Author : July
Main cast :
B.A.P Jung Daehyun – Yoo Youngjae
(DAEJAE)
Gendre : Romance, BoyXBoy / Yaoi, AU, Drama
Length : Drabble
Rate : T
Disclameir : The
story it’s mine but not for all the cast
Warning!
No Bash!
Just leave if you don’t like the gendre or the pairing
Typo is normal ^^v.
Jaegiee
Jam menunjukkan pukul 7 malam ketika seorang
pria berumur sekitar 28 tahunan sedang berkutat dengan beberapa keperluan masak
dirumah yang berarsitektur alami dapat terlihat dari beberapa bagian dinding
rumah yang terbuat dari bebatuan alam, tidak berukuran besar memang tetapi
rumah yang dihuni pasangan muda itu cukup terbilang nyaman untuk keduanya
tinggali bersama.
Biasanya pada jam ini pria tampan bernama Jung
Daehyun belumlah akan ada dirumah, pekerjaannya sebagai karyawan disebuah
perusahaan akuntan pajak tidak membiarkannya untuk bisa pulang di jam normal,
yaitu jam lima. Daehyun hampir setiap hari baru bisa menyelesaikan pekerjaannya
jam 8 malam dan akan sampai rumah ketika jarum jam ada di angka 9.
.
“Daeniee, bisa pulang
cepat. Aku demam”
Dikarenakan satu pesan itu kini Daehyun sudah
sampai dirumah dan berada disalah satu spot
dirumahnya yang jarang dihampirinya untuk melakukan kegiatan yang saat ini
sedang dilakukannya dirumah. Dapur dan memasak. Tiga kancing kemeja atas
berwarna biru tua yang dikenakan Daehyun sudah dibuka guna mengurangi hawa
panas yang akan menemani kegiatan masaknya, bahkan kini pria tampan dengan
kulit tannya itu sudah menggunakan
apron berwarna cream untuk mencegah pakainnya terkena noda.
“Apa airnya sudah mendidih?” tanya suara lembut
dari seorang pria manis yang duduk dimeja makan minimalis didapur, wajah pria
manis itu terlihat sedikit pucat dan pipinya yang chubby itu terdapat semburat
merah samar, mungkin efek demam yang menderanya.
“Sudah. Apa sudah harus memasukkan berasnya?”
dengan perlahan Daehyun memasukkan beras yang sebelumnya sudah dicucinya bersih
setalah mendapatkan anggukan pelan dari kekasih hatinya yang kini sedang
mengawasi kegiatan masakknya didapur. Selesai memasukkan beras kedalam panci,
kini Daehyun mulai mengiris kasar daun bayam. Pria chubby yang mengiriminya
pesan jika sedang demam dan juga tengah mengawasinya didapur itu meminta
semangkuk bubur sayur untuk makan malamnya hari ini.
“Daeniee, pakai apronnya yang benar. Kalau
seperti itu bajumu akan tetap kotor. Kemari, biar aku ikatkan”
Daehyun memutari meja yang memisahkan dirinya
dengan sisi dimana sang kekasih yang sudah dinikahinya 3 tahun itu untuk mengikat
tali apron yang digunakannya. Daehyun berhadapan dengan Youngjae saat tangan
telaten Youngjae bergerak mengikat tali apron. “Gomawo” kecup sayang Daehyun
sematkan didahi mulus Youngjae, hadiah akan kerja tangannya mengikatkan tali
apronnya.
Mata Youngjae mengiringi tiap gerak Daehyun,
sang suami yang kini sedang sibuk memasak. Semangkuk bubur sayur yang
dimintanya untuk mengisi perutnya, benar-benar Daehyun upayakan dengan
membuatnya sendiri.
“Lain kali jika jam 9 malam komputer atau
leptopmu belum mati maka aku akan membantingnya, arachi?”
Layaknya sedang memberikan nasihat pada anak
kecil, Daehyun mendendangkan sebuah peraturan pada Youngjae yang berprofesi
sebagai penulis lepas pada sebuah surat kabar, mengisi rubric cerpen. Youngjae, dia tidak suka jika mendapatkan ucapan
dengan nada tinggi dan keras dari Daehyun, oleh karena itu kadang Daehyun
sebisa mungkin untuk mengontrol intonasi berbicaranya pada Youngjae.
“Ne, mianhae. Kali ini aku akan pegang janjiku”
Youngjae menatap lurus kearah Daehyun yang kini juga tengah menatapnya,
menyanggupi permintaan Daehyun.
.
Duduk berhadapan dengan meja makan, tangan
Daehyun terulur untuk meminta Youngjae duduk dipangkuannya seperti biasa.
Youngjae memang selalu makan dengan duduk dipangkuan Daehyun. Youngjae mengalungkan
kedua tangannya pada leher Daehyun, menyandarkan nyaman kepalanya dibahu suami
tercinta, hidungnya menghirup aroma khas Daehyun.
“Kita makan” Youngjae enggan untuk melepaskan
pelukkannya dari Daehyun.
“Jaegiee,,” panggil Daehyun lembut sembari
mencoba melepaskan rengkuhan Youngjae dilehernya.
“Aku merindukanmu” aku Youngjae tak kalah
lembut, menyamankan kepalanya diceruk leher Daehyun.
Sendok yang sudah terangkat untuk menyuapkan
Youngjae bubur kembali diletakkan kedalam mangkuk oleh Daehyun, membalas
pelukkan Youngjae. Telapak tangan lebar Daehyun membelai lembut punggung
Youngjae, pria yang memiliki bibir tebal itu bisa merasakan hawa hangat dari
tubuh Youngjae yang demam.
“Daeniee, aku merindukanmu” ulang Youngjae,
kini deru nafas Daehyun bisa Youngjae rasakan menabrak sisi kiri lehernya.
“Naddo, aku juga merindukanmu Jaegiee” tak ada yang mereka berdua lakukan
selama lima menit, hanya saling memeluk untuk sekedar melepas rindu. Entahlah,
tinggal bersama namun tetap saja merasakan rindu untuk sama lain karena
kesibukan Daehyun banyak menyita waktu kebersamaan mereka berdua.
“Cha, sekarang kita makan supaya kau bisa minum
obat dan setelahnya istirahat” Daehyun
menyubit pelan pipi chubby Youngjae, tersenyum lembut agar Youngjae mau makan.
.
Setelah menghabiskan waktu setengah jam untuk
Youngjae makan dan lima belas menit untuk Daehyun mandi, kini keduanya sudah
berbaring dengan saling berpelukkan diatas tempat tidur mereka, lampu tidur
dengan watt kecil menemani suasana
hangat mereka didalam kamar. Daehyun membelai lembut rambut hitam pekat
Youngjae menggunakan tangan kirinya yang dijadikan bantal oleh Youngjae, ciuman
lembut juga tidak ketinggalan untuk Daehyun sematkan didahi Youngjae.
“Cepat sembuh” ucap Daehyun pelan yang sudah
cukup terdengar oleh Youngjae dan hanya gumaman kecil yang Youngjae berikan
sebagai jawaban. Daehyun menatap intens wajah dengan mata terpejam Youngjae
dihadapannya, jarak wajah keduanya sangat dekat. Pelukkan Daehyun akan Youngjae
dipererat ketika memutuskan untuk mendaratkan ciuman di bibir tipis Youngjae,
menyapukan lidah basahnya dipermukaan bibir Youngjae yang kering.
KLEK
Daehyun menekan stop contact lampu yang berada dinakas samping tempat tidurnya guna
mematikan lampu tidur. Daehyun kini sudah memejamkan matanya, ikut menuju alam
mimpi seperti pria manis yang bergelung nyaman didalam pelukkannya, Yoo
Youngjae.
“Jalja,,” kecup lembut Daehyun sekali lagi
sebelum benar-benar tertidur.
-The End-
**Please Do not copy paste Or Re-upload this strory**
omo... DaeJae so sweet
ReplyDeletebener2 kangen sama BAP terutama chan chan oppa... hiks...
sedikit terobati klo IG mereka ngepost foto selfie seperti yang dilakukan uri leader, tapi kemana selfie my beloved... huaaaa
Kangennya juga sedikit terobati klo baca FF couple fav... BangHim, DaeJae, JongLo... tetep yang paling disuka BangHim
(JongLo belum ada FF baru nih, request donk author... hehehe)
Author, tetap semangat ya bikin ceritanya... Fighting