Author : Julz
Main cast : Bang
Yongguk & Kim Himchan (BANGHIM)
Support cast: Jung
Daehyun, Yoo Youngjae & Choi Sunghyun (T.O.P)
Gendre : Romance – Yaoi (Boy love / Boy
X Boy) - AU
Leght
: Oneshot
Rate : T
Disclameir : The
story and plot it’s mine, out from my little brain
WARNING:
No Bash!
JUST LEAVE IF YOU DON’T LIKE THE GENDRE OR THE PAIRING
Typo’s normal
Bang Yongguk pria tampan dengan suara beratnya
yang sexy, bentuk tubuhnya yang atletis dengan potongan rambut cepak, mahasiswa
dari fakultas musik modern di Inha university, dia adalah kekasih dari Kim Himchan. Kim Himchan
pria yang memiliki paras cantik dan manis dengan kulit putih mulus sedikit
pucat, mata marbel dan bibir pink dengan philtrum dalam, Himchan adalah
mahasiswa dari fakultas musik tradisional di Inha university.
Mereka, Yongguk dan Himchan kini sudah berada
ditahun ketiga di Inha dan bulan Juni nanti hubungan keduanya akan menginjak dua
tahun. Yongguk bukanlah sosok pria yang memiliki sisi romantis dan Himchan tau
itu dan dia tidak mempermasalahkannya.
.
.
“You know I can’t,
Chanie”
Itu yang akan Yongguk jadikan jawaban setiap
kali Himchan meminta Yongguk untuk sedikit bersikap romantis, meski permintaan
Himchan hanya ingin Yongguk untuk sekedar menggenggam tangannya ketika keduanya
berjalan beriringan di kampus.
Himchan tidak apa-apa, dia tidak masalah dengan
Yongguk yang tidak suka Go public itu.
Kenapa Go public? Karena Yongguk
hanya tidak memperlihatkan jelas hubungannya dengan Himchan pada dunia luar,
berbeda jika mereka hanya berdua. Sebaliknya jika hanya ada Himchan dan
dirinya, Yongguklah yang sering kali harus menahan segala keinginan setan dalam dirinya untuk tidak
menyentuh Himchan lebih dari apa yang seharusnya dilakukan sepasang kekasih (hug and kiss).
Ya, Himchan tidak masalah dengan hal itu sampai
saat sebulan yang lalu beberapa dari teman-temannya memberi komentar akan
hubungannya dengan Yongguk.
‘Sebenarnya Yongguk
itu kekasihmu bukan sih?’
‘Untuk seorang
kekasih, Yongguk terlalu cuek’
Dan yang paling membuat Himchan terganggu
adalah,
‘Aku ragu Yongguk
benar mencintaimu dengan sikapnya yang dingin begitu padamu’
.
.
Seperti hari lainnya, Himchan akan menghabiskan
waktunya untuk berada dirumah Yongguk. Sebuah flat kecil sebenarnya yang Yongguk sewa selama ia tinggal di Seoul
karena sesuatu yang disebut rumah itu terletak di daerah Incheon. Ada sebuah
sofa empuk tanpa kaki yang berhadapan dengan tv untuk mengisi ruang tamu kecil
di flat Yongguk dan kini keduanya
sedang duduk bersama disana. Himchan duduk disisi kanan Yongguk yang sedang
sibuk dengan sebuah leptop dipangkuannya, mengerjakan tugas kuliah.
Yongguk merasa jika hari ini Himchan tidak
banyak bicara, tadi dijalan menuju
rumahnya pun Himchan tidak terdengar banyak bicara dan itu sedikit membuat
Yongguk khawatir, maklum saja Himchan yang jadi kekasihnya itu adalah type yang
sedikit bawel. Yah, sedikit.
“Kau tidak enak badan?” tanya Yongguk akhirnya,
masih fokus pada layar leptopnya.
‘’I’m
fine”
Tangan kanan Himchan meraih remote tv yang
tergeletak disamping kanannya, menyalakan tv yang sebelumnya hanya menampilkan
layar hitam. Yongguk melirik kearah kekasihnya yang benar-benar terasa sangat
tenang hari ini hanya untuk mendapati wajah malas Himchan menatap layar tv
dihadapan mereka. Yongguk mengambil remote tv yang ada pada Himchan, mematikan
tv.
“Ada apa?” kali ini perhatian Yongguk tertuju
pada Himchan, laptop yang sedari tadi ada dipangkuannya pun sudah diletakkan di
sisi kiri tempat dia duduk. Himchan mencoba meraih kembali remote tv dari
Yongguk dan menghentikan percobaannya ketika menydari jika Yongguk memberikan death glare kearahnya.
“Tidak ada. Teruskan saja, anggap aku tidak
disini” dan mendengar itu Yongguk kini benar-benar memberikan perhatiannya pada
Himchan. Yongguk mengubah posisi duduknya, kini dia mengahadapkan badannya pada
Himchan dengan menatap tajam mata marbel kekasihnya itu.
Himchan menghela nafasnya pelan, tidak akan
berhasil pikirnya jika Yongguk sudah seperti ini, Yongguk yang sudah memberikan
tatapan tajam padanya. Percuma Himchan mengelak, Yongguk akan tetap seperti ini
hingga dia mengatakan sesuatu.
“Bisakah kau menggengam tanganku ketika kita
berjalan dikampus?” dan setelahnya Himchan menyesal telah mengatakan apa yang
diinginkannya karena kini Yongguk sedang berusaha menahan tawa dihadapannya.
Himchan berdiri menghampiri tasnya yang
tergeletak di atas meja, saat ini dia sedang tidak mood untuk berada disini bersama dengan Yongguk. “Sudah mau
pulang?” dan sial. Yongguk kini malah tertawa kecil menanggapi sikap Himchan
yang menurutnya sedang merajuk, menggenggam tangan Himchan untuk menahannya.
“Yaa mungkin itu hanya hal lucu buatmu tapi
tidak untukku. Kadang aku merasa seperti tidak memiliki kekasih, kita lebih
terlihat seperti sahabat dibanding sepasang kekasih” mengatur nafas, Himchan
berusaha tidak menjatuhkan air matanya.
“Temanmu yang mengatakannya?” Himchan hanya
diam, tidak berniat menjawab dan itu malah membuat Yongguk yakin jika Himchan
termakan ucapan teman-temannya.
“Aku tidak perduli jika orang lain bilang kita
tidak telihat seperti sepasang kekasih. Aku hanya perduli jika kau merasakan cintaku
padamu. Kau merasakannyakan?” lagi tak ada jawaban dari Himchan, kini pria
cantik itu hanya bisa tertunduk.
“Look at
me” Yongguk menyentuh jawline
Himchan, secara halus meminta kekasihnya itu untuk menatapnya.
“You can
feel my love, right?”
“Iya, tapi” Yongguk mengangkat kedua tangannya,
memotong ucapan Himchan seakan cukup baginya untuk mendengar jawaban Himchan
jika kekasihnya itu merasakan cintanya. “Aku hanya peduli hal itu, tidak dengan
yang lain”. Yongguk kembali duduk ke posisi awalnya sebelum menahan Himchan,
duduk didepan tv dengan kembali sibuk mengerjakan tugasnya.
.
.
Untitled
.
.
Chanie maaf, aku harus segera menyelesaikan laguku, jadi aku tidak bisa makan siang denganmu. Maaf
Himchan menghela nafas pelan selesainya membaca
pesan yang dikirimkan Yongguk padanya, bukan hal baru sebenarnya jika Himchan
harus makan siang sendiri dikampus tanpa Yongguk. Salahkan saja otak kekasihnya
yang jenius itu dalam membuat lagu atau apapun itu yang berkaitan dengan musik
hingga kadang meski Yongguk belum lulus dari pendidikannya saat ini, sudah
beberapa kali dia diminta untuk membantu dalam urusan mengaransemen lagu
disebuah pertunjukkan atau pergelaran. Kekasihnya seorang yang populer, ya
Himchan suka fakta yang satu itu meski sebenarnya dirinya pun tidak kalah populer
dengan sang kekasih, Bang Yongguk.
“Yongguk hyung mana?”
“Seperti biasa. Sibuk” Himchan tersenyum kecil
untuk menemani jawaban dari pertanyaan Youngjae padanya. “Kalian baik-baik
sajakan Hyung?” agak aneh sebenarnya mendengar Youngjae dengan pertanyaannya
yang satu ini tapi yang Himchan lakukan hanya mengangguk sebagai jawaban jika
dia dan Yongguk baik-baik saja.
Acara makan siang Himchan dan Youngjae diisi
dengan obrolan-obrolan ringan. Youngjae yang sedikit mengeluh karena kini
Daehyun sedang mewakilkan kampus mereka dalam ajang perlombaan tarik suara yang
diadakan di Seoul university.
“Harusnya kau datang kesana menyemangati
kekasihmu itu”
“Dan aku harus menahan iri karena aku tidak
bisa berada di atas panggung? Tidak, terima kasih Hyung. Lebih baik aku disini
denganmu”
Himchan tersenyum dan sedikit mengeluarkan
tawanya dikala mengingat jika Daehyun dan Youngjae adalah sepasang kekasih yang
sekaligus juga merangkap sebagai rival sejati dalam hal urusan menyanyi,
keduanya memiliki suara yang bagus dan sudah pasti sangat baik dalam hal
menyanyi. Hanya saja Daehyun memiliki type suara yang bulat juga tajam serta
artikulasi yang jauh lebih bagus dari Youngjae dan itu juga yang Youngjae akui.
Berbeda dengan sang kekasih, Youngjae memiliki jenis suara yang lembut namun
dia juga sangat baik jika harus menyanyikan lagu bergendre rock.
“Haii Himchan,,”
Himchan mengalihkan pandangannya dari Youngjae
ketika seseorang menyapanya dari balik punggungnya begitu juga dengan Youngjae
kini ikut memandang kearah pria yang berdiri dibelakang Himchan.
“Sudah lama tidak bertemu”
Himchan hanya bisa terdiam sesaat ketika
mendapati siapa yang baru saja menyapanya dan kini ikut bergabung duduk
dengannya dan Youngjae dikantin. Itu Choi Seunghyun atau lebih tepatnya mantan
kekasih Himchan saat di High school.
“As always, you look
beautiful Chanie”
lembut, pria tampan dengan potongan rambut rapih itu tersenyum manis pada
Himchan dan membuat Youngjae harus menyimpan tanda tanya besar akan pria tampan
yang kini ikut duduk bersamanya dan Himchan.
Youngjae menyentuh pelan tangan Himchan,
menyadarkan Himchan jika Youngjae ada disana bersamanya. “Aah ne Seunghyun
hyung lama tidak bertemu. Hyung, kenalkan ini Youngjae” Seunghyun dan Youngjae
saling berjabat tangan dan saling menyebutkan nama satu sama lain.
.
.
Hari sudah sore dan kelas yang harus Himchan
ikuti juga sudah selesai, kini pria cantik itu tengah berdiri dekat dengan
pintu studio musik untuk menunggu Yongguk keluar dari sana. Lima menit menunggu
akhirnya Yongguk keluar dari studio bersama temannya, tanpa berkata apapun
Himchan hanya berjalan dibelakang Yongguk dan temannya menuju parkiran.
“How’s
your day?” tanya Yongguk ketika keduanya sudah berada didalam mobil,
membuka percakapan dengan Himchan yang duduk tepat disampingnya. “Nothing special” saut Himchan dengan
kedua mata yang terpejam. Yongguk tersenyum sesaat sebelum mengenakan Himchan
sabuk pengaman, mendaratkan ciuman sekilas dibibir pink Himchan.
.
.
Untitled
.
.
Seperti yang dikatakan Seunghyun pada pertemuan
sebelumnya jika dia akan menjadi mahasiswa Inha untuk kurang lebih dua tahun
dalam rangka menyelesaikan S2. Dan seperti sebelumnya juga Himchan dan Seunghyun kini sedang berada
di kantin untuk makan siang. Seunghyun mengacak gemas rambut Himchan saat pria
cantik itu bercerita hal lucu hingga senyum manis khas seorang Choi Seunghyun
dengan mudah tersaji dan entah kenapa itu membuat Himchan merasakan jika
Seunghyun masih seorang yang hangat, masih sama seperti dulu ketika mereka bersama.
“Chanie, I
miss you so much” ucap Seunghyun jujur pada Himchan dengan menggusap
punggung tangan Himchan pelan dan belum sempat Himchan memberikan tanggapan
akan ucapan Seunghyun, Himchan mendengar suara berat sang kekasih memanggil
namanya.
Himchan bangkit dari duduknya yang berhadapan
dengan Seunghyun untuk menghampiri Yongguk yang sedang berjalan kearahnya.
Menggenggam tangan Yongguk untuk kembali keluar dari area kantin, Himchan hanya
tidak ingin kedua pria itu saling bertemu.
.
.
“Dia siapa?”
“Kau mengenalnyakan?”
“Mungkin dia mantanmu” ucap Yongguk beruntun
karena Himchan hanya diam tanpa menjawab dua pertanyaan awal, Himchan kaget
akan pertanyaan Yongguk karena dia pikir Yongguk tidak melihatnya jika tadi
dikantin dia sedang bersama dengan Seunghyun.
“Aku tau itu. Kau masih mencintainya?”
“Ingin kembali dengannya?”
Himchan menghela nafas kasar, mulai merasa
kesal dengan ucapan Yongguk.
“Ya, aku mengenalnya. Dia Seunghyun, Choi
Seunghyun dan kau benar dia memang mantan kekasihku. Kau puas?” dalam sekali
membuka mulut Himchan menjawab semua pertanyaan Yongguk tadi padanya dan
Himchan benar-benar kesal. Seunghyun hanya mantan. Kenapa Yongguk harus berkata
jika Himchan ingin kembali dengan orang itu, tidakkah Yongguk mempercayainya?
“Mau kemana?”
“Pulang. Aku banyak tugas”
.
.
Himchan duduk bersandar diatas tempat tidurnya,
jari-jarinya bermain lincah diatas layar sentuh ponselnya ketika di dengar
ketukan dari pintu kamarnya. Seorang wanita cantik paruh baya memasuki kamar
anak lelaki satu-satunya karena dua anak tertuanya adalah wanita, membawa satu
kotak ice cream ditangannya.
“Waaa,, Omma. Kau tau saja apa yang aku mau”
“Yongguk yang membelinya dan meminta Omma
memberikannya padamu” jelas sang ibu yang kini melihat anak tampannya mendengus
dan mengerucutkan bibirnya lucu, sangking gemas melihat tingkah sang anak yang
kini sudah menjadi mahasiswa tetapi masih saja kekanakan, Mrs. Kim akhirnya
mencubit pipi Himchan.
Yongguk memang seperti itu, dia akan membelikan
ice cream jika Himchan sedang marah
padanya. Memberikan sesuatu yang Himchan sangat suka hanya untuk sekedar
meredam kemarahan kekasihnya.
“Kenapa bukan kau saja yang datang kekamarku
dan memberikannya langsung padaku?”
Yongguk yang memang masih berada diluar rumah
Himchan itu langsung kembali memasuki rumah Himchan dan menaikki tangga menuju
lantai dua setelah permisi dengan Mrs. Kim untuk menuju kamar Himchan sehabis
membaca pesan yang dikirimkan Himchan diponselnya, membatalkan niatnya untuk
pulang kerumah.
Pintu kamar yang tidak tertutup rapat membuat
Himchan bisa melihat siapa yang kini berjalan mendekat kekamarnya, itu Yongguk.
Yongguk tidak melakukan apa-apa setelah menutup pintu kamar Himchan ketika dia
sudah masuk, berdiri membelakangi pintu hingga akhirnya Himchan beranjak dari
tempat tidurnya, memeluk Yongguk erat.
“Jangan lakukan” ucap Himchan ketika merasakan
pergerakan tangan Yongguk yang ingin melepaskan pelukkannya. “Kau tidak
apa-apa?” tanya Yongguk, ada nada khawatir disana. “Haruskah aku merasa sakit
dulu untuk bisa memeluk kekasihku?” Himchan melepas pelukkannya dan setelahnya
Yongguklah yang kini memeluk Himchan.
.
.
Untitled
.
.
Kelas telah selesai namun Himchan kini lebih
memilih untuk berada di studio musik tradisional, bahkan Himchan sudah hampir
satu jam berlatih sendirian dengan Janggunya.
Ponsel diletakkan tepat disisi kanannya agar jika Yongguk mengiriminya pesan
Himchan bisa langsung mengetahui dan membalasnya.
Ketukan pelan dipintu studio mengalihkan
perhatian Himchan dari permainannya, mendapati Seunghyun yang tengah tersenyum
kearahnya. “Oo, Hyung sedang apa?” Seunghyun menghampiri Himchan yang tengah
duduk bersila di pinggir ruangan, duduk tepat disamping kanan Himchan. “Aku
datang lebih cepat dan mencoba peruntunganku untuk menemuimu disini sambil
menunggu. Dan benar, kau disini. Himchan tersenyum menanggapi, stick yang digunakannya untuk bermain Janggu kini sudah tak lagi dipeganggnya.
Latihan satu jam sudah cukup pikirnya, kini dia hanya ingin bersantai sejenak.
Obrolan ringan mengisi waktu kebersamaan
Himchan dan Seunghyun distudio, kadang tawa mereka lepas ketika kembali
mengingat hal-hal lucu yang terjadi dimasa sekolah menengah atas mereka. Senyum
manis bahkan tidak pernah hilang dari wajah Himchan saat ini, entahlah dia
hanya merasa bahagia untuk kembali mengingat masa-masa sekolahnya dulu.
.
Pria tampan itu disana, melihat senyum manis
bahkan mendengar tawa renyah kekasihnya dengan jelas, hal yang bisa dibilang
jarang bisa dia lihat dan dengar dari sang kekasih ketika bersamanya atau
senyum dan tawa itu tercipta karenanya. Namun kini Yongguk sepertinya harus
merelakan jika pria lain yang bisa menghadirkan senyum serta tawa Himchan dan
untuk itu Yongguk entah mengapa merasa kalah. Hanya berdiri ditempatnya tanpa
berniat menghampiri kekasihnya didalam sana.
Baru dua langkah Yongguk meninggalkan studio
musik tradisional dimana Himchan dan seorang pria yang diketahuinya bernama
Seunghyun berada, kini Yongguk harus kembali berbalik ketika terlinganya
mendengar kata cinta terlontar. Itu bukan dari Himchan, melainkan dari
Seunghyun.
.
“Apa aku sudah bilang jika aku merindukanmu?”
“Aah ne, Hyung sudah bilang. Wae?” tanya
Himchan, Seunghyun tersenyum kecil sambil menganggukkan kepalanya pelan.
“Lalu apa aku sudah bilang juga jika aku masih
mencintaimu?”
Himchan terdiam, dia tidak menyangka jika
Seunghyun akan mengatakan jika dia masih mencintainya. Seunghyun menggambil
satu tangan Himchan untuk digenggamnya, mengusap punggung tangannya dengan ibu
jari.
“I love you Chanie,
please be mine”
Sangat cepat, kini bibir Seunghyun sudah
mendarat mulus diatas bibir pink Himchan. Mata marbel Himchan membesar, kaget
akan ciuman Seunghyun yang tiba-tiba. Inginnya Himchan mendorong Seunghyun saat
ini untuk menghentikan ciuman mereka namun lembutnya ciuman Seunghyun malah
membuat Himchan kini membalas ciuman yang ingin dihentikannya. Merasakan jika
Himchan menyambut ciumannya, Seunghyun semakin memperdalam ciuman mereka,
menerobos masuk mulut Himchan untuk menghisap lidah pria cantik itu.
Sedangkan diluar sana Bang Yongguk hanya bisa
menahan segala emosi yang muncul didalam dirinya. Membuang nafas kasar dengan
mengepal kuat kedua tangan disisi tubuhnya, Yongguk marah tapi jika Himchan
ternyata menginginkannya dia tidak akan pernah menghentikannya, oleh karena itu
kini yang Yongguk lakukan adalah kembali melangkahkan kakinya untuk
meninggalkan studio seperti niat awalnya beberapa menit yang lalu.
“Haruskah aku
melepasmu. Chanie?”
.
.
.
Khawatir. Ya, sekiranya itu yang kini Himchan
rasakan. Bagaimana tidak, ini sudah hampir tengah malam dan sampai sejauh ini
dia belum mendapatkan kabar apapun dari kekasihnya, Bang Yongguk. Sudah puluhan
kali Himchan mengirimi Yongguk pesan, begitu juga dengan usahanya menelpon
Yongguk, namun tidak ada yang membuahkan hasil. Tak ada satupun pesannya yang
dibalas dan tidak sekalipun Yongguk menjawab telponnya.
.
Duduk dibelakang kemudi, mata Yongguk tertuju
pada sebuah kamar dengan lampu menyala disebuah rumah yang berjarak sekitar dua
puluh meter dari tempat dia menghentikan mobilnya kini. Tangan kanannya kembali
meraih ponsel yang untuk kesekian kali berbunyi dan Yongguk sangat yakin jika
itu masih dari orang yang sama, Kim Himchan.
“Bbang, kau dimana? Apa kau baik-baik saja? Aku
ingin kerumahmu, tapi ini sudah sangat malam”
Yongguk tersenyum getir membaca pesan Himchan
yang baru saja masuk.
.
.
Untitled
.
.
“Hyung, aku sudah bilang bukan. Aku tidak bisa
bersamamu lagi, aku sudah memiliki kekasih” Himchan tertunduk ketika menjawab
pertanyaan Seunghyun yang sebenarnya sudah dijawab Himchan kemarin, ketika
keduanya terbawa suasana dalam sebuah ciuman, dia tidak bisa melihat Senghyun,
tidak tega jika harus melihat orang yang pernah dicintainya itu dengan
pandangan terluka. Setelahnya Himchan pergi meninggalkan Seunghyun sendirian di
kantin.
Melintasi koridor kampus, langkah kaki Himchan
yang tadinya pelan kini mulai dipercepat atau bisa dibilang kini Himchan malah
berlari ketika dilihatnya Yongguk tengah berjalan menuju studio.
“Bbang,,,!!”
BUKK!!
Himchan terjatuh, matanya yang terus tertuju
pada Yongguk tidak menyadari jika ada lubang yang diinjaknya, alhasil membuat
Himchan tersungkur ditanah. Celana dibagian lututnya sedikit sobek, ada luka
disana yang sudah memperlihatkan sedikit darah, bahkan siku Himchan juga
terdapat lebam.
“Kenapa kau tidak lihat jalan? Dan untuk apa
kau berlari?” tanya Yongguk, merengkuh bahu Himchan untuk dibawanya duduk di
bangku yang berada disekitaran koridor. Himchan hanya bisa meringis pelan
ketika bagian celananya bergesekkan dengan luka dilututnya.
.
.
Yongguk membawa Himchan keflatnya, sesuai dengan permintaan pria cantik itu ketika Yongguk
berencana untuk mengantarkannya pulang kerumah dan ditolak. “Bbang kau kemana
saja? Kau tidak merindukanku?” tidak ada jawaban, Yongguk hanya sibuk mengobati
luka Himchan. “I miss you” sambung
Himchan, mengucapkan rasa rindunya dengan tulus.
“Look at
me. I’m talk to you now” Himchan menangkup wajah Yongguk, kesal karena
Yongguk sama sekali tidak menatapnya. “Why
you miss me?” pelan, Yongguk mengucapkannya dengan pelan namun itu sudah
cukup terdengar jelas oleh Himchan karena jarak mereka yang dekat.
“Kenapa kau masih menginginkanku ketika kau
sudah punya orang lain. Seseorang yang bisa membuat kau bahagia, seseorang yang
lebih sempurna dari aku dan kau mencintainya. Kenapa kau masih menginginkanku
juga?”
Air mata Himchan jatuh begitu saja, semua
ucapan yang Yongguk ucapkan dengan pelan namun terdengar marah itu membuatnya
sakit dan yang terjadi Himchan malah terisak pelan, mencoba sebisa mungkin
menahan tangisnya. Meskipun itu adalah hal yang percuma.
“I never
see your smile like you smile for him. When you with me, I just make you mad,
sad, crying and,,,” Yongguk menggantung ucapannya, tidak menyelesaikan
seluruh kalimatnya membuat Himchan harus merasakan kesal dan mungkin juga
marah. Himchan hanya tidak habis pikir dengan semua ucapan yang baru saja
Yongguk utarakan tentangnya.
“Apa! Apa lagi!! Katakan!!” dan yang ada ini
Himchan malah berteriak. Yongguk tidak menanggapi teriakkan Himchan dengan
sebuah jawaban. Yongguk menyentuhkan ibu jari tangan kanannya dibibir Himchan
dan itu sudah cukup membuat Himchan mengerti maksudnya. Yongguk sudah pasti
melihat kejadian itu, ketika dengan bodohnya Himchan malah menyambut ciuman
Seunghyun.
“Aku akan mengantarkanmu pulang. Dia akan marah
jika tau kau disini” dan demi apapun Himchan merasa sangat sakit dihatinya
untuk mendengar ucapan Yongguk barusan padanya. Tidakkah terdengar jika Yongguk
mengusirnya?
“Bbang, aku minta maaf,, ciuman itu,, a-aku,,,
Percayalah, aku hanya mencintaimu” Himchan menggenggam tangan Yongguk erat,
tidak ingin Yongguk bergerak menjauh sedikitpun darinya. “Aku hanya
mencintaimu. A-aku hanya ingin denganmu. B-bang,,” tak ada tanggapan, bahkan
Yongguk tidak membalikkan tubuhnya untuk sekedar menatap Himchan.
.
.
Untitled
.
.
Langit sudah berubah menjadi orange tanda jika
hari sudah beranjak sore namun seorang pria berparas cantik itu masih tidak
ingin meninggalkan tempat tidurnya, hanya berbaring seharian. Harusnya Himchan
berangkat kekampus hari ini karena ada kelas namun karena saat ini perasaannya
sedang tidak karuan membuat Himchan lebih memilih membolos ketimbang datang
kekampus hanya untuk termenung.
Himchan dan Yongguk berakhir, meski tidak ada
terucap jika hubungan mereka berdua berakhir. Hari itu Himchan tidak bisa
meyakinkan Yongguk jika dirinya hanya mencintai pria bergummy smile itu.
.
.
“Heii tunggu. Kau, Bang Yongguk kan?”
Yongguk hanya menganggukkan kepalanya sekali
untuk menanggapi pertanyaan pria yang sudah merebut Himchan darinya. Yah,
sekiranya itulah yang Yongguk tau. Seunghyun lalu melanjutkan pembicaraan
ketika sudah memastikan jika pria yang kini berhadapan dengannya adalah
Yongguk, Bang Yongguk.
“Dia mencintaimu. Himchan, dia mencintaimu.
Himchan memintaku mengatakannya padamu karena kau tidak mempercayainya. Aku
mencintainya tapi dia mencintaimu, Himchan sudah bilang padaku jika kita tidak
bisa bersama lagi karena dia sudah memiliki orang lain. Aku minta maaf padamu
soal ciuman itu, jujur aku tidak mengetahuinya. Aku tidak pernah melihatmu
dengannya jadi aku pikir dia. Ah, intinya aku minta maaf”
.
.
Himchan meraih boneka tigger yang terduduk
rapih disampingnya diatas tempat tidur, mencubit-cubit kecil hidung pink milik
boneka yang diberikan Yongguk ketika kencan pertama mereka.
“Menyebalkan. Kenapa dia tidak mempercayaiku.
Kenapa tidak percaya kalau aku mencintainya”
“Bicara padaku, jangan dengan tigger. Dia tidak
bisa menjawabmu”
Himchan mengalihkan pandangannya dari tigger ke
arah pintu kamarnya dimana disana terlihat Yongguk yang masih memegang knop
pintu kamarnya. Yongguk duduk disamping Himchan diatas tempat tidur. “Ada yang
ingin kau katakan?” tak ada jawaban atas pertanyaan Yongguk, disampingnya kini
Himchan malah kembali menangis.
“Kenapa kau lama sekali datangnya? Apa kau
tidak merindukanku?”
“Aku lama karena jalanan macet”
Atas jawabannya yang menyebalkan itu, Yongguk
dihadiahi cubitan gemas diperutnya oleh Himchan dan anehnya sang korban hanya
terkekeh kecil. Yongguk membawa Himchan kedalam pelukannya, melepas rindu pada
kekasih cantiknya itu.
Yongguk menangkup wajah Himchan, menatap dalam
mata marbel kesukaannya sedangkan kedua tangan Himchan masih setia melingkar
dipinggangnya. “Seberapa dalam dia menciummu?” Himchan hanya diam, tidak tau
harus menjawab apa pada Yongguk. Dia merasa sangat bersalah.
Yongguk duduk bersandar di tempat tidur,
membawa Himchan untuk duduk dipangkuannya. Sekali lagi menatap dalam mata
marbel milik Himchan, sembari jarinya menyentuh bibir Himchan. “Aku tidak akan
berhenti jika sudah memulai sesuatu. Kau tau itukan?” Himchan hanya bergumam
pelan dengan anggukan kepala untuk membenarkan perkataan Yongguk. Yah, Yongguk
yang dia kenal adalah sosok yang tidak akan berhenti jika sudah memulai
sesuatu, ciri dari seseorang yang tidak mudah menyerah.
Himchan memejamkan matanya lembut ketika
Yongguk mendekatkan wajah keduanya, dalam hati menunggu untuk Yongguk akan
menciumnya. Yongguk tersenyum melihat Himchan yang kini memejamkan mata
dihadapannya, mencium lembut ujung hidung mancung Himchan. “Apa yang kau
pikirkan?” ucap Yongguk dengan seringai kecil diwajahnya.
Belum sempat Himchan menanggapi keisengan
Yongguk, bibir tebal nan manis itu sudah
menjamah bibir pink miliknya. Menyesap lembut bibir Himchan, tidak
terburu-buru. Yongguk mencium Himchan secara bertahap, saat sudah merasa cukup
menyesap manis bibir Himchan. Yongguk menekan lidah basahnya dibelahan bibir
Himchan untuk bisa masuk kedalam rongga mulut kekasihnya itu.
Yongguk menggiring kedua tangan Himchan untuk
memeluk leher kokohnya, sedikit memiringkan wajahnya untuk bisa memperdalam
ciuman yang tengah dia layangkan pada sang kekasih hati. Himchan sesekali sudah
melantunkan desahannya, ciuman Yongguk kali ini dirasa sangat berbeda. Himchan
meremas rambut belakang Yongguk ketika Yongguk mempererat rengkuhannya di
pinggang Himchan, hal itu berdampak dengan bersentuhannya kedua kesejatian mereka
dan itu membuat ciuman yang tengah mereka lakukan terasa lebih nikmat.
.
.
Himchan berbaring dalam dekapan Yongguk, mereka
berdua berbaring dengan saling berhadapan setelah tadi dengan sekuat tenaga
keduanya menahan diri untuk tidak melakukan hal yang lebih jauh. Tangan kiri
Yongguk membelai surai hitam pekat milik Himchan yang berbaring ditangan
kanannya, sedangkan si cantik melingkarkan tangan kanannya di perut Yongguk.
Himchan membenamkan wajahnya didada Yongguk, menghirup aroma tubuh Yongguk yang
membuatnya nyaman.
.
.
.
.
.
Omake
Himchan baru saja menyelesaikan pertunjukkannya
dalam rangka merayakan hari kebudayaan nasional yang diselenggarakan oleh
kampus ketika dirinya mendapati Yongguk yang tengah menunggu dengan berdiri
tidak jauh dari pintu masuk menuju belakang panggung.
Senyum mengembang diwajah Himchan menemani
langkahnya menuju sang pujaan hati. Ketika sampai tepat dihadapan Yongguk
dirinya harus dikagetkan dengan kecupan yang mendarat mulus dikeningnya dan
siapa lagi yang melakukannya jika bukan Bang Yongguk. “Permainanmu bagus” puji
Yongguk tulus.
Mata marbel itu mengerjab bingung dan kaget,
Himchan masih tidak percaya jika baru saja Yongguk mencium keningnya disini,
dikampus dan tepat sesudah pergelaran selesai dan itu berarti tempat dimana
mereka berdiri saat ini sudahlah pasti ramai dengan orang. Belum sempat Himchan
tersadar akan kekagetannya, Yongguk sudah menggenggam tangan Himchan. Berjalan
menjauh untuk menghampiri area parkir.
“Bbang,,” terdengar seperti gumaman, Himchan
hanya menatap tidak percaya kearah tangan kanannya yang kini tengah digenggam
erat oleh Yongguk. “Aku tidak ingin ada lagi yang mendekatimu karena mereka
pikir kau belum memiliki kekasih. Aku ingin mereka tau jika kau itu milikku”.
Himchan tersenyum sangat lebar saat ini, Yongguk sepertinya tidak ingin mengulangi
kesalahannya. Tidak ingin jika pria-pria lain diluar sana menaruh hati pada
kekasihnya dan mengejar Himchan hanya karena dirinya tidak ingin memperlihatkan
hubungan keduanya.
Jika hanya dengan sesuatu yang mudah bisa
melindungi hubungan bersama seorang yang kita cintai, kenapa tidak untuk kita
melakukannya bukan? Sekiranya itulah yang Yongguk sedang lakukan saat ini. Memperlihatkan
pada semua orang jika dia, Bang Yongguk adalah kekasih Kim Himchan.
-The End-
**Please Do not copy paste Or Re-upload this strory**
**Please Do not copy paste Or Re-upload this strory**
Salahkan Yongguk oppa yang terlalu dingin jika my beloved pindah kelain hati...
ReplyDeletebukankah hanya perlu tindakan kecil untuk membuat uri Himchan oppa ternsenyum...
Klo Yongguk nya berulah lagi... Himchan oppa pindahkan hatinya ke aku aja deh... hehehe... (ngarep mode on ^^)
author ceritanya manis banget...
dan aku udah baca FF author di fanfiction terutama yang "Broke up" sama "A hug for my birthday gift" sering banget dibaca ulang saking sukanya...
Yang sequel Not Chocolate but Rollercoster belum berani baca klo belum rampung episodenya... takut kepikiran dan jadi penasaran tingkat dewa, apalagi jika my Himchan tersakiti... Himchan oppa... aku padamu....
Author... tetep semangat ya nulis FF nya terutama cerita Banghim...
Author... Fighting ^_^
Huuah cepet banget udah kasih koment aja, keren ^^ ....
DeleteHeehhhe iya si Yongguk malu dia, gak suka umbar-umbar, takut pd ngiri mungkin.
Suka baca di FFN aku juga ya? Huuah thanks ya ^^..
Ditunggu aja update-an yg lainnya.