernak-pernik tentang Kim Heechul bahkan dia sudah memiliki Lightstick dengan bentuk bakpau atau yang disebut jinbang, gambar yang dipakai Kim Heechul untuk account twitternya.
Raekyung sekarang sudah menjadi wanita yang mudah mengembangkan senyumnya dan itu berkat Heechul, kelakuan lucu yang Heechul buat dengan sangat cepat membuat Raekyung menghiasi wajahnya dengan senyum dan lagi sekarang Raekyung sudah bisa tertawa dengan bebas, dia tidak lagi atau mungkin sudah mengurangi presepsinya tentang hidup.
Belajar dari seorang Kim Heechul yang dengan penuh semangat menjalani hidupnya yang penuh dengan desiran kritik yang sangat pahit, memberitahunya untuk tidak berlama-lama bersedih dengan keadaan yang terjadi dan kembali tersenyum melanjutkan hidup.
Aku tidak menyangka, sangat tidak menyangka perasaan seperti ini akan menghampiriku saat ini. Apa ini tidak gila, aku mencintai seorang super star seperti Kim Heechul. Yaa Kim Heechul kau sudah mendokrinku dengan semua talentamu yang mengagumkan itu.
***
Apa-apaan ini, apa lagi yang mereka katakana saol Kim Heechulku? Mengapa mereka dengan seenaknya menilai orang seperti itu, apa mereka tidak memikirkan bagaimana perasaannya dengan berkata seperti itu.
Raekyung mengambil jaketnya dan berjalan keluar kamar, saat ini dia ingin sekali menuju suatu tempat. Raekyung menaikki kereta yang akan membawanya menuju tempat yang ingin dia datangi sekarang ini. 20 menit dan sekarang Raekyung sudah sampai ditujuan, dia berjalan menuju taman dimana waktu itu dia pernah bertemu dengan Kim Heechul dan sekarang ini entah mengapa Raekyung ingin sekali kesana.
Raekyung duduk dibangku panjang yang ada ditaman itu, dia menunggu, ya dia menunggu kedatangan seseorang pria disebelahnya, mengunggu Kim Heechul. Dua jam dan malam semakin larut tapi yang ditunggu tak juga muncul, buat apa aku menunggu, lagi pula dia tidak mengenalku dan kenapa harus disini. Baru saja Raekyung ingin berdiri dan meninggalkan taman saat ada pria yang memakai jaket hitam dengan memakai hoodie dari jaketnya duduk disampingnya.
Keduanya hanya duduk ditaman tanpa bicara sama sekali, Raekyung hanya memandang lurus kedepan tanpa ada niat mengusik pria yang duduk disampingnya sedangkan pria yang ada disampingnya masih saja menundukkan kepala.
Apa ini kau Kim Heechul? Kau yang duduk disampingku saat ini, apa benar ini kau? Kenapa kau menundukkan kepalamu, apa ucapan mereka membuatmu sangat sedih? Angkat kepalamu, angkat. Mereka yang menilaimu itu tidak pantas untuk melakukan hal itu, tidak pantas.
“ Heii oppa, kau itu sedang menagis atau tertidur? “ ucap Raekyung akhirnya dan Raekyung hanya mendengar suara dengusan dari pria itu. “ Oppa apa kau kenal dengan Kim Heechul? Apa kau tau aku sangat menyukainya, mungkin sangat mencintainya karna dia aku sudah mulai menikmati hidup yang tadinya aku anggap membosankan dan hanya memberikan tekanan. Karna dia aku jadi mudah tersenyum dan tertawa lepas semua itu karna aku mengenal Kim Heechul “
“ Aku pernah bertemu dengannya disini saat aku sedang sangat sedih dan dia pun sama tapi dia tidak berlarut dengan kesedihannya itu, sambil tertawa dia bilang karna dia Kim Heechul. Dari dia aku juga belajar untuk tidak berlarut dengan kesedihan, bersedih sebentar lalu kembali menjadi orang yang bahagia “
“ Siapa namamu? “ pria itu akhirnya mengangkat kepalanya dan menatap Raekyung, “ Raekyung, Shin Raekyung “ ucap Raekyung memberikan senyuman manisnya, dia tersenyum, Pria itu tersenyum. “ Kau mengingatnya, kejadian dua tahun lalu disini? aku pikir kau lupa tapi sepertinya sekarang kau sangat mengenalku padahal dulu berfikiran yang tidak-tidak padaku “ ucap Heechul sambil tertawa, “ Apa oppa sedang sedih, makanya kesini? “, “ Molla “ sautnya dan bersandar pada bangku.
“ Kalau kau memang Kim Heechul yang aku kenal, kau tidak akan dengan keadaan seperti ini lama-lama Oppa, sudahlah wajah sedih tidak cocok denganmu “ Raekyung menatap Heechul, “ Ya benar sekali memang tidak cocok karna aku ini adalah KIM HEECHUL “ sautnya sambil tersenyum.
-The END-
**Please don't copy paste and Re-Upload this story**
No comments:
Post a Comment