Author : Julz
Main cast : Bang Yongguk & Kim Himchan (BANGHIM)
Support cast : Jung Daehyun & Yoo Youngjae
(DAEJAE)
Gendre : Romance - Hurt– Yaoi (Boy love /
Boy X Boy)
Leght : Drabble
Rate : T
Disclameir : The story and plot it’s mine, out from my little brain
WARNING:
No Bash!
If you don’t like the
gendre or the pairing just leave
Typo’s normal
Not Chocolate but Rollercoster
Andai cinta seperti coklat, manis. Meski ada rasa pahit yang samar disana, tetapi rasa manis akan dominan untuk dirasakan, bahkan setelah memakannya pun rasa manis itu akan tertinggal.Sayangnya cinta itu rollercoaster, dengan mudah dan cepat kau dibawanya keposisi atas namun detik berikutnya kau akan berada dibawah, berputar melewati belokkan tajam seakan membuat tubuhmu terasa terpelanting. Sakit. Tiap detik pergerakkannya tidak bisa diduga.
(u_u)(n_n)
“Gigitan pertama menghantarkan rasa manis ke seluruh rongga mulut.
Pernyataan cinta itu manis”
Pria tampan itu menarik seseorang
untuk berjalan bersamanya, meninggalkan keramaian club dimana teman-temannya
berada. “Heii ,, pestanya disana, kenapa kau membawaku kemari?” senyum
tersungging manis diwajah tegas pria yang masih menggenggam tangan putih pria
yang berjalan mengikuti langkahnya menuju tangga darurat yang akan membawa
mereka ke rooftop.
“Aku mencintaimu”
“Ne?”
“K-kau ,, mabuk eoh?”
Pria tampan itu kembali
menggenggam tangan pria cantik disampingnya, mata mereka bertemu dan membuat
sistem pernafasan si pria cantik sekiranya terganggu untuk ditatap intens oleh
sorot mata tajam pria tampan dihadapannya.
“B-bang”
“Aku serius Hime. Aku
mencintaimu”
Bibir itu mendaratkan kecupan
memuja di punggung tangan si pria cantik. Wajahnya memerah, efek nyata akan
rasa bahagia yang memuncah memenuhi relung hatinya. Pria tampan yang selama ini
dipujanya diam-diam menyatakan cinta padanya.
Tertunduk malu, senyuman manis
menghiasi wajah cantik itu. Doa dalam hati terwjud nyata ditemani milyaran
bintang yang hadir diantara luas langit hitam diatasnya, jadi saksi atas pernyataan
cinta sang pujaan hati.
Jemari lentik itu menyentuh
dagunya, membawa marbel hitam indah itu untuk menatapnya, gemuruh yang memenuhi
hati seakan membuatnya sesak nafas. Sisiran halus pada rambut didahinya
dilanjutkan dengan kecupan kecil.
“Rasa manis coklat menyeruak kala kepingan itu telah mencair, meleburkan
rasa manisnya kesetiap sisi”
“Aku
mencintaimu”
Sapuan
bibir tebal si pria tampan itu seakan meleburkan rasa manis untuk melayangkan
ciuman hangat dibelahan bibir pink si pria cantik. Kim Himchan.
“Euung,,”
leguh manis Himchan, bibirnya masih dikulum oleh pria tampan dengan kedua
tangannya melingkar di pinggang rampingnya. Pria tampan dengan bibirnya yang
sibuk mengulum bibir pink Himchan kini manarik tubuhnya untuk semakin
mendekatkan diri hingga tiada celah diantara mereka berdua.
“A-aku
,, juga” deru nafasnya yang tidak teratur kini layaknya cerminan dari detakkan
cepat jantungnya, jemari lentik itu mengusap ujung bibirnya yang terdapat
benang tipis dari cairan bening, saliva mereka.
“Apa?
Kau kenapa?” seakan tidak mengerti situasinya, si pria tampan membelai lembut
kedua pipinya yang sudah terlihat merah padam, kedua mata tajamnya hanya
tertuju ke marbel cantik dihadapannya.
“Mencintaimu”
senyum. Bukan, itu seringai yang muncul dari bibir si tampan untuk mendengar
pengakuan cinta si cantik yang masih tertunduk ke dalam pelukkan hangatnya.
“Kalian
mendengarnya?”
PROK
PROK
PROK
“Kau
memang luar biasa Hyung. Bisa menaklukkan si Prince itu”
Himchan,
si cantik hanya bisa mematung. Tangannya masih digenggam erat pria tampan yang
baru saja memberikan sepotong coklat
padanya.
Jung
Daehyun dengan menggenggam tangan sang kekasih menghampiri si cantik yang masih
tercengang hebat akibat ucapan pria berkulit tan dengan langkah mendekat
kearahnya.
“Baiklah
Hyung sekarang kau mendapatkan tiket gratisnya dan mobil tentunya” ucap manis
pria yang juga berwajah manis disamping Jung Daehyun. “Ferari ku jadi milikmu
Hyung” tangan kiri Yongguk, si tampan dengan tepat dan cepat menangkap benda kecil yang dilempar Daehyun
kearahnya. “Kau harus mengantarku pulang Baby, gara-gara taruhanmu aku
kehilangan mobil” keluh Daehyun dengan ciuman lembut dipipi chubby sang kekasih
yang ditanggapi dengan seringai manis. “Pulang? Tidak. Aku mau kau tidur
denganku malam ini” keduanya beranjak dari sana, angin malam tidak dibiarkan
Daehyun untuk menyentuh kekasihnya lebih lama lagi.
Air
mata itu mengalir perlahan membasahi pipinya yang memerah, kali ini bukan
karena rasa bersemunya namun karena angin malam yang kini terasa menusuk hatinya.
Genggaman tangan si tampan tak sekalipun mengendur, tidak mengijinkannya pergi
dari sisinya.
“Rollercoster, detik berikutnya dengan cepat
kau akan dibuatnya terjatuh”
“K-kau
,, sudah menang bukan. Jadi bisa lepaskan aku?”
Marbel
hitam itu menatap kesegala arah, kemana saja asalkan bukan pada pria tampan
dihadapannya. Coklat yang sekiranya diberikan ternyata hanya ada dalam
pemikiran si cantik. Si tampan membawanya menaiki rollercoaster.
“Kau
hadiahku. Jika mendapatkanmu bisa memberiku hadiah lain kenapa tidak?”
-THE
END-
**Please Do nor Copy paste or Re-upload this story**
No comments:
Post a Comment