My Menu

Jan 2, 2012

Black vs White Part 3 [Why]

Author: Julz
 Cast: Park Jung soo - Yesung - Kyuhyun - Eunhyuk -
Siwon - Kangin - Donghae - Heechul - Hangeng 
               Onew  (Shinee) - Hyun - Soogi - Seungwoon (OC)



Hari ini Jung so tidak ikut latihan basket seperti biasa karna dia sedang sibuk mengurusi skripsinya, tapi dia sudah janji akan menemuiku setelah latihan selesai. “ Hyung sedang sibuk yaa? “, “ Ya begitulah, sampai aku ditelantarkan “ sautku pada Donghae yang sedang sibuk mengacak-acak tasnya. “ Cari apa? “, “ Dompet “ jawabnya yang masih membongkar isi tasnya, Donghae memang suka sekali menghilangkan dompetnya. “ Mungkin habis isi bensin kau lupa masukkin kedalam tas “ kataku dan sepertinya menggingatkan Donghae.  Aku melihat Jung so berlari kearahku dipinggir lapangan “ Chagi, nanti pulang sendiri yaa, atau sama Donghae saja soalnya masih banyak yang harus aku kerjakan dan sepertinya sampai malam “ ucapnya padaku saat sudah ada dihadapanku, setelah aku mengiyakan ucapannya, Jung so langsung pergi dengan cepat dari hadapanku. “ Haah di benar-benar menelantarkanku “, “ Itu karna dia sedang sibuk dengan skripsinya “ saut Donghae mendengar keluhanku. Ya aku tau dia memang sedang sibuk untuk menyelesaikan skripsinya tapi apa dia lupa hari ini, hari apa. Huaahh Jung so apa kau tidak ingat kalau hari ini satu tahun kita jadian.

Latihan dimulai, aku sempat bingung saat melihat Siwon sang Ketua Club datang kelapangan basket. Dia menggandeng seorang wanita dibelakangnya dan aku mengenali wanita itu, Seungwon yang ada dibelakang Siwon dan digandengnya. Eunhyuk dengan senyumannya itu menyambut Siwon dan Seungwon dan gak ketinggalan Soogi Onnie yang ikut menyambut dengan senyuman juga, sepertinya Eunhyuk dan Soogi onnie sudah tau akan hubungan Siwon dan Seungwon. “ Huuah ternyata kalian “ ucapku sambil menunjuk kearah pasangan yang mukanya memerah ini. “ Aku gak tau kalo kau sama Siwon Oppa “ kataku lagi pada Seungwon, “ Kami baru kok “ ucap Seungwon sambil tersenyum.

“ Aku pulang “ ucapku saat sampai rumah namun tidak ada yang menyautinya, itu berarti Heechul Oppa belum pulang. Aku masuk kamar dan langsung mandi karna bau tubuhku ini sudah sangat berkarakter. Selesai mandi untuk mengisi waktu, aku membaca buku-buku kuliahku, namun aku tidak bisa berkonsentrasi penuh dengan buku yang aku baca karna pikiranku bercabang pada Jung so. Sudah jam 8 malam tapi dia belum juga menghubungiku, apa dia benar-benar lupa kalau hari ini hari penting kami berdua. Karna sudah hampir kesal dia tidak menghubungiku, akhirnya aku duluan yang menghubunginya namun teleponku tidak dijawabnya.
***

Aku berjalan malas menuju ruang siaran karna masih kesal dengan Jung so yang sampai pagi ini pun belum menghubungiku, sedang apa dia sampai tidak bisa menghubungiku. Aku bingung saat melihat ruang siaran yang sudah dalam keadaan terbuka, siapa yang sudah datang pagi-pagi begini. Aku melangkah masuk keruang siaran dan mendapati Jung so yang sedang tertidur, wajahnya tampak lusuh sekali. Aku merapikan file-file yang bertebaran disampingnya, kasihan sekali pacarku ini. Aku menaruh tasku dan kemudian pergi kekantin untuk membelikan sarapan untuknya yang sedang tertidur diruang siaran.

“ Kau sudah bangun, ini aku beli sarapan untukmu “ kataku pada Jung so saat sudah kembali keruang siaran dan melihatnya terbangun. Jung so masih terlihat sangat mengantuk, dia tidak menyauti ucapanku, aku duduk disampingnya yang masih mencoba membuka mata. Jung so bersandar padaku “ Aku masih mau tidur “ ucapnya padaku, pacarku ini sebenarnya sangat suka tidur tapi dia ini orang yang sangat sibuk jadi waktu tidurnya sedikit. Aku menyelimutinya dengan jaket putih yang ku bawa, dan Jung so kembali tertidur. Aaah aku tidak bisa marah karna melihat wajah lelahnya, padahal tadinya aku ingin memarahinya karna sudah lupa hari penting kami. “ Jung sowhite ku sudah hampir jam 9, aku harus siaran “ kataku sambil membelai kepalanya namun Jung so masih tidak bergerak, aku mencoba membangunkannya lagi dan akhirnya dia membuka matanya perlahan. Aku menatapnya yang masih terlihat ngantuk, memberikannya jus yang tadi aku beli dikantin. “ Mianhae “ ucap Jung so dengan kepala yang tertunduk, “ Chagi mianhae “, “ Untuk apa? “ sautku yang bingung. “ Mianhae gak bisa merayakannya “ , “ Gwaenchanayo “ sautku lagi sambil memeggang tangannya, ternyata dia ingat. Jung so memelukku dan aku membalas pelukkannya itu. “ Hari ini Cuma 2 mata kuliahkan dan selesai jam 1 “ kataku, Jung so mengiyakan perkataanku. “ Habis itu kamu masih ada kegiatan lain? “ kataku lagi, “ Tidak ada, kau selesai jam 2 kan. Mau aku tunggu “,” Gak usah, kau pulang saja dan istirahat dirumah “ sautku sambil memasukkan file-file kedalam tasnya.

Sesudah menyelesaikan siaran dan kuliahku hari ini aku bergegas menuju apartement Jung so. Aku membeli bahan untuk membuat gimbap yang ingin aku buat untuknya di supermarket . Dengan kunci yang dia berikan padaku, aku bisa dengan leluasa masuk keapartementnya yang sangat bersih ini. Aku tidak mendapatinya diruang tamu dan dapur, berarti dia sedang tidur. Didapur aku sibuk membuatkan gimbab untuk Jung so dengan penuh cinta. “ Kau buat apa? “ ucap Jung so yang sudah bangun dan duduk dimeja makan dibelakangku, “ Kau sudah bangun, bagaimana tidurnya? “, “ Lumayan “ sautnya dan berdiri disampingku sambil memakan zukini yang sudah aku potong-potong. “ Chagi, kau belum mandi yaa “ kataku saat menyadari baju yang sama yang dia kenakan tadi pagi masih dipakainya dan Jung so menggelengkan kepalanya masih sambil memakan zukini.”IIh jorok sekali pacarku ini, mandi dulu sana habis itu baru makan “ ucapku dan dengan segera Jung so menuruti perkataanku untuk mandi.

Aku menghidangkan makanan diatas meja dan menunggu pangeranku itu selesai mandi
, tak lama Jung so keluar kamar,” Malaikatku ini sudah selesai mandi “ kataku karna melihat baju putih dan celana pendek putih yang Jung so kenakan dan tidak lupa gelang putih yang ada tulisan Angel ditangannya, gelang yang aku hadiahkan untuk ulang tahunnya minggu kemarin. Jung so duduk disampingku yang sudah menunggunya untuk makan bersama, tanpa basa-basi Jung so langsung memakan gimbab buatanku, bahagia sekali rasanya. “ Bulan depan setelah aku mengumpulkan skripsiku, aku ada libur hampir satu bulan dan aku akan pulang “ ucap Jung so padaku saat sudah menyelesaikan makannya, aku hanya diam mendengarnya, berarti aku tidak akan bertemu dengannya hampir satu bulan. “ Aku pasti akan merindukanmu B “ ucap Jung so padaku dan menggenggam tanganku. “ Yang penting kau ada saat aku ulang tahun nanti “ ucapku pelan, ulang tahunku dengannya ada dibulan yang sama, yaitu July Jung so ditanggal satu dan aku ditanggal tiga puluh satu, awal dan akhir bulan. Jung So memelukku yang hanya diam disampingnya “ Akukan tidak akan pergi selamanya darimu, hanya 3 minggu saja “, “ Aku tau “ sautku pelan.

Selesai makan, aku mencuci piring yang kotor didapur. “ Cuma 3 minggu saja, habis itu aku akan kembali lagi padamu “ ucap Jung so yang sudah ada dibelakangku, dari dia bilang akan pulang aku hanya diam saja. “ Aku tau “ aku hanya bisa mengatakan itu sambil tetap mencuci piring, Jung so memelukku “ Aku juga pasti akan merindukanmu, tapi kitakan masih bisa telpon “ ucapnya lagi dan aku hanya menganggukkan kepala perlahan, aaaah aku pasti akan sangat merindukannya. “ Kau sudah mau pulang? “ Tanya Jung so saat aku mengambil tasku yang ada dibangku, “ Iya, mau pulang “ sautku pelan. Jung so memintaku untuk menemaninya lebih lama, dia menarikku duduk disebalahnya dan dia membaringkan kepalanya dikakiku.



Sudah berapa lama aku tertidur, aku tidak tau, yang pasti sekarang aku sudah ada dikamar Jung so yang penuh dengan nuansa putih. Aku keluar kamar namun tidak mendapati Jung so dimanapun, aku menelephonya namun tak ada jawaban, tak lama kemudian Jung so datang. “ Habis dari mana? Kok ditelepone gak diangkat “, bukannya menjawab pertayaanku Jung so malah memelukku. “ Kau kenapa? Ada apa? “ tanyaku bingung. “ Sudah puas tidurnya? “ kata Jung so padaku , “ Belum “ sautku sambil membelai kepala pacarku yang sedang bersandar padaku ini, “ Kau tidur disini saja , temani aku “ ucapnya membuatku agak kaget “ Aku tidak akan melakukan apa-apa walaupun aku sangat menginginkannya “ ucapnya lagi sambil menatapku lembut, “ Aku tau “, “ Hari ini kau hanya bisa berkata itu saja “ sautnya yang sudah tidak bersandar padaku. “ Ya sudah kalau mau pulang, pulang saja “ ucapnya lagi, aku memeluknya. “ Bagiku 3 minggu itu lama, lagian saat disini saja hanya sebentar bisa ketemu denganmu dan giliran libur kau pulang “ ucapku yang kemudian melepaskan pelukkanku dan memandang kearahnya. “ Waah aku dicium “ ucap Jung so karna aku mengecup bibirnya , “ Aku pulang “ kataku dan mengambil tasku tapi lagi-lagi Jung so menahanku, “ Harusnya seperti ini “ ucap Jung so lalu menciumku, aku memeluknya erat dan entah mengapa rasanya tidak ingin melepaskannya.
 ***

“ Kau liat apa? “ Tanya Seungwon padaku yang sedang melihat kebawah, karna saat ini aku sedang ada dilantai 3 ruang siaran. “ Sepertinya aku pernah lihat “ kataku , “ Siapa? “ saut Seungwon bingung disampingku, dan tak lama wanita yang aku perhatikan itu berbicara dengan Jung so, yang kemudian menghilang dari jangkauan pandanganku. Saat ingin masuk kembali keruang siaran aku menyadarinya, menyadari siapa wanita yang tadi itu, itu mantan Jung so. Mantan yang waktu itu membuat Jung so sangat sedih, mantan yang membuatnya mengakuiku sebagai pacarnya. Aku berlari menuruni tangga untuk menemui Jung so, karna sangking terburu-buru dibeberapa anak tangga terakhir aku terjatuh, aah sangat sakit rasanya dengkulku dan alhasil dengkulku memar.

Aku berjalan mencari Jung so dan wanita itu dengan kaki yang memar, sial pikirku disaat seperti ini kakiku malah sakit padahal harus bergerak cepat. Aku berjalan kearah taman belakang kampus dan mendapati Jung so juga wanita itu disana, aku menghampirinya “ Sedang apa disini? “ kataku saat sudah dekat dengan mereka, “ Hyun, ini .. “ ucap Jung so namun aku menyelak pembicaraannya, “ Mantanmu kan “ selakku ketus dan memandang kearah wanita yang sialnya jauh lebih cantik dariku. “ Hai Hyun, sudah lama gak ketemu, aku Shina. Masih ingatkan “ ucap wanita yang ternyata bernama Shina itu. Tak lama wanita itu pergi meninggalkan aku dan Jung so ditaman, Jung so hanya diam saja didepanku “ Ada apa dia kesini? “ tanyaku dan Jung so menjawab tidak ada apa-apa, sungguh hal yang tidak mungkin wanita itu tidak ada kepentingan apa-apa menemui Jung so.

Aku medribble bola dipinggir lapangan sambil menunggu yang lainnya kumpul, saat aku ingin berlari membawa bola aku merasakan sakit, aah iya dengkulku makin terasa sakit akibat jatuh dari tangga tadi. Niat membeli plester untuk menutupi lukaku langsung aku batalkan karna yang lainnya sudah berkumpul dilapangan. Aku latihan basket seperti biasanya bersama dengan yang lain sambil menahan sakit dikakiku yang ternyata tidak hanya memar, melainkan luka dan sangat perih karna tergesek-gesek dengan celana basketku ini namun aku tidak menghiraukannya dan meneruskan latihanku. Saat latihan selesai Jung so mendekat kearahku, dia mengajakku untuk menemaninya kesuatu tempat dan aku mengiyakan ajaknya itu.
Jung So mengajakku kesebuah café yang berada tidak jauh dari kampus, dan aku sangat kaget ternyata Jung so mengajakku untuk bertemu dengan Shina. Jung so menggandeng tanganku berjalan mendekati Shina yang sudah menunggu dengan manis dibangku pojok café, lengkap dengan make up yang menghiasi wajahnya. “ Oh, Hyun ikut “ ucapnya yang sepertinya kecewa melihatku, “ Aku pulang saja “ kataku sambil melepaskan pegangan tangan Jung so, namun dengan cepat Jung so menarikku duduk disampingnya, menahanku untuk pergi.

Aku hanya sibuk dengan es krim didepanku tanpa ikut berbicara dengan mereka berdua, aku mandang bosan ke es krim didepanku. “ Pacaran kok bawa adik ya “ dengarku dari meja yang tidak jauh dari tempat kami duduk, haaah Adik. Benar saja orang itu menganggapku adik Jung so karna aku memang lebih terlihat seperti adiknya dari pada pacarnya, karna aku lebih pendek darinya dan juga karna perbedaan aku dan Shina itu sangat terlihat. Shina berpakaian seperti cewek-cewek manis umumnya sedangkan aku mengenakan kaos oblong hitam dan celana basket, pantas kalau aku dibilang adiknya.

 “ Aaww “ pekikku saat tak sengaja tangan Jung so menyentuh dengkulku yang memar plus lecet akibat jatuh tadi dan membuat Jung so menyadari lukaku itu, “ Ini kenapa? “ tanyanya sambil menunjuk kearah lukaku, “ Tidak apa-apa kok “ sautku sudah dengan nada yang kurang enak. “ Wah bekas lukanya pasti akan merusak kakikmu “ Ucap Shina padaku dengan cara berbicara yang menyebalkan menurutku. “ Kami pulang duluan ya “ kata Jung so dan menarikku menuju mobil.

Sabelum pulang saat melewati apotik Jung so memberhentikan mobilnya dan masuk ke apotik membelikanku obat untuk mengobati lukaku. “ Kenapa bisa sampai lecet begini kakimu? “ , “ Tadi pagi jatuh dari tangga “ sautku santai pada Jung so yang sedang mengobati kakiku, “ Jatuh dari pagi kenapa belum diobati “ , “ Karna belum perlu diamputasi “ sautku lagi yang semakin menjengkelkan, Jung so menempeleng kepalaku, “ Memang benarkan “ sambungku lagi dan sepertinya membuat Jung so kesal karna dia langsung berhenti mengobati kakiku. Aku mengambil plester ditangannya dan meletakkannya sendiri kekakiku yang lecet.
Selama diperjalanan mengantarkan aku pulang Jung so hanya diam, akupun hanya sibuk main game yang ada dihandphoneku. “ Shina itu sangat cantik yaa “ ucapku sambil tetap asik dengan game, Jung so tidak menanggapi perkataanku. “ Beda sekali denganku “ ucapku lagi dan Jung so masih diam berkonsentrasi pada jalan. “ Harusnya belok kiri, kita mau kemana? “ kataku bingung karna Jung so mengarahkan mobilnya menjauhi rumahku, ternyata Jung so membawaku ke apartemennya. Dia menarikku dari dalam mobil untuk masuk kedalam apartemennya “ Sakit tau “ ucapku karna Jung so menggenggam tanganku dengan kencang, aku hanya bisa mengikutinya yang menarikku ini sambil menahan sakit ditanganku.

“ Oppa mau apa?, kok dikunci ? “ kataku saat sudah ada dikamar Jung so dan melihatnya mengkunci pintu kamarnya. Perasaanku tidak enak dengan semuan ini, Jung so mendekat padaku, dia memelukku tanpa mengeluarkan sepatah katapun padaku dan hanya terus memelukku, “ Kau kenapa? “ Tanyaku bingung dengan ulahnya ini tapi Jung so masih saja diam, aku melepaskan pelukkannya dan menatapnya “ Kamu kenapa? “ tanyaku lagi tapi Jung so malah menciumku, sedang ada apa dengannya.

Aku menampar Jung so, karna dia mencoba membuka bajuku sambil menciumku barusan. “ Kau mau apa sii? “ Tanya ku marah padanya yang tertunduk didepanku, aku menahan tangisku didepannya sungguh tidak menyangka dia berbuat seperti itu padaku. “ Kenapa kau melakukan hal seperti ini padaku ? “ ucapku lagi dengan sudah meneteskan air mata, Jung so mencoba memelukku tapi aku langsung menepis tanganya dan berjalan keluar kamar. Mengapa Jung so melakukan hal itu, padahal dia sendiri yang bilang tidak akan melakukan apa-apa padaku sampai aku jadi nyonya Park, aku kecewa padanya.

***

Aku bangun dari tidurku melihat mataku yang sembab dan agak bengkak dicermin akibat menangis selamaan, aku masih tidak habis pikir Jung so melakukan itu padaku, kenapa dia mengingkari ucapannya sendiri. Sebenarnya aku sangat tidak ingin masuk kuliah hari ini dengan kejadian yang semalam itu aku tidak ingin bertemu dengan Jung so dikampus, tapi hari ini aku ada quis jadi mau tak mau aku harus masuk.
Selesai mandi aku keluar kamar untuk sarapan, Heechul Oppa sedang memakan sarapannya dimeja makan sambil memandangiku yang baru keluar kamar dengan malas. “Apa yang dia lakukan sampai matamu bengkak seperti itu? “ Tanya Heechul oppa padaku, aku tidak mungkin memberitahu Heechul oppa apa yang Jung so perbuat, bisa-bisa Heechul oppa akan mencari Jung so dan menghajarnya habis-habisan, akhirnya aku hanya bisa menggelengkan kepalaku untuk menjawab pertayaannya.

“ Hyun B, matamu kenapa bengkak? “ Tanya Donghae saat sudah duduk disampingku, aku hanya memandang lemah padanya. Aku juga tidak bisa menceritakan kejadian semalam pada Donghae karna buatku dia sama dengan Heechul Oppa. “ Hae nanti aku pulang bareng denganmu yaa “ ucapku pada Donghae, “ Memangnya gak bareng sama Hyung? “ saut Donghae bingung, aku bilang padanya kalau Jung so sibuk mengurus skripsinya dan tidak bisa mengantarkan aku pulang, akhirnya Donghae mengiyakan permintaanku untuk ikut pulang bersamanya.

“ Hyun .. “ panggil Jung so padaku saat aku sudah keluar kelas, aku berpura-pura tidak mendengarnya dan langsung pergi secepat mungkin. Aku pergi keperpustakaan untuk menyembunyikan diri dari Jung so, aku belum mau bertemu dengannya, karna aku sangat kecewa dengan sikapnya kemarin. “ Aku hanya mau minta maaf atas ulahku semalam padamu “ ucap Jung so yang ternyata sudah ada dibelakangku. Jung so  menahanku yang sudah mau pergi meninggalkannya, “ Hyun’aa , aku minta maaf “ ,” Kamu yang bilang sendiri gak akan melakukan apa-apa walaupun kau menginginkannya “ ucapku marah sambil menangis dan Jung so kembali meminta maaf padaku.
***

Sudah tiga hari dari kejadian waktu itu, dan sampai sekarang aku masih belum mau bertemu atau berbicara pada Jung so, aku sangat kecewa dengannya. Saat ini aku sedang berjalan menuju lapangan dan bertemu dengan Seungwon dan Siwon yang ingin menuju lapangan basket juga, “ Jung so Seunbae mana? Kok gak bareng ? “ Tanya Seungwon padaku, aku hanya senyum padanya. Saat sudah sampai dilapangan ternyata Jung so sudah sampai terlebih dahulu. Aku menaruh tasku didekat pohon besar yang ada dipinggir lapangan, “ Kakimu sudah tidak apa-apa? “ Tanya Jung so padaku, aku tidak menanggapinya dan berjalan menuju ketengah lapangan untuk pemanasan.

“ Hyun, kau kenapa? Kenapa kelihatannya beda sekali “ Tanya Eunhyuk seunbae padaku ditengah lapangan, “ Aku hanya sedang kecewa pada seseorang “ sautku sambil mengambil bola dari tangannya dan membawanya menuju ring. Aku tau Jung so meperhatikanku dari pinggir lapangan, “ Apa kau sedang ada masalah dengan Hyung ? “ , “ Iya “ sautku pada Donghae. Aku berjalan menuju parkiran untuk mengambil mobilku setelah meyelesaikan latihanku hari ini, dan seperti dugaanku Jung so sudah ada didepan mobilku. “ Aku mau pulang “  kataku karna Jung so menghalangiku masuk mobil, “ Aku tidak akan melakukannya lagi, aku janji “ , “ Seunbae, aku mau pulang “ sautku kesal padanya.

***

Sudah hampir satu minggu aku tidak mengaktifkan handphoneku karna aku tidak ingin Jung so menggangguku, aku sungguh merasa marah padanya. Heechul Oppa masuk kedalam kamarku yang sudah aku buat berantakan karna kesal, “ Hei apa yang kau lakukan dengan kamarmu? “ , “ Gak apa-apa  “ sautku, “ Cepat keluar “ kata Heechul oppa padaku dan keluar dari kamarku. Aku mengikuti Heechul oppa berjalan keluar kamar dan melihat Jung so yang duduk diruang tamu , “ Aku ada urusan sebentar, kalian jangan macam-macam yaa “ kata Heecul oppa yang kemudian meninggalkan aku dan Jung so berdua dirumah, aaah kenapa kau pergi Oppa.

“ Apa kau tidak bisa memaafkanku Hyun? “ ucap Jung so, aku tidak menghiraukan ucapannya. Jung so menghampiriku, berlutut didepanku dan menggenggam tanganku “ Aku tidak akan seperti itu lagi, aku janji. Jadi tolong maafkan aku Hyun “ ucapnya pelan padaku. “ Kenapa kau berbuat seperti itu? Aku kecewa padamu “ ucapku akhirnya pada Jung so. “ Karna aku ingin memastikan hatiku “ , “ Maksudnya? “ sautku bingung dengan maksud ucapan Jung so. “ Shina, dia ingin kembali lagi padaku dan bilang masih sayang padaku. Aku jadi agak sedikit ragu dengan hatiku, makannya aku melakukan hal bodoh itu padamu untuk memastikan perasaanku “, “ Kalo Seunbae masih mencintainya pergi saja, aku tidak akan menahanmu. Tapi apa harus dengan cara itu untuk memastikan hatimu? Kau sungguh membuatku kecewa “ sautku atas ucapan Jung so yang makin membuatku kecewa padanya. Apa maksudnya ingin memastikan hatinya dengan cara seperti itu, berarti dia juga melakukan hal itu pada Shina untuk tau hatinya. Apa maksudmu dengan semua ini, kenapa kau melakukan hal ini padaku.

“ Aku tau, aku memang .. “ , “ Lebih baik kau dengannya saja. Lagi pula shina memang lebih pantas untuk menjadi pacarmu dibanding aku. Aku labih pantas jadi adikmu dibandingkan pacar, lagi pula Seunbae pernah sangat hancur karna Shina, itu menunjukkan kalau kau itu sangat mencintainya “ ucapku memotong perkataannya dan meninggalkannya diruang tamu menuju kamar.

Kenapa kau melakukan hal ini padaku, mengapa dengan cara itu kau harus memastikan hatimu. Apa hal seperti itu hanya permainan saja buatmu, buatku itu semua sangat penting. Aku kecewa sangat kecewa padamu, apa tidak ada cara lain untuk memastikan hatimu itu. Aku sangat mencintaimu tapi mengapa kau melakukan hal ini padaku.
***

Dihadapanku sudah ada semangkuk ramen kesukaanku tapi entah mengapa aku sangat tidak berselera menyantapnya hari ini, “ Hyun B, itu ramen lo “ ucap Donghae disampingku karna melihatku tidak menyentuh makanan kesukaanku itu, “ Ada apa denganmu? Apa masalahnya belum selesai ? “ kata Dongahe lagi dan aku malah menangis disampingnya. Donghae membiarkan aku menangis disampingnya dan menyandarkanku dipundaknya, aku mencurahkan kesedihanku padanya. “ Apa sudah bisa cerita, kau kenapa? “ Tanya Donghae saat  tangisku mereda. “ Aku belum bisa bilang “ sautku.

Dua minggu sudah dari saat aku mengatakan pada Jung so untuk lebih baik bersama Shina, dan dari saat itu pula aku putus dengannya. Aku berjalan menuju ruang kesehatan untuk meminta obat sakit kepala karna rasanya kepalaku sakit, saat menuju ruang kesehatan aku berpapasan dengan Jung so yang sedang digandeng tangannya oleh Shina, rasanya sangat sakit melihat ini semua. Sebisa mungkin aku menahan air mataku dihadapan mereka berdua dan dengan cepat berlalu dari mereka, rasanya kepalaku makin sakit dan hampir pecah. Dia benar-benar kembali dengan Shina dan dengan mudah melupakanku, ternyata cintanya memang hanya untuk Shina dan aku hanya menggantikan posisi Shina selama dia tidak ada, tapi semua ini tidak adil bagiku, aku sungguh mencintai Jung so.


-T.B.C-
** Please Don't Copy paste Or Re-upload this story **

No comments:

Post a Comment